SEJARAH DINASTI MAKABE

 


Dinasti Makabe (atau Maccabean Dynasty) adalah salah satu dinasti yang muncul dalam sejarah Yahudi pada periode antara abad ke-2 SM hingga abad ke-1 SM, setelah kemenangan mereka dalam perlawanan terhadap kekuasaan Yunani-Selucid di wilayah Yudea (sekarang bagian dari Israel). Dinasti ini sangat penting dalam sejarah Yahudi karena berhasil mengembalikan kemandirian politik dan agama bangsa Yahudi setelah masa penindasan yang panjang.

Latar Belakang

Pada abad ke-2 SM, wilayah Yudea berada di bawah kekuasaan Kerajaan Seleukia, salah satu kerajaan yang terbentuk setelah kematian Aleksander Agung. Raja Seleukus IV Philopator dan penerusnya, Antiochus IV Epiphanes, menganiaya orang-orang Yahudi dengan kebijakan Hellenisasi yang memaksakan budaya Yunani dan penyembahan dewa-dewa Yunani, menghapuskan praktik-praktik keagamaan Yahudi dan mendirikan altar kepada dewa-dewa Yunani di Bait Suci di Yerusalem.

Penindasan ini memuncak pada tahun 167 SM ketika Antiochus IV mengeluarkan dekrit yang melarang praktik-praktik agama Yahudi dan memaksa orang Yahudi untuk menyembah dewa-dewa Yunani. Hal ini memicu pemberontakan yang dikenal dengan Perang Maccabean.

Perang Maccabean (167–160 SM)

Perlawanan terhadap kebijakan Hellenisasi dimulai ketika seorang imam bernama Mattathias, yang berasal dari keluarga Hasmonean, menentang penindasan dan perintah untuk menyembah dewa Yunani. Setelah Mattathias membunuh seorang pemimpin yang mencoba memaksakan penyembahan berhala di kota Modiin, dia melarikan diri ke daerah pegunungan bersama lima putranya. Mereka memulai perjuangan gerilya melawan pasukan Seleukia.

Setelah Mattathias meninggal, kepemimpinan perlawanan diteruskan oleh putranya, Yehuda Makabe. Yehuda dan saudara-saudaranya berhasil meraih serangkaian kemenangan militer yang luar biasa. Pada tahun 164 SM, pasukan Makabe berhasil merebut kembali Bait Suci di Yerusalem, yang kemudian dibersihkan dan dipersembahkan kembali untuk Tuhan dalam perayaan yang dikenal dengan Hanukkah. Pemberontakan ini berlanjut selama beberapa tahun dengan kemenangan demi kemenangan bagi orang Yahudi.

Pembentukan Dinasti Makabe

Setelah kemenangan besar ini, orang Yahudi berhasil memperoleh kemerdekaan politik dan membentuk sebuah negara Yahudi yang merdeka di bawah pimpinan keluarga Makabe. Pada tahun 142 SM, Simon Makabe, saudara dari Yehuda, diangkat sebagai pemimpin besar dan imam besar, yang menandakan dimulainya pemerintahan keluarga Makabe sebagai penguasa di Yudea.

Dinasti Makabe berhasil memperluas wilayahnya dan mempertahankan kemerdekaannya meskipun menghadapi ancaman dari kerajaan Seleukia yang sedang melemah, serta ancaman dari kekuatan besar lainnya, seperti Mesir Ptolemaic dan Romawi yang semakin berpengaruh di kawasan Timur Tengah.

Pemerintahan dan Kejatuhan Dinasti Makabe

Pada masa pemerintahan dinasti Makabe, Yudea berkembang menjadi kerajaan yang relatif stabil dan mandiri, meskipun tidak sebesar kerajaan-kerajaan besar pada masa itu. Namun, hubungan internal keluarga Hasmonean mulai terganggu karena persaingan untuk kekuasaan. Beberapa anggota keluarga Makabe terlibat dalam perebutan kekuasaan, dan beberapa di antaranya bekerja sama dengan kekuatan luar, seperti Romawi, untuk mempertahankan posisi mereka.

Pada akhir abad ke-1 SM, ketika raja terakhir dinasti ini, Antigonus II Mattathias, berusaha mempertahankan takhta melawan invasi Romawi, Romawi akhirnya menaklukkan Yudea pada tahun 63 SM. Dinasti Makabe berakhir ketika Pompeius, jenderal Romawi, mengalahkan Antigonus dan menjadikan Yudea sebagai bagian dari provinsi Romawi.

Warisan Dinasti Makabe

Dinasti Makabe dikenang sebagai simbol perlawanan dan kebebasan bagi bangsa Yahudi. Mereka berhasil mengembalikan kemerdekaan politik dan kebebasan beragama bagi orang Yahudi setelah berabad-abad di bawah kekuasaan asing. Selain itu, perayaan Hanukkah yang dimulai sebagai perayaan kemenangan atas penindasan Yunani dan pemurnian Bait Suci tetap diperingati oleh orang Yahudi hingga saat ini.

Secara keseluruhan, Dinasti Makabe menandai periode penting dalam sejarah Yahudi, di mana bangsa Yahudi berjuang keras untuk mempertahankan identitas agama dan budaya mereka di tengah ancaman yang datang dari luar.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama