Codex Sinaiticus adalah salah satu manuskrip Alkitab tertua dan paling penting yang pernah ditemukan. Disusun pada abad ke-4 Masehi, naskah ini memberikan wawasan mendalam tentang sejarah teks Alkitab dan perkembangan kanon Kristen awal. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai Codex Sinaiticus:
1. Pengertian Codex Sinaiticus
Codex Sinaiticus adalah manuskrip kuno Alkitab dalam bahasa Yunani, yang berasal dari sekitar tahun 330–360 Masehi. Nama "Sinaiticus" diambil dari tempat penemuannya, yaitu Biara Santa Katarina di Gunung Sinai, Mesir. Manuskrip ini memuat sebagian besar Perjanjian Lama (dalam versi Septuaginta), seluruh Perjanjian Baru, serta dua teks Kristen awal yang tidak termasuk dalam kanon Alkitab modern: Epistula Barnaba dan Gembala Hermas. Codex Sinaiticus dianggap sebagai salah satu sumber utama dalam studi kritik teks Alkitab karena usianya yang tua dan kelengkapan isinya.
2. Sejarah dan Penemuan
Codex Sinaiticus ditemukan oleh sarjana Jerman, Constantin von Tischendorf, pada abad ke-19. Pada kunjungannya ke Biara Santa Katarina pada tahun 1844, Tischendorf menemukan beberapa lembaran manuskrip yang digunakan sebagai bahan bakar untuk api. Ia menyadari nilai penting naskah tersebut dan berhasil menyelamatkannya. Pada kunjungan berikutnya pada tahun 1859, Tischendorf diperlihatkan bagian lain dari manuskrip tersebut, yang kemudian dikenal sebagai Codex Sinaiticus. Dengan izin dari otoritas gereja, ia membawa manuskrip tersebut ke Rusia dan menyerahkannya kepada Tsar Alexander II. Manuskrip ini kemudian dipublikasikan pada tahun 1862 dalam empat volume folio. Wikipedia
3. Isi Codex Sinaiticus
Codex Sinaiticus awalnya terdiri dari sekitar 730 lembar (daun) perkamen, namun hanya sekitar 400 lembar yang bertahan hingga saat ini. Isi manuskrip mencakup:michaeljkruger.com+1University of Birmingham+1
-
Perjanjian Lama: Sebagian besar teks Septuaginta, meskipun bagian awal (dari Kejadian hingga 1 Tawarikh) hilang.
-
Perjanjian Baru: Seluruh 27 kitab Perjanjian Baru, menjadikannya salah satu manuskrip tertua yang memuat Perjanjian Baru secara lengkap.
-
Teks Kristen Awal:
-
Epistula Barnaba (Surat Barnabas)
-
Gembala Hermas
-
Menariknya, Codex Sinaiticus tidak memuat beberapa bagian yang terdapat dalam Alkitab modern, seperti Markus 16:9–20 dan Yohanes 7:53–8:11. Biblical Archaeology Society
4. Ciri-Ciri Manuskrip
Codex Sinaiticus memiliki beberapa karakteristik unik:
-
Bahan: Ditulis di atas perkamen, yaitu kulit hewan yang diproses khusus untuk penulisan. codexsinaiticus.org
-
Ukuran: Setiap lembar berukuran sekitar 380mm x 345mm.codexsinaiticus.org
-
Format Penulisan: Menggunakan huruf besar Yunani (uncial) tanpa spasi antar kata dan tanpa tanda baca.
-
Jumlah Kolom: Setiap halaman terdiri dari empat kolom teks, yang tidak umum pada manuskrip lain.
-
Penulis: Diperkirakan ditulis oleh tiga hingga empat juru tulis yang berbeda. academic.tyndalehouse.com
-
Koreksi: Manuskrip ini mengalami banyak koreksi sepanjang waktu. Tischendorf mencatat sekitar 14.800 koreksi pada bagian yang disimpan di St. Petersburg, dan secara keseluruhan, Codex Sinaiticus memiliki sekitar 23.000 koreksi. Wikipedia
5. Pentingnya Codex Sinaiticus
Codex Sinaiticus memiliki signifikansi besar dalam studi Alkitab dan sejarah gereja:
-
Kritik Teks: Sebagai salah satu manuskrip tertua dan paling lengkap, Codex Sinaiticus menjadi sumber utama dalam rekonstruksi teks asli Alkitab.
-
Perbandingan Teks: Codex Sinaiticus sering dibandingkan dengan Codex Vaticanus, dan keduanya dianggap sebagai representasi dari teks Aleksandria, yang dianggap paling mendekati teks asli Perjanjian Baru.
-
Kanon Alkitab: Keberadaan kitab-kitab non-kanonik dalam Codex Sinaiticus menunjukkan bahwa pada abad ke-4, kanon Alkitab belum sepenuhnya ditetapkan, dan ada variasi dalam kitab-kitab yang dianggap otoritatif. michaeljkruger.com
-
Sejarah Gereja: Codex Sinaiticus memberikan wawasan tentang praktik penyalinan dan penyebaran teks suci dalam gereja awal.
6. Lokasi Codex Saat Ini
Codex Sinaiticus saat ini tersebar di empat lokasi:
-
British Library, London: Menyimpan 347 lembar manuskrip.orthodoxwiki.org+1blogs.bl.uk+1
-
Universitas Leipzig, Jerman: Menyimpan 43 lembar.blogs.bl.uk
-
Biara Santa Katarina, Gunung Sinai, Mesir: Menyimpan 12 lembar dan 14 fragmen.orthodoxwiki.org
-
Perpustakaan Nasional Rusia, St. Petersburg: Menyimpan fragmen dari 3 lembar. orthodoxwiki.org
Pada tahun 2009, melalui kolaborasi internasional, seluruh bagian Codex Sinaiticus yang tersebar di berbagai lokasi tersebut telah didigitalkan dan tersedia secara online di situs resmi codexsinaiticus.org, memungkinkan akses global untuk penelitian dan studi lebih lanjut.
Codex Sinaiticus tetap menjadi sumber penting dalam studi Alkitab, memberikan wawasan tentang teks asli dan perkembangan kanon Kristen awal. Dengan akses digital yang tersedia, manuskrip ini terus menjadi objek penelitian dan diskusi di kalangan akademisi dan peminat studi Alkitab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar