Ajaran Yesus dalam Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas) memiliki pengaruh mendalam terhadap etika Kristen, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Injil Sinoptik mencatat banyak pengajaran Yesus yang menjadi dasar etika Kristen, yang menekankan kasih, kerendahan hati, keadilan, dan pengampunan sebagai nilai-nilai utama.
1. Kasih sebagai Landasan Etika
Yesus menekankan kasih sebagai inti dari hukum dan nabi. Dalam Matius 22:37-40, Yesus berkata bahwa perintah terbesar adalah:
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu.”
Dan perintah kedua yang serupa:
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Pengajaran ini menunjukkan bahwa kasih kepada Allah dan sesama adalah inti dari etika Kristen. Segala tindakan moral harus didasarkan pada kasih, sehingga etika Kristen tidak hanya bersifat legalistik, tetapi bersifat relasional, mengutamakan hubungan yang harmonis dengan Allah dan manusia.
2. Hukum Emas
Yesus juga mengajarkan Hukum Emas, yang dicatat dalam Matius 7:12:
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.”
Prinsip ini menjadi pedoman universal dalam etika Kristen. Ajaran ini mengajarkan empati dan tanggung jawab terhadap orang lain, yang melampaui perbedaan status sosial, budaya, dan agama.
3. Khotbah di Bukit (Matius 5-7)
Khotbah di Bukit adalah kumpulan pengajaran Yesus yang sangat berpengaruh dalam membentuk etika Kristen. Beberapa poin pentingnya adalah:
- Ujian kebahagiaan sejati (Ucapan Bahagia): Dalam Matius 5:3-12, Yesus menyebut orang yang miskin di hadapan Allah, lemah lembut, lapar dan haus akan kebenaran, serta pembawa damai sebagai orang yang berbahagia. Ajaran ini bertentangan dengan pandangan dunia yang mengejar kekuasaan dan kekayaan, dan menekankan nilai-nilai rohani sebagai sumber kebahagiaan sejati.
- Pengampunan dan kasih kepada musuh: Dalam Matius 5:44, Yesus berkata:
“Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
Ini menunjukkan bahwa etika Kristen tidak membalas dendam, tetapi mengedepankan kasih tanpa syarat, bahkan kepada mereka yang menyakiti kita. - Jangan menghakimi: Dalam Matius 7:1-5, Yesus mengingatkan agar tidak menghakimi orang lain sebelum melihat kesalahan diri sendiri. Ini menekankan introspeksi dan kerendahan hati.
4. Pentingnya Pengampunan
Yesus menekankan pengampunan sebagai bagian esensial dari etika Kristen. Dalam Matius 18:21-22, ketika Petrus bertanya berapa kali harus mengampuni, Yesus menjawab:
“Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”
Hal ini menggambarkan bahwa pengampunan dalam etika Kristen tidak terbatas, sebagaimana Allah mengampuni manusia.
5. Melampaui Legalisme
Yesus sering mengkritik para ahli Taurat dan orang Farisi yang berfokus pada legalisme dan ritual tanpa memahami maksud hati Allah. Dalam Matius 23, Yesus mengecam mereka yang melakukan kewajiban agama seperti memberi perpuluhan tetapi mengabaikan hal-hal yang lebih penting, yaitu keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan. Ajaran ini menekankan bahwa tindakan moral harus mencerminkan kebenaran hati, bukan sekadar ketaatan ritual.
6. Kerajaan Allah sebagai Dasar Etika
Yesus mengajarkan bahwa etika Kristen didasarkan pada nilai-nilai Kerajaan Allah, yang berbeda dari nilai-nilai duniawi. Dalam Lukas 6:20-26, Yesus berbicara tentang pembalikan nilai, di mana orang miskin, lapar, dan menangis akan diberkati, sedangkan orang kaya dan puas akan mengalami kesulitan. Kerajaan Allah mengutamakan solidaritas, keadilan, dan kasih kepada mereka yang terpinggirkan.
7. Teladan Yesus dalam Hidup
Selain ajarannya, hidup Yesus sendiri menjadi teladan utama dalam etika Kristen. Dia menunjukkan kasih dan pengampunan bahkan kepada mereka yang menyalibkan-Nya, seperti yang terlihat dalam Lukas 23:34:
“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
8. Etika Sosial: Perhatian pada Orang Tertindas
Yesus sering memperhatikan orang-orang yang tersisihkan, seperti pemungut cukai, wanita yang dianggap najis, orang sakit, dan anak-anak. Dalam Lukas 4:18-19, Yesus menyatakan misi-Nya untuk “membebaskan orang-orang tertindas.” Hal ini menjadi dasar bagi etika sosial Kristen, yang mendorong umat percaya untuk melayani dan membela hak-hak mereka yang lemah dan terpinggirkan.
9. Pemuridan sebagai Bentuk Etika
Yesus mengundang para pengikut-Nya untuk memikul salib dan mengikuti-Nya (Matius 16:24). Ini berarti menempatkan kehendak Allah di atas kepentingan pribadi, yang mencerminkan pengorbanan diri dan komitmen total kepada kehendak Tuhan.
Kesimpulan
Ajaran Yesus dalam Injil Sinoptik membentuk kerangka etika Kristen yang berpusat pada kasih, keadilan, pengampunan, dan pelayanan kepada sesama. Etika ini melibatkan hubungan dengan Allah dan sesama, serta mendorong umat percaya untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. Dengan mengikuti ajaran Yesus, orang Kristen diajak untuk menjadi terang dunia dan garam bumi (Matius 5:13-16), memengaruhi masyarakat dengan hidup yang penuh kasih dan kebenaran.