"YESUS"-NYA KITAB MORMON ATAU 'ISA'-NYA GEREJA ISA AL-MASIH ?

 


Pertanyaan ini merujuk pada perbedaan pemahaman tentang Yesus atau Isa dalam dua tradisi keagamaan yang berbeda: Kitab Mormon (ajaran Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir atau LDS) dan Gereja Isa Al-Masih (sebuah organisasi Kristen yang berkembang di Indonesia dan beberapa negara lainnya).

Yesus dalam Kitab Mormon

Kitab Mormon adalah kitab suci yang dianggap oleh umat Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (LDS) sebagai wahyu tambahan selain Alkitab. Kitab ini ditulis oleh para nabi yang hidup di Amerika pada zaman kuno, dan di dalamnya, Yesus dikenal sebagai "Yesus Kristus" dan dianggap sebagai Tuhan dan Juru Selamat umat manusia.

Bagi penganut LDS, Yesus Kristus adalah Anak Allah, yang turun ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia melalui penyaliban dan kebangkitan-Nya. Dalam Kitab Mormon, Yesus disebut sebagai "Mesias", dan pengajaran-Nya terkait dengan keselamatan, iman, pertobatan, baptisan, dan menerima Roh Kudus. Selain itu, Kitab Mormon menyatakan bahwa Yesus juga muncul di dunia Barat setelah kebangkitan-Nya untuk mengajar dan membimbing bangsa-bangsa di sana.

Meskipun ajaran tentang Yesus Kristus dalam Kitab Mormon sangat mirip dengan yang ada dalam Alkitab Kristen, terdapat perbedaan dalam beberapa detail doktrin. Salah satunya adalah konsep Trinitas yang lebih fleksibel di kalangan penganut LDS, yang menganggap Tuhan Bapa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus sebagai tiga individu yang terpisah, meskipun dalam satu tujuan dan kehendak.

Isa dalam Gereja Isa Al-Masih

Gereja Isa Al-Masih adalah sebuah gereja Kristen yang berkembang di Indonesia dan negara-negara lainnya, yang menyebarkan pengajaran tentang Yesus (Isa) dari perspektif yang lebih dekat dengan ajaran Islam, tetapi tetap dalam kerangka Kristen. Isa Al-Masih adalah nama yang digunakan dalam Al-Qur'an untuk merujuk pada Yesus. Dalam Islam, Isa dianggap sebagai Nabi Allah yang penting, namun bukan Tuhan atau Anak Tuhan seperti yang diyakini oleh umat Kristen.

Dalam ajaran Gereja Isa Al-Masih, Isa dipahami sebagai Juru Selamat yang datang untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan memanggil orang-orang untuk bertobat. Pengajaran gereja ini berfokus pada iman kepada Isa sebagai jalan keselamatan, yang mirip dengan ajaran Kristen pada umumnya. Namun, tidak ada penekanan pada Trinitas dalam ajaran mereka, dan Isa dianggap sebagai manusia yang diberkati oleh Allah, bukan Tuhan itu sendiri. Ajaran tentang penyaliban dan kebangkitan Isa mungkin juga berbeda, tergantung pada interpretasi yang dipegang oleh masing-masing gereja.

Perbandingan Utama

  1. Konsep Ketuhanan:

    • Dalam Kitab Mormon, Yesus adalah Tuhan dan Anak Allah yang datang ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia.
    • Dalam Gereja Isa Al-Masih, Isa dianggap sebagai Nabi dan Juru Selamat, tetapi tidak Tuhan. Ajaran ini lebih menekankan bahwa Isa adalah manusia yang sangat mulia.
  2. Trinitas:

    • Gereja LDS (Kitab Mormon) memandang Trinitas sebagai tiga entitas terpisah yang bekerja bersama, sedangkan kebanyakan denominasi Kristen lainnya mengajarkan Trinitas sebagai satu esensi dalam tiga pribadi.
    • Gereja Isa Al-Masih tidak menekankan konsep Trinitas, melainkan hanya menganggap Isa sebagai utusan Allah (Nabi).
  3. Keselamatan:

    • Dalam Kitab Mormon, keselamatan adalah hasil dari iman kepada Yesus Kristus, pertobatan, dan tindakan-tindakan seperti baptisan dan menerima Roh Kudus.
    • Dalam Gereja Isa Al-Masih, keselamatan datang melalui iman kepada Isa sebagai Juru Selamat, namun sering kali juga dengan penekanan pada tindakan bertobat dan mengikuti ajaran-Nya.

Kesimpulan

Meskipun keduanya menyebut Yesus atau Isa sebagai pusat keselamatan, ajaran mengenai siapa Yesus atau Isa dan bagaimana hubungan-Nya dengan Allah dan umat manusia berbeda. Kitab Mormon mengajarkan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Anak Allah yang datang ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia, sedangkan dalam Gereja Isa Al-Masih, Isa lebih dipandang sebagai Nabi yang sangat dihormati, yang datang untuk menyampaikan wahyu dan menyelamatkan umat manusia melalui pertobatan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama