Renungan Pagi – 27 Desember 2025
Tema: “Mengawali Hari dengan Hati yang Diserahkan kepada Tuhan”
Firman Tuhan
“Kasih setia TUHAN tak berkesudahan, rahmat-Nya tak habis-habisnya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”
(Ratapan 3:22–23)
Pendahuluan
Pagi adalah anugerah. Saat kita membuka mata di tanggal 27 Desember 2025, itu berarti Tuhan masih mempercayakan satu hari lagi untuk kita jalani. Tidak semua orang diberi kesempatan ini. Karena itu, pagi bukan sekadar pergantian waktu, melainkan tanda kemurahan Tuhan yang nyata.
Menjelang akhir tahun, banyak orang bangun pagi dengan pikiran yang penuh: tentang apa yang belum tercapai, tentang rencana tahun depan, bahkan tentang kekhawatiran hidup. Namun firman Tuhan hari ini menegaskan satu kebenaran penting: rahmat Tuhan selalu baru tiap pagi. Artinya, kegagalan kemarin tidak menentukan hari ini, dan kesalahan masa lalu tidak membatalkan kasih Tuhan atas hidup kita.
1. Pagi sebagai Kesempatan Memulai Kembali
Tuhan adalah Allah yang memberi kesempatan baru, bukan Allah yang terus mengungkit kesalahan lama.
“Karena TUHAN tidak menolak untuk selama-lamanya.”
(Ratapan 3:31)
Mungkin kemarin kita jatuh dalam dosa, bersikap tidak bijaksana, atau kehilangan kesabaran. Namun pagi ini Tuhan berkata:
“Bangkitlah. Aku masih menyertaimu.”
Pagi hari adalah waktu terbaik untuk menyerahkan kembali:
-
Pikiran yang kusut
-
Hati yang letih
-
Rencana yang belum jelas
Ketika hari diawali dengan Tuhan, kita tidak berjalan dengan kekuatan sendiri.
2. Menenangkan Hati Sebelum Kesibukan Dimulai
Sering kali kita langsung memulai pagi dengan:
-
Memeriksa ponsel
-
Memikirkan pekerjaan
-
Mengingat beban hidup
Padahal Yesus mengajarkan kita untuk lebih dulu diam di hadapan Bapa.
“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke tempat sunyi dan berdoa di sana.”
(Markus 1:35)
Yesus sendiri membutuhkan waktu pagi bersama Bapa. Apalagi kita.
Doa pagi bukan rutinitas agama, melainkan sumber kekuatan rohani.
3. Menjelang Akhir Tahun: Mengawali Hari dengan Ucapan Syukur
Tanggal 27 Desember mengingatkan kita bahwa tahun hampir berakhir. Namun jangan menunggu 31 Desember untuk bersyukur. Hari ini pun layak disyukuri.
“Bersyukurlah dalam segala hal.”
(1 Tesalonika 5:18)
Ucapan syukur di pagi hari akan:
-
Mengubah cara pandang kita
-
Menjaga hati dari keluh kesah
-
Membuat kita lebih peka melihat karya Tuhan
Orang yang bersyukur di pagi hari akan lebih kuat menghadapi tantangan di siang hari.
4. Menyerahkan Seluruh Aktivitas Hari Ini kepada Tuhan
Hari ini mungkin diisi dengan:
-
Mengajar, bekerja, atau melayani
-
Mengurus keluarga
-
Berjuang dalam keterbatasan
Apa pun yang kita lakukan, lakukanlah dengan kesadaran bahwa Tuhan hadir di setiap aktivitas kecil sekalipun.
“Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.”
(Amsal 16:3)
Bukan besarnya pekerjaan yang membuat Tuhan dipermuliakan, tetapi kesetiaan hati dalam menjalaninya.
Refleksi Pagi
-
Apakah saya sudah memulai hari ini bersama Tuhan?
-
Beban apa yang perlu saya serahkan pagi ini?
-
Sikap apa yang ingin Tuhan perbaiki dalam diri saya hari ini?
Doa Pagi
Tuhan Yesus, terima kasih untuk pagi yang baru ini. Terima kasih karena kasih setia-Mu selalu baru dan tidak pernah habis. Aku menyerahkan seluruh hidupku hari ini ke dalam tangan-Mu: pikiranku, perkataanku, dan tindakanku. Pimpin aku agar hidupku menjadi berkat dan memuliakan nama-Mu. Jauhkan aku dari kejahatan dan mampukan aku berjalan dalam kehendak-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa. Amin.
Penutup
Hari ini belum tentu mudah, tetapi Tuhan pasti setia.
Mulailah pagi ini dengan iman, jalani siang dengan ketaatan, dan tutuplah hari dengan ucapan syukur.
Tuhan Yesus memberkati pagi dan seluruh harimu. 🌅🙏


Posting Komentar