RENUNGAN HARIAN - 19 MEI 2025

 


Renungan Harian – 19 Mei 2025

Judul: "Tuhan Tak Pernah Terlambat"
Bacaan: Pengkhotbah 3:1 – “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.”

Hidup sering kali dipenuhi dengan momen-momen yang tidak pasti. Kita berdoa, berharap, dan bekerja keras, tetapi kenyataan tidak selalu berjalan sesuai harapan. Dalam situasi seperti itu, kita mungkin bertanya-tanya, “Mengapa Tuhan belum menjawab doaku?” Perasaan kecewa dan putus asa bisa muncul ketika kita merasa waktu Tuhan terlalu lama.

Namun, firman Tuhan dalam Pengkhotbah 3:1 mengingatkan bahwa segala sesuatu ada waktunya. Tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan. Semua diatur dalam kalender ilahi yang penuh hikmat dan kasih. Waktu Tuhan berbeda dengan waktu kita, dan itulah yang sering kali sulit kita pahami.

Sering kali, penundaan yang kita alami bukanlah penolakan. Tuhan mungkin sedang memproses sesuatu dalam hidup kita—baik untuk membentuk karakter, menguji iman, atau mempersiapkan berkat yang lebih besar. Dia tidak pernah terburu-buru, tetapi juga tidak pernah lalai. Setiap detik dalam hidup kita ada dalam kendali-Nya.

Kisah Lazarus dalam Yohanes 11 menjadi contoh nyata. Ketika Yesus mendengar bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja menunda perjalanan-Nya. Bagi manusia, ini tampak seperti keterlambatan. Namun bagi Yesus, itu adalah waktu yang sempurna untuk menunjukkan kuasa-Nya melalui kebangkitan Lazarus. Dari situ kita belajar bahwa mujizat kadang datang setelah penundaan.

Menunggu memang bukan hal yang mudah. Tapi saat kita belajar menantikan Tuhan dengan sabar, kita sedang membangun keintiman dengan-Nya. Kita belajar mempercayai kehendak dan rencana-Nya melebihi keinginan kita sendiri. Penantian menjadi tempat pelatihan bagi iman yang sejati.

Sering kali kita lebih sibuk meminta Tuhan mempercepat waktunya, daripada meminta hati yang mampu berserah. Kita lupa bahwa waktu yang salah bisa merusak hal yang benar. Tuhan tahu kapan harus memberi, kapan harus menahan, dan kapan harus menunggu. Dan semua itu dilakukan demi kebaikan kita.

Dalam masa penantian, penting untuk tetap setia. Jangan berhenti berdoa. Jangan berhenti berharap. Karena sering kali, Tuhan bekerja secara diam-diam—mengatur hal-hal yang belum kita lihat. Seperti akar pohon yang tumbuh di dalam tanah sebelum batangnya muncul ke permukaan, demikian pula pekerjaan Tuhan dalam hidup kita.

Jika saat ini kamu sedang menanti jawaban doa, jangan menyerah. Jangan biarkan waktu yang tampak “terlambat” membuatmu kehilangan iman. Pegang janji-Nya dan percayalah bahwa Tuhan tahu apa yang sedang Ia lakukan. Bahkan ketika kamu tidak mengerti, Dia tetap memegang kendali.

Akhirnya, renungan ini menjadi undangan untuk kembali bersandar pada Tuhan. Mari kita percayakan hidup kita ke dalam tangan-Nya. Dia tidak pernah terlalu cepat, tidak pula terlambat. Dia selalu datang tepat waktu, membawa jawaban terbaik bagi hidup kita.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama