Advertisement

Responsive Advertisement

SURAT-SURAT DEUTERO PAULINE


Untuk menjelaskan secara lengkap mengenai surat-surat Paulus dalam konteks hukum dan pengajaran yang mungkin terkait dengan konsep-konsep yang ada dalam Kitab Ulangan (Deuteronomi), kita perlu melihat beberapa aspek utama, seperti hukum dalam Kitab Ulangan dan bagaimana Paulus mengajarkan tentang hukum, keselamatan, dan kasih karunia dalam surat-suratnya.

1. Hukum dalam Kitab Ulangan (Deuteronomi)

Kitab Ulangan adalah kitab kelima dalam Perjanjian Lama yang berisi pidato-pidato Musa kepada bangsa Israel sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian. Di dalamnya, Musa mengingatkan bangsa Israel tentang hukum-hukum yang telah diberikan kepada mereka di Sinai dan mengajak mereka untuk hidup seturut dengan hukum Tuhan agar mereka dapat menikmati berkat-Nya di tanah yang dijanjikan.

Beberapa poin penting dari Kitab Ulangan yang perlu diperhatikan:

  • Pentingnya ketaatan kepada Tuhan: Dalam Ulangan 6:5, terdapat perintah untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. Ini adalah inti dari hukum Allah yang harus ditaati oleh bangsa Israel.
  • Hukum mengenai perjanjian: Ulangan menekankan bahwa Tuhan membuat perjanjian dengan bangsa Israel dan mengharapkan mereka untuk setia kepada-Nya.
  • Berbagai hukum sosial dan moral: Ulangan mencakup berbagai peraturan tentang ibadah, kesucian hidup, etika sosial, dan hubungan antar umat manusia.

2. Paulus dan Pengajaran tentang Hukum

Surat-surat Paulus sering kali membahas masalah hukum Taurat, iman, dan kasih karunia. Paulus tidak hanya menulis surat-surat untuk memberi pengajaran teologis kepada jemaat-jemaat, tetapi juga untuk menanggapi berbagai masalah yang timbul, terutama yang berkaitan dengan cara orang Kristen seharusnya hidup setelah menerima keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus.

a. Hukum dan Kasih Karunia

Paulus mengajarkan bahwa keselamatan tidak diperoleh melalui perbuatan hukum Taurat, melainkan melalui iman kepada Yesus Kristus. Konsep ini jelas terlihat dalam surat Roma dan Galatia.

  • Roma 3:20-24: Paulus menjelaskan bahwa "karena perbuatan hukum Taurat tidak ada yang dibenarkan di hadapan-Nya", tetapi "dibenarkan dengan cuma-cuma oleh kasih karunia-Nya dengan jalan penebusan dalam Kristus Yesus." Ini menunjukkan bahwa hukum Taurat tidak dapat membenarkan seseorang, karena tidak ada yang dapat memenuhinya secara sempurna. Keselamatan hanya datang melalui iman kepada Kristus, yang memenuhi hukum tersebut dengan sempurna.

  • Galatia 2:16: Paulus dengan tegas mengatakan bahwa "pembenaran itu bukan dari hukum Taurat, melainkan oleh iman kepada Yesus Kristus." Galatia adalah surat yang sangat menekankan bahwa keselamatan bukan dari usaha manusia untuk mengikuti hukum, tetapi dari anugerah Tuhan yang diberikan melalui iman.

b. Hukum Taurat dan Kristus

Dalam surat Roma 10:4, Paulus mengatakan, "Karena akhir dari hukum Taurat adalah Kristus, untuk membenarkan setiap orang yang percaya." Paulus melihat bahwa Kristus adalah penggenapan dari hukum Taurat. Hukum itu sendiri menunjukkan kekudusan Tuhan, namun karena manusia berdosa dan tidak mampu memenuhi hukum itu, maka Kristus datang sebagai pemenuhnya, agar melalui iman kepada-Nya, manusia dapat dibenarkan.

c. Hukum Kasih

Paulus juga mengajarkan bahwa hukum yang paling penting bagi orang Kristen adalah hukum kasih. Dalam Roma 13:8-10, Paulus mengatakan bahwa kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama, karena kasih adalah pemenuhan dari seluruh hukum. Dengan demikian, kasih menjadi prinsip utama dalam kehidupan orang Kristen, yang mencakup kasih kepada Tuhan dan sesama.

3. Perbedaan Hukum dalam Ulangan dan Ajaran Paulus

Salah satu perbedaan utama antara hukum dalam Kitab Ulangan dan ajaran Paulus adalah bahwa dalam Ulangan, hukum diberikan sebagai suatu sistem yang harus ditaati oleh bangsa Israel untuk memperoleh berkat dan hidup yang baik di tanah yang dijanjikan. Hukum tersebut adalah cara hidup yang mengatur hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama.

Namun, menurut Paulus, meskipun hukum itu baik, hukum tersebut tidak bisa menyelamatkan. Roma 7:7-13 menggambarkan bagaimana hukum mengungkapkan dosa tetapi tidak dapat menghapusnya. Hukum hanya menunjukkan standar kesucian Tuhan yang harus dipenuhi, namun karena dosa, manusia tidak mampu memenuhinya. Oleh karena itu, Kristus datang untuk menggenapi hukum tersebut dan memberikan keselamatan melalui iman kepada-Nya.

4. Keselamatan Melalui Kasih Karunia

Poin utama yang ditekankan Paulus adalah bahwa keselamatan hanya bisa diterima melalui kasih karunia Tuhan, bukan dengan mematuhi hukum secara sempurna. Paulus menjelaskan hal ini dalam Efesus 2:8-9, di mana ia menulis, "Karena kamu diselamatkan oleh kasih karunia, oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah."

5. Hukum dan Kehidupan Orang Kristen

Meskipun Paulus mengajarkan bahwa hukum tidak bisa menyelamatkan, ia tetap mengajarkan bahwa orang Kristen harus hidup menurut prinsip-prinsip moral yang terkandung dalam hukum, namun dengan pemahaman bahwa kita tidak dapat melakukannya untuk memperoleh keselamatan. Sebaliknya, orang Kristen hidup sesuai dengan hukum karena mereka sudah diselamatkan oleh kasih karunia dan iman kepada Kristus. Sebagai contoh, dalam Galatia 5:14, Paulus berkata, "Sebab seluruh hukum Taurat dapat dipenuhi dalam satu perkataan ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Kesimpulan

Surat-surat Paulus tidak hanya berfokus pada pembahasan hukum dalam konteks moral atau sosial, tetapi juga dalam konteks keselamatan. Paulus mengajarkan bahwa meskipun hukum itu baik dan berfungsi sebagai petunjuk hidup, keselamatan tidak dapat dicapai dengan usaha manusia untuk memenuhi hukum, melainkan melalui iman kepada Yesus Kristus yang telah menggenapi hukum itu untuk kita. Oleh karena itu, orang Kristen dipanggil untuk hidup menurut hukum kasih, yang mencakup kasih kepada Tuhan dan sesama.

Penting untuk diingat bahwa hukum dalam Kitab Ulangan, meskipun berfokus pada kehidupan umat Israel di bawah perjanjian lama, masih relevan sebagai dasar etika dan moral bagi orang Kristen, namun keselamatan hanya dapat diterima melalui anugerah Tuhan dalam Kristus.

Posting Komentar

0 Komentar