SEJARAH DOA "BARUKH ATAH ADONAI" (בָּרוּךְ אַתָּה יְהוָה)

 


Sejarah Doa “Barukh Atah Adonai” (בָּרוּךְ אַתָּה יְהוָה)

Frasa “Barukh Atah Adonai” berarti “Terpujilah Engkau, ya TUHAN” atau “Diberkatilah Engkau, ya TUHAN”. Ini adalah rumusan pembuka (formula berkat) yang sangat tua dan fundamental dalam tradisi doa Yahudi.


1. Asal Bahasa dan Makna

  • Barukh (בָּרוּךְ): diberkati / dipuji

  • Atah (אַתָּה): Engkau

  • Adonai (יְהוָה dibaca “Adonai”): Nama perjanjian Allah Israel (Tetragramaton)

Maknanya bukan “memberkati Allah” seperti manusia memberkati manusia, melainkan pengakuan dan pujian atas Allah sebagai sumber segala berkat.


2. Akar Alkitabiah (Tanakh / Perjanjian Lama)

a. Dalam Taurat dan Kitab Sejarah

Bentuk pujian kepada TUHAN dengan kata “Barukh” sudah muncul sejak zaman Musa:

  • Ulangan 8:10

    “Engkau akan makan dan menjadi kenyang dan memuji TUHAN, Allahmu…”

  • Kejadian 24:27

    “Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham…”

Struktur pujian langsung kepada TUHAN inilah yang kelak distandarkan menjadi “Barukh Atah Adonai”.


b. Dalam Mazmur

Kitab Mazmur sangat berpengaruh dalam pembentukan liturgi Yahudi:

  • Mazmur 41:14

    “Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari kekal sampai kekal.”

  • Mazmur 119:12

    “Terpujilah Engkau, ya TUHAN…”

Di sinilah pola pujian personal langsung kepada Allah semakin kuat.


3. Perkembangan dalam Tradisi Yahudi (Zaman Bait Allah Kedua)

a. Standarisasi Liturgi

Pada masa Bait Allah Kedua (± 516 SM – 70 M), para rabi mulai:

  • Menyusun berakhot (jamak dari berakhah = doa berkat)

  • Hampir semua berakhah diawali dengan “Barukh Atah Adonai”

Contoh struktur baku:

Barukh Atah Adonai Eloheinu Melekh ha-olam…
“Terpujilah Engkau, ya TUHAN Allah kami, Raja semesta alam…”


b. Digunakan dalam Kehidupan Sehari-hari

Doa ini dipakai untuk:

  • Makan dan minum

  • Melihat keindahan alam

  • Mendengar kabar baik

  • Melakukan mitzvah (perintah Allah)

Artinya: seluruh hidup diarahkan kepada kesadaran akan Allah.


4. Hubungan dengan Zaman Yesus

Yesus hidup sebagai orang Yahudi abad pertama, sehingga:

  • Ia sangat akrab dengan doa “Barukh Atah Adonai”

  • Banyak doa Yesus kemungkinan besar menggunakan formula ini

Contoh paralel:

  • Matius 26:26 – Yesus “mengucap syukur” (bahasa Yunani: eulogeo)
    → padanannya dalam Ibrani: berakhah / Barukh Atah Adonai

Dengan kata lain, doa Yesus berakar kuat dalam tradisi ini.


5. Makna Teologis yang Dalam

Doa “Barukh Atah Adonai” mengandung beberapa prinsip penting:

  1. Allah adalah sumber segala sesuatu

  2. Relasi personal (“Engkau”, bukan sekadar “Dia”)

  3. Ibadah yang menyentuh seluruh aspek hidup

  4. Pengakuan kedaulatan Allah sebagai Raja


6. Relevansi bagi Iman Kristen

Sebagai orang Kristen (terutama dengan latar teologi dan Alkitab yang kuat seperti Anda):

  • Doa ini menolong memahami akar Ibrani iman Kristen

  • Memperdalam penghayatan doa Yesus dan gereja mula-mula

  • Mengingatkan bahwa iman Kristen lahir dari rahim iman Israel

📖 Roma 11:18

“Bukan engkau yang menopang akar itu, tetapi akar itu yang menopang engkau.”

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama