Advertisement

Responsive Advertisement

SEJARAH GUNUNG MORIAH: DARI ABRAHAM HINGGA MASA KINI

 


🏔️ SEJARAH GUNUNG MORIAH: DARI ABRAHAM HINGGA MASA KINI


📍 I. Letak dan Arti Nama Gunung Moriah

Gunung Moriah adalah salah satu gunung yang terletak di Yerusalem, di wilayah dataran tinggi pegunungan Zion. Dalam bahasa Ibrani, kata “Moriyyah” (מֹרִיָּה) diyakini memiliki arti “Tuhan yang melihat” atau “Tuhan yang menyediakan”.

Beberapa ahli bahasa Ibrani juga menafsirkan bahwa akar katanya berasal dari kata “ra’ah” (melihat) dan “yah” (singkatan dari Yahweh), sehingga dapat diartikan “tempat di mana Tuhan menampakkan diri”.

Gunung Moriah bukan hanya sekadar bukit secara geografis, melainkan tempat sakral yang sejak zaman purba dianggap sebagai pusat penyembahan kepada Allah dan tempat di mana iman manusia diuji dan dinyatakan.


📜 II. Gunung Moriah dalam Perjanjian Lama

1. Peristiwa Abraham dan Ishak (Kejadian 22:1–19)

Kisah Gunung Moriah pertama kali muncul dalam Kejadian 22, di mana Abraham diuji oleh Allah. Tuhan berfirman kepadanya:

“Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, dan pergilah ke tanah Moria; persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
Kejadian 22:2

Dalam ketaatan penuh, Abraham membawa Ishak menuju tanah Moria. Selama perjalanan, Ishak bertanya di mana anak domba untuk korban bakaran. Abraham menjawab dengan kata-kata profetik:

“Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.”
Kejadian 22:8

Ketika Abraham mengangkat pisau untuk mempersembahkan Ishak, malaikat Tuhan menahan tangannya, dan seekor domba jantan yang tersangkut di semak-semak disediakan oleh Allah sebagai pengganti.

Tempat itu kemudian dinamai “YHWH Yireh” (TUHAN akan menyediakan). Ini menjadi dasar iman bahwa Allah selalu menyediakan jalan keluar bagi umat-Nya yang percaya dan taat kepada-Nya.

📖 Makna teologis:

  • Gunung Moriah menjadi simbol ketaatan total dan iman sejati.

  • Allah menunjukkan bahwa Ia tidak menghendaki korban manusia, tetapi ketaatan hati.

  • Peristiwa ini menjadi bayangan (tipologi) dari karya penebusan Kristus di kayu salib, di mana Anak Allah yang sejati dikorbankan menggantikan manusia berdosa.


🏛️ III. Gunung Moriah pada Masa Raja Daud dan Salomo

1. Daud dan Lembah Arauna (2 Samuel 24; 1 Tawarikh 21)

Beberapa ratus tahun setelah Abraham, Daud membeli sebuah tempat pengirikan milik Arauna orang Yebus di Yerusalem untuk membangun mezbah bagi Tuhan, setelah Allah menghentikan tulah atas Israel.
Tempat itu kemudian dikenal sebagai Gunung Moriah.

Tindakan Daud menolak menerima tanah itu secara cuma-cuma dan berkata:

“Aku tidak mau mempersembahkan kepada TUHAN Allahku korban bakaran yang tidak aku bayar.”
2 Samuel 24:24

Daud kemudian mempersembahkan korban bakaran di sana, dan Tuhan menjawab doa Daud dengan api dari langit, tanda bahwa tempat itu telah disucikan bagi-Nya.

2. Salomo Membangun Bait Allah (2 Tawarikh 3:1)

Anaknya, Raja Salomo, melanjutkan kehendak Daud dan mendirikan Bait Allah yang pertama di tempat itu:

“Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di Gunung Moria, tempat yang telah ditunjukkan TUHAN kepada Daud, ayahnya.”
2 Tawarikh 3:1

📖 Makna rohani dan historis:

  • Gunung Moriah menjadi pusat ibadah bangsa Israel selama berabad-abad.

  • Di sinilah kemuliaan Tuhan (Shekinah Glory) memenuhi Bait Allah.

  • Tempat ini menjadi tanda kehadiran Allah di tengah umat-Nya.

  • Bait Allah menjadi satu-satunya tempat persembahan korban dan ibadah resmi bagi bangsa Israel.


🔥 IV. Gunung Moriah dalam Tradisi Kristen

Dalam iman Kristen, Gunung Moriah memiliki arti profetis dan simbolis yang sangat dalam.

1. Moriah Melambangkan Salib

Kisah Abraham mempersembahkan Ishak di Gunung Moriah merupakan bayangan dari peristiwa penyaliban Yesus Kristus:

  • Ishak adalah anak tunggal yang dikasihi, sama seperti Yesus, Anak Tunggal Allah.

  • Abraham berjalan tiga hari menuju Moriah — menggambarkan tiga hari kematian dan kebangkitan Kristus.

  • Domba jantan yang disediakan Allah menggambarkan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah yang mati menggantikan manusia berdosa (Yohanes 1:29).

  • Bukit Golgota, tempat penyaliban Yesus, berada di kawasan yang sama dengan Gunung Moriah. Jadi, pengorbanan Abraham dan pengorbanan Kristus terjadi di area yang sama — hanya dipisahkan oleh waktu ribuan tahun.

2. Dari Bait Fisik ke Bait Rohani

Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus disebut sebagai Bait Allah yang sejati (Yohanes 2:19–21).
Kini, orang percaya adalah bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19), yang berarti kehadiran Allah tidak lagi terbatas pada bangunan di Gunung Moriah, tetapi berdiam dalam hati orang percaya.


☪️ V. Gunung Moriah dalam Tradisi Islam

Bagi umat Islam, Gunung Moriah dikenal sebagai Al-Haram Asy-Syarif (Tanah Suci) di Yerusalem.
Tempat ini sangat dihormati karena diyakini sebagai:

  • Lokasi di mana Nabi Ibrahim (Abraham) hampir mengorbankan Ismail (bukan Ishak).

  • Tempat Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu (Dome of the Rock) berdiri.

  • Tempat di mana Nabi Muhammad SAW melakukan Isra dan Mi’raj, naik ke surga dari batu karang yang kini dilindungi oleh Dome of the Rock.

Dengan demikian, Gunung Moriah menjadi situs suci bagi tiga agama besar dunia — Yahudi, Kristen, dan Islam.


🌍 VI. Gunung Moriah di Masa Kini

Hingga hari ini, Gunung Moriah tetap menjadi lokasi paling suci dan paling sensitif di dunia.

1. Bagi Orang Yahudi:

  • Mereka berdoa di Tembok Ratapan (Western Wall), sisa tembok penahan Bait Allah di Gunung Moriah.

  • Banyak orang Yahudi percaya bahwa Mesias akan datang dan membangun kembali Bait Allah yang Ketiga di tempat itu.

2. Bagi Orang Kristen:

  • Gunung Moriah menjadi tempat kenangan akan kasih dan penyediaan Allah.

  • Bukit Golgota, yang berada di kawasan Moriah, menjadi simbol penebusan dan keselamatan.

  • Tempat ini mengingatkan bahwa Allah menepati janji-Nya dan menyediakan pengorbanan sempurna melalui Kristus.

3. Bagi Umat Islam:

  • Tempat ini merupakan lokasi tersuci ketiga setelah Mekah dan Madinah.

  • Dikelola oleh Waqf Islam Yordania, dan dikenal dengan sebutan Al-Haram Al-Syarif.


✨ VII. Makna Rohani Gunung Moriah bagi Orang Percaya Masa Kini

  1. Tempat Ujian Iman
    Seperti Abraham diuji, setiap orang percaya pasti menghadapi ujian iman. Gunung Moriah mengajarkan bahwa ketaatan kepada Tuhan lebih penting daripada logika manusia.

  2. Tempat Penyediaan Tuhan
    Allah tidak pernah gagal menyediakan apa yang dibutuhkan oleh orang yang percaya kepada-Nya. “Di atas gunung Tuhan akan disediakan” (Kejadian 22:14).

  3. Tempat Pengorbanan dan Penebusan
    Di Moriah, darah korban pertama tercurah; di Golgota, darah Kristus tercurah untuk penebusan manusia. Di sanalah kasih Allah dinyatakan sepenuhnya.

  4. Tempat Hadirat Allah
    Dulu Allah berdiam di Bait Allah di Moriah; kini Ia berdiam dalam hati setiap orang percaya yang hidup dalam kekudusan.

  5. Tempat Kesetiaan dan Pemulihan
    Moriah mengingatkan kita bahwa rencana Allah tidak pernah gagal. Ia memulihkan yang hancur dan menepati janji-Nya dengan sempurna.


🙏 Penutup

Gunung Moriah bukan sekadar situs arkeologis, melainkan saksi perjalanan iman manusia dengan Allah — dari Abraham yang diuji, Daud yang mempersembahkan korban, Salomo yang membangun Bait Allah, hingga Yesus Kristus yang menjadi pengorbanan sejati.

Bagi setiap orang yang percaya, Gunung Moriah adalah lambang kasih, ketaatan, dan penyediaan Allah yang sempurna.
Sampai hari ini, pesan Gunung Moriah tetap sama:

“Di atas gunung TUHAN akan disediakan.”
(Kejadian 22:14)

Posting Komentar

0 Komentar