Renungan 04-12-2024: "Menjadi Terang di Tengah Kegelapan"
Dalam Matius 5:14-16, Yesus berkata, “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Ayat ini menegaskan identitas kita sebagai murid Kristus: kita adalah terang dunia. Tuhan memanggil kita untuk memancarkan terang kasih, kebenaran, dan keadilan-Nya di tengah dunia yang sering kali dipenuhi oleh kegelapan dosa, kebencian, dan ketidakadilan.
Hidup sebagai terang tidak hanya berarti berbicara tentang kebenaran, tetapi juga menunjukkan kebenaran melalui tindakan kita. Orang-orang di sekitar kita perlu melihat kasih Tuhan tercermin dalam cara kita memperlakukan mereka, cara kita menjalani hidup, dan dalam keputusan-keputusan yang kita ambil setiap hari.
Dunia ini membutuhkan terang. Banyak orang hidup dalam keputusasaan, kesepian, dan kebingungan. Sebagai anak-anak Tuhan, kita dipanggil untuk menjadi jawaban bagi mereka, membawa harapan dan penghiburan yang berasal dari Yesus. Terang kita adalah kesaksian hidup kita yang menunjukkan bahwa ada sukacita dan kedamaian di dalam Kristus.
Namun, menjadi terang tidak selalu mudah. Dunia sering kali menolak terang karena ia menyingkapkan kegelapan. Ketika kita hidup sesuai dengan nilai-nilai kerajaan Allah, kita mungkin menghadapi kritik, penolakan, atau bahkan penganiayaan. Tetapi Yesus mengingatkan kita untuk tidak takut, karena terang yang dari Tuhan tidak akan pernah dipadamkan.
Dalam Yohanes 8:12, Yesus berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Kita tidak dipanggil untuk menjadi terang dengan kekuatan kita sendiri, melainkan dengan mengikuti Yesus, Sang Sumber Terang. Ketika kita dekat dengan-Nya, terang-Nya akan bersinar melalui hidup kita.
Untuk menjaga terang kita tetap bersinar, kita perlu menjaga hubungan yang erat dengan Tuhan melalui doa, membaca Firman, dan hidup dalam ketaatan. Sama seperti pelita membutuhkan minyak untuk terus menyala, kita membutuhkan Roh Kudus untuk memampukan kita hidup sebagai terang di tengah dunia ini.
Terkadang, kita mungkin merasa bahwa terang kita kecil dan tidak berarti dibandingkan dengan kegelapan dunia. Namun, bahkan cahaya kecil bisa membawa perubahan besar. Bayangkan sebuah lilin kecil yang dinyalakan dalam ruangan gelap—ia mampu menerangi seluruh ruangan. Begitu juga dengan kita. Tuhan bisa menggunakan terang kita untuk mengubah hidup orang lain.
Renungan ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita bisa menjadi terang di lingkungan kita. Apakah melalui perbuatan kasih, kesaksian iman, atau hanya dengan mendengarkan orang lain yang membutuhkan dukungan? Tuhan ingin menggunakan setiap bagian dari hidup kita untuk memuliakan nama-Nya.
Hari ini, mari kita berkomitmen untuk menjadi terang di tempat yang Tuhan percayakan kepada kita—di rumah, tempat kerja, sekolah, atau komunitas kita. Biarlah hidup kita memancarkan terang kasih Tuhan, sehingga nama-Nya dipermuliakan, dan banyak orang ditarik untuk mengenal Dia.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menjadikan kami terang dunia. Pimpin kami untuk hidup memuliakan nama-Mu dan memancarkan kasih-Mu kepada orang-orang di sekitar kami. Berikan kami keberanian untuk bersinar di tengah kegelapan dan menjaga hubungan yang erat dengan-Mu sebagai sumber terang kami. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
0 Komentar