"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Ayub adalah salah satu tokoh Alkitab yang dikenal karena kesetiaannya kepada Tuhan, meskipun menghadapi penderitaan yang sangat berat. Dalam sekejap, Ayub kehilangan harta benda, anak-anaknya, dan kesehatannya. Namun, respons Ayub terhadap kehilangan ini sungguh luar biasa. Dia tidak menyalahkan Tuhan, tetapi justru memuji nama-Nya. Ayub menyadari bahwa segala sesuatu yang dimilikinya adalah pemberian Tuhan, dan Tuhan berdaulat atas segalanya.
Renungan ini mengajarkan kita tentang beberapa hal penting:
1. Pengakuan bahwa Segala Sesuatu Adalah Milik Tuhan
Ayub memahami bahwa semua yang dia miliki berasal dari Tuhan. Ketika kita menyadari bahwa harta, pekerjaan, keluarga, dan bahkan hidup kita adalah pemberian Tuhan, kita akan belajar untuk tidak terikat secara berlebihan pada hal-hal duniawi. Kita akan lebih siap menerima perubahan, termasuk kehilangan, dengan hati yang berserah.
2. Kepercayaan pada Kedaulatan Tuhan
Ayub percaya bahwa Tuhan tetap memegang kendali atas hidupnya, meskipun dia tidak mengerti alasan di balik penderitaannya. Dalam hidup, kita sering kali menghadapi situasi yang sulit dimengerti. Tetapi seperti Ayub, kita diajak untuk percaya bahwa Tuhan tahu yang terbaik dan memiliki rencana yang indah, bahkan di tengah penderitaan.
3. Tetap Memuji Tuhan di Tengah Penderitaan
Sikap Ayub yang memuji Tuhan di saat kehilangan adalah bukti iman yang luar biasa. Dia tidak hanya memuji Tuhan saat diberkati, tetapi juga saat diuji. Hal ini mengingatkan kita bahwa penyembahan kita kepada Tuhan tidak boleh bergantung pada keadaan.
Refleksi:
- Apakah ada hal dalam hidupmu yang terlalu melekat di hatimu sehingga sulit untuk menyerahkan kepada Tuhan?
- Bagaimana responsmu ketika menghadapi kehilangan atau penderitaan? Apakah engkau tetap memuji Tuhan seperti Ayub?
Doa Malam:
"Ya Tuhan, Engkaulah yang memberi segala sesuatu dalam hidupku, dan Engkaulah yang berdaulat atas semuanya. Ajarku untuk berserah penuh kepada-Mu, seperti Ayub yang tetap memuji nama-Mu di tengah kehilangan dan penderitaan. Aku percaya bahwa rencana-Mu indah, bahkan ketika aku tidak memahaminya. Berilah aku kekuatan untuk tetap setia kepada-Mu dalam segala situasi. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin."
Semoga malam ini menjadi momen refleksi yang mendalam, dan biarlah Tuhan memberikan kedamaian serta kekuatan untuk menjalani hari-hari ke depan.
0 Komentar