Advertisement

Responsive Advertisement

RENUNGAN PAGI - 18 OKTOBER 2025

 


🌅 Renungan Pagi – 18 Oktober 2025

Tema: Bangkitlah, Sebab Tuhan Memberi Kekuatan

📖 Ayat Firman Tuhan:

“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru:
mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya;
mereka berlari dan tidak menjadi lesu,
mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Yesaya 40:31


🌤️ Pendahuluan: Pagi yang Baru, Harapan yang Diperbarui

Setiap pagi selalu menjadi tanda kasih setia Tuhan yang tidak berkesudahan.
Malam yang panjang telah berlalu, dan kini cahaya mentari kembali menyinari bumi. Itu bukan sekadar pergantian waktu, melainkan pernyataan kasih Allah bahwa Ia masih memberi kita kesempatan baru untuk memulai lagi.

Banyak orang memulai pagi dengan tergesa-gesa — berlari mengejar waktu, tenggelam dalam rutinitas, tanpa sempat berdiam diri di hadapan Tuhan. Padahal, kekuatan sejati untuk menghadapi hari ini tidak berasal dari semangat manusia, melainkan dari Tuhan yang memperbaharui jiwa setiap pagi.

Yesaya 40:31 mengingatkan kita bahwa kekuatan yang bertahan lama bukan berasal dari fisik, pikiran, atau motivasi, melainkan dari menanti-nantikan Tuhan. Kata “menanti-nantikan” di sini bukan berarti pasif, melainkan sikap hati yang penuh pengharapan, percaya, dan berserah.


🌿 Makna Mendalam dari “Menanti-Nantikan Tuhan”

Dalam bahasa Ibrani, kata menanti-nantikan berasal dari akar kata “qavah”, yang berarti mengikatkan diri atau menyatu erat dengan sesuatu.
Jadi, menanti Tuhan berarti mengikatkan diri dengan Allah, melekat pada-Nya, dan tidak berjalan dengan kekuatan sendiri.

Banyak orang kehilangan kekuatan bukan karena terlalu banyak bekerja, melainkan karena terlalu sedikit bersekutu dengan Tuhan.
Kita mencoba menyelesaikan segalanya sendiri, tanpa menyadari bahwa di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5).

Menanti Tuhan berarti:

  • Berdiam dalam doa, bukan karena malas, tetapi karena percaya bahwa rencana Tuhan selalu lebih baik dari rencana kita.

  • Tetap setia di tengah penantian, karena kita tahu waktu Tuhan selalu tepat.

  • Tidak menyerah ketika belum melihat hasil, sebab iman melihat yang tidak kelihatan.


🕊️ Kekuatan Seperti Rajawali

Yesaya menggambarkan orang yang menanti Tuhan seperti rajawali.
Rajawali tidak terus mengepakkan sayapnya untuk terbang — ia naik tinggi dengan memanfaatkan arus angin yang membawa dirinya melayang di atas badai.

Begitu pula dengan kita: ketika badai kehidupan datang, kita tidak perlu panik atau terpuruk. Biarkan Roh Kudus menjadi “angin” yang mengangkat kita lebih tinggi dari masalah.
Kita tidak harus melawan badai dengan tenaga sendiri; cukup berserah, percaya, dan membiarkan Tuhan yang mengatur arah terbang hidup kita.

Rajawali juga memiliki penglihatan tajam. Ia mampu melihat mangsanya dari jarak yang jauh. Ini menggambarkan bagaimana orang yang hidup dalam tuntunan Tuhan dapat melihat lebih jauh dari keadaan sekarang — melihat masa depan dengan iman, bukan dengan ketakutan.

Dan satu hal penting: sebelum rajawali terbang tinggi, ia harus mengganti bulu-bulunya yang lama — proses yang menyakitkan dan melelahkan. Tetapi setelah itu, rajawali memperoleh kekuatan baru dan dapat terbang lebih tinggi lagi.
Begitulah Tuhan bekerja dalam hidup kita: Ia mengizinkan kita melalui proses agar kita diperbarui, diperkuat, dan disiapkan untuk ketinggian baru.


💧 Refleksi: Pagi yang Dipenuhi Kuasa Allah

Coba renungkan sejenak pagi ini:

  • Apakah kamu merasa lemah karena terlalu lama berjuang sendiri?

  • Apakah kamu kehilangan arah dan semangat?

  • Apakah kamu merasa doa-doamu belum dijawab?

Tuhan berkata:

“Berhentilah berjuang dengan kekuatanmu sendiri. Datanglah kepada-Ku. Aku akan memberimu kekuatan baru.”

Ia ingin mengganti kelelahanmu dengan kekuatan, ketakutanmu dengan keberanian, dan kesedihanmu dengan pengharapan.
Kekuatan dari Tuhan bukan sekadar energi, tapi kuasa rohani yang membuat kita tetap berdiri meskipun dunia berusaha menjatuhkan.


🌼 Pelajaran yang Bisa Kita Ambil Hari Ini

  1. Jangan mulai hari tanpa Tuhan.
    Sebelum memegang ponsel atau membuka pekerjaan, biarlah tanganmu terlebih dahulu terangkat dalam doa.
    Biarkan firman Tuhan menjadi “roti pertama” yang kamu nikmati hari ini.

  2. Percayalah bahwa Tuhan bekerja bahkan ketika kamu belum melihatnya.
    Iman bukan soal hasil yang terlihat, tetapi kepercayaan bahwa Tuhan tetap bekerja di balik layar kehidupanmu.

  3. Berjalanlah perlahan, tapi pasti.
    Tuhan tidak meminta kita berlari tanpa arah, tetapi berjalan dalam kehendak-Nya. Ia memberi kekuatan untuk melangkah satu hari pada satu waktu.


🙏 Doa Pagi

Tuhan Yesus yang penuh kasih,
Terima kasih karena pagi ini aku masih Engkau beri kehidupan.
Sinar mentari yang hangat mengingatkanku bahwa kasih-Mu selalu baru setiap hari.

Tuhan, aku mengakui bahwa sering kali aku merasa lemah,
terlalu sibuk mengejar dunia dan lupa bersandar kepada-Mu.
Ampunilah aku yang sering mengandalkan kekuatanku sendiri.

Hari ini aku datang berserah penuh kepada-Mu.
Isi hatiku dengan damai-Mu, perbaharui semangatku,
dan ajarku untuk menanti-nantikan Engkau dalam segala hal.

Biarlah sepanjang hari ini aku terbang tinggi seperti rajawali,
melihat segala sesuatu dari sudut pandang surgawi,
dan berjalan tanpa lelah dalam rencana-Mu yang sempurna.

Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
aku serahkan seluruh hari ini ke dalam tangan-Mu.
Amin.


🌟 Penutup: Hari Baru, Kekuatan Baru

Ingatlah, tidak ada hari yang terlalu berat ketika Tuhan berjalan bersamamu.
Apa pun yang menanti hari ini — pekerjaan, ujian, tekanan, atau pergumulan — hadapilah dengan iman.
Sebab Tuhan yang memberi kekuatan tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian.

“Sebab kasih setia TUHAN tidak berkesudahan,
rahmat-Nya tidak habis-habisnya;
selalu baru tiap pagi, besar kesetiaan-Mu!”
Ratapan 3:22–23

Posting Komentar

0 Komentar