SAKSI MATA PENULISAN KITAB MATIUS & MARKUS


Kitab Matius dan Markus adalah dua dari empat Injil dalam Perjanjian Baru yang memberikan kisah tentang kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Mengenai penulisan kedua kitab ini, tradisi gereja awal, bukti internal, dan analisis historis memberikan informasi penting tentang saksi mata dan asal-usulnya. Berikut ini adalah uraian lengkap mengenai saksi mata penulisan masing-masing kitab:


Kitab Matius

  1. Identitas Penulis: Matius Sang Pemungut Cukai

    • Tradisi gereja awal mengidentifikasi Matius, salah satu dari 12 rasul Yesus, sebagai penulis Injil ini. Matius adalah seorang pemungut cukai sebelum dipanggil oleh Yesus (Matius 9:9; Markus 2:14; Lukas 5:27-28).
    • Sebagai saksi mata langsung, Matius menyaksikan banyak dari peristiwa yang dicatat dalam Injilnya, seperti khotbah Yesus, mukjizat, dan interaksi-Nya dengan para murid.
  2. Saksi Mata dan Keakuratan

    • Sebagai salah satu dari 12 rasul, Matius memiliki akses langsung ke pengajaran Yesus. Injil ini sering dianggap ditulis untuk audiens Yahudi, dengan banyak kutipan dari Perjanjian Lama untuk menunjukkan penggenapan nubuat Mesianik.
    • Saksi mata lainnya yang mungkin memengaruhi isi Injil adalah para murid Yesus lainnya, yang secara kolektif menyaksikan pelayanan-Nya.
  3. Bukti Tradisi Gereja Awal

    • Bapa Gereja seperti Papias (sekitar 60-130 M) menyatakan bahwa Matius menulis "logia" Yesus dalam bahasa Ibrani atau Aram, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani.
    • Eusebius dari Kaisarea, dalam Historia Ecclesiastica, mengutip Papias dan menyatakan bahwa Matius menulis Injil untuk orang-orang Yahudi yang percaya kepada Kristus.
  4. Gaya Penulisan

    • Injil Matius mencatat peristiwa dengan terstruktur, termasuk lima bagian besar pengajaran Yesus, seperti Khotbah di Bukit (Matius 5-7). Gaya ini menunjukkan perhatian Matius untuk menyampaikan pengajaran Yesus secara sistematis.
  5. Tantangan Terhadap Teori Saksi Mata

    • Beberapa sarjana modern berpendapat bahwa Injil Matius mengandalkan sumber lain, seperti Injil Markus atau dokumen "Q" hipotetis. Meski demikian, keterlibatan Matius sebagai saksi mata tetap menjadi dasar keyakinan tradisional.

Kitab Markus

  1. Identitas Penulis: Yohanes Markus

    • Penulis Injil Markus adalah Yohanes Markus, seorang rekan Paulus dan Barnabas (Kisah Para Rasul 12:25; 13:5) serta kemudian menjadi asisten Petrus (1 Petrus 5:13).
    • Markus bukan saksi mata langsung dari semua peristiwa dalam Injil, tetapi ia dianggap mencatat kesaksian Rasul Petrus, salah satu murid utama Yesus.
  2. Sumber Utama: Rasul Petrus

    • Tradisi gereja awal, terutama kesaksian Papias, menyatakan bahwa Markus menjadi penerjemah atau penulis bagi Petrus. Markus menyusun Injilnya berdasarkan pengajaran dan kesaksian langsung Petrus tentang kehidupan Yesus.
    • Papias menulis bahwa Markus "tidak menulis secara berurutan tetapi mencatat segala yang ia ingat dari khotbah-khotbah Petrus."
  3. Saksi Mata Tidak Langsung

    • Markus kemungkinan besar tidak menyaksikan langsung banyak peristiwa dalam Injil, tetapi hubungannya yang dekat dengan Petrus memberikan akses kepada informasi langsung dari saksi mata utama.
    • Selain itu, Markus mungkin mengenal beberapa murid lain, termasuk Paulus dan Barnabas, yang juga menjadi saksi penting pelayanan Yesus.
  4. Bukti Tradisi Gereja Awal

    • Clemens dari Aleksandria dan Eusebius mengonfirmasi bahwa Markus menulis Injilnya di Roma untuk jemaat yang didominasi non-Yahudi, dengan fokus pada keajaiban dan tindakan Yesus daripada pengajaran-Nya.
    • Gaya penulisan Markus yang cepat dan dinamis, dengan penggunaan istilah seperti "segera" (Yunani: euthys), mencerminkan gaya penyampaian Petrus yang langsung dan penuh semangat.
  5. Keakuratan dan Kritik Modern

    • Meski ada kritik bahwa Markus mungkin mengedit atau menyusun narasi berdasarkan kesaksian Petrus, banyak sarjana sepakat bahwa Injil ini mencerminkan pandangan saksi mata secara jujur.
    • Beberapa detail, seperti kesalahan geografis kecil, menjadi alasan bagi sebagian kritikus untuk mempertanyakan saksi mata, tetapi itu juga menunjukkan keaslian Markus sebagai seorang penulis yang tidak berusaha menyempurnakan narasinya.

Kesimpulan

Kitab Matius didasarkan pada kesaksian langsung seorang rasul, Matius, yang menjadi saksi mata pelayanan Yesus. Injil ini mencerminkan pemahaman mendalam tentang konteks Yahudi dan nubuat Perjanjian Lama.

Kitab Markus, meskipun ditulis oleh Yohanes Markus yang bukan saksi mata langsung, sangat dipengaruhi oleh kesaksian Rasul Petrus. Tradisi gereja awal dan bukti internal menunjukkan bahwa Markus bertindak sebagai penulis yang mencatat kisah-kisah yang disampaikan oleh Petrus.

Kedua Injil ini, meskipun berbeda dalam gaya dan pendekatan, menawarkan perspektif yang saling melengkapi tentang Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama