RENUNGAN MENJELANG TAHUN BARU 2026 - 27 DESEMBER 2025

 


Renungan Menjelang Tahun Baru

27 Desember 2025

Tema: “Menutup Tahun dengan Syukur, Menyambut Masa Depan dengan Iman”


Firman Tuhan Utama

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
(Yeremia 29:11)


Pendahuluan

Tanggal 27 Desember menempatkan kita di antara dua momen penting: perayaan Natal yang baru saja berlalu dan tahun baru yang segera datang. Ini adalah masa yang sangat tepat untuk berhenti sejenak, menarik napas, dan bertanya dengan jujur kepada diri sendiri:
Bagaimana perjalanan hidup dan iman saya sepanjang tahun 2025?

Banyak orang menutup tahun dengan pesta dan kembang api, tetapi Tuhan rindu kita menutup tahun dengan hati yang diperiksa. Karena tanpa refleksi, kita hanya akan mengulangi kesalahan yang sama di tahun yang baru.


1. Mengingat Kebaikan Tuhan Sepanjang Tahun 2025

Sering kali kita lebih mudah mengingat kegagalan daripada penyertaan Tuhan. Padahal Alkitab berulang kali memerintahkan umat Tuhan untuk mengingat perbuatan-Nya.

“Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!”
(Mazmur 103:2)

Sepanjang tahun 2025:

  • Tuhan masih memberi nafas kehidupan

  • Tuhan memelihara kita secara jasmani dan rohani

  • Tuhan menjaga kita di tengah keterbatasan dan ketidakpastian

Mungkin tidak semua doa dijawab sesuai keinginan kita, tetapi tidak satu pun doa diabaikan Tuhan. Ada doa yang dijawab dengan “ya”, ada yang dijawab dengan “tunggu”, dan ada yang dijawab dengan “Aku punya rencana yang lebih baik”.

Jika kita masih berdiri hari ini, itu bukan karena kita kuat, melainkan karena kasih karunia Tuhan cukup bagi kita.


2. Mengakui Kelemahan dan Kegagalan dengan Rendah Hati

Menutup tahun bukan hanya soal bersyukur, tetapi juga berani jujur. Tahun 2025 mungkin diwarnai:

  • Keputusan yang keliru

  • Perkataan yang melukai

  • Kesempatan baik yang disia-siakan

  • Kemalasan rohani dan ketidaksetiaan

Namun kabar baiknya adalah: Tuhan tidak mencari orang yang tidak pernah jatuh, tetapi orang yang mau bertobat.

“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
(1 Yohanes 1:9)

Mengakui kesalahan bukan tanda kelemahan, tetapi tanda kedewasaan rohani. Tuhan lebih menghargai hati yang remuk daripada prestasi yang dipamerkan.


3. Melepaskan Beban Lama Sebelum Melangkah ke Tahun Baru

Banyak orang gagal menikmati tahun yang baru karena masih terikat oleh luka lama. Luka karena:

  • Dikecewakan orang terdekat

  • Tidak dihargai

  • Merasa diperlakukan tidak adil

  • Merasa hidup tidak berjalan sesuai harapan

Yesus tidak pernah meminta kita memikul semua itu sendirian.

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
(Matius 11:28)

Tahun baru tidak akan benar-benar baru jika hati kita masih penuh kepahitan. Mengampuni bukan berarti membenarkan kesalahan orang lain, tetapi membebaskan diri kita sendiri dari belenggu masa lalu.


4. Menata Ulang Motivasi Hidup di Hadapan Tuhan

Menjelang tahun baru, pertanyaan penting yang perlu kita renungkan adalah:
Untuk siapa sebenarnya saya hidup dan berjuang?

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
(Matius 6:33)

Tuhan tidak melarang kita memiliki cita-cita, rencana, dan impian. Namun Tuhan rindu Dia menjadi pusat dari semua itu. Ketika Tuhan diletakkan di tempat pertama, hal-hal lain akan menemukan tempatnya yang benar.


5. Melangkah ke Tahun 2026 dengan Iman, Bukan Ketakutan

Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi di tahun depan. Tetapi iman Kristen tidak dibangun di atas kepastian situasi, melainkan kepastian akan penyertaan Tuhan.

“TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering.”
(Yesaya 58:11)

Kita tidak melangkah sendirian. Tuhan berjalan di depan kita, membuka jalan, dan menopang langkah kita satu demi satu.


Pertanyaan Refleksi Pribadi

  1. Hal apa yang paling patut saya syukuri di tahun 2025?

  2. Dosa atau kebiasaan apa yang harus saya tinggalkan sebelum masuk tahun baru?

  3. Apakah Tuhan sungguh menjadi pusat hidup saya?

  4. Komitmen rohani apa yang ingin saya bangun di tahun 2026?


Doa Penutup Tahun

Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap hari yang Engkau izinkan aku jalani sepanjang tahun 2025. Terima kasih atas sukacita, juga atas air mata yang membentuk imanku. Aku menyerahkan seluruh keberhasilan dan kegagalanku ke dalam tangan-Mu. Bersihkan hatiku, pulihkan imanku, dan tuntun langkahku memasuki tahun yang baru. Aku percaya hidupku aman di dalam rencana-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa. Amin.


Penutup Renungan

Menjelang tahun baru, jangan bertanya “Apa yang akan terjadi?”
Lebih penting bertanya: “Dengan siapa aku akan melangkah?”

Jika Tuhan berjalan bersamamu, maka masa depan tidak perlu ditakuti.
Tahun boleh berganti, tetapi kasih setia Tuhan tetap sama.

Tuhan Yesus memberkati. ✨🙏

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama