Renungan 17-11-2024: "Hidup Dalam Kehendak Tuhan"
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita dihadapkan pada pilihan antara mengikuti kehendak Tuhan atau keinginan pribadi kita. Pilihan ini tidak selalu mudah karena kehendak Tuhan sering kali membawa kita pada jalan yang tidak kita pahami sepenuhnya. Namun, Firman Tuhan dalam Yeremia 29:11 memberikan penghiburan: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa rancangan Tuhan bagi hidup kita selalu baik, meskipun terkadang kita merasa perjalanan itu penuh tantangan. Kehendak Tuhan tidak selalu sesuai dengan rencana kita, tetapi rancangan-Nya jauh lebih besar dan lebih baik daripada apa pun yang bisa kita bayangkan. Ketika kita menyerahkan hidup kita kepada-Nya, kita sedang menempatkan diri dalam rencana terbaik yang telah disediakan-Nya.
Salah satu tantangan terbesar dalam hidup adalah belajar untuk percaya sepenuhnya pada Tuhan, terutama ketika keadaan tidak berjalan sesuai harapan. Kita mungkin berdoa dan berharap untuk sesuatu, tetapi Tuhan memberikan jawaban yang berbeda. Dalam momen seperti itu, kita sering kali tergoda untuk bertanya, "Mengapa Tuhan?" Namun, iman yang sejati adalah percaya bahwa Tuhan tahu apa yang terbaik, bahkan ketika kita tidak mengerti.
Hidup dalam kehendak Tuhan juga berarti berjalan dalam ketaatan. Yesus memberikan teladan terbaik tentang hidup yang taat dalam doa-Nya di Taman Getsemani, ketika Dia berkata, “Bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu yang terjadi” (Lukas 22:42). Doa ini menunjukkan kerendahan hati Yesus untuk tunduk pada rencana Bapa-Nya, meskipun itu berarti penderitaan besar bagi-Nya. Ini mengajarkan kita bahwa ketaatan kepada Tuhan terkadang memerlukan pengorbanan, tetapi hasilnya selalu membawa berkat.
Selain ketaatan, hidup dalam kehendak Tuhan mengajarkan kita untuk bersabar. Kehendak Tuhan sering kali tidak terlihat secara langsung, dan kita perlu belajar untuk menunggu dengan iman. Dalam Mazmur 37:7 kita diingatkan untuk “Diamlah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia.” Kesabaran dalam menunggu waktu Tuhan adalah bukti iman kita bahwa Dia tidak pernah terlambat dan selalu bertindak pada waktu yang tepat.
Hidup dalam kehendak Tuhan juga berarti mempercayakan masa depan kita kepada-Nya. Banyak dari kita khawatir tentang apa yang akan terjadi besok—apakah kita akan berhasil dalam pekerjaan, pendidikan, atau hubungan kita. Tetapi Firman Tuhan dalam Amsal 3:5-6 menasihati kita untuk “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Kehidupan yang sepenuhnya diserahkan kepada Tuhan adalah kehidupan yang penuh damai, karena kita tahu bahwa Dia yang memegang kendali.
Mengikuti kehendak Tuhan juga berarti mengarahkan hidup kita untuk melayani sesama. Tuhan sering kali menyatakan kehendak-Nya melalui panggilan untuk mengasihi dan melayani orang lain. Dalam Matius 22:37-39, Yesus mengajarkan bahwa hukum yang terutama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri. Ketika kita melayani orang lain, kita sedang memenuhi kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Namun, hidup dalam kehendak Tuhan tidak berarti kita tidak akan menghadapi masalah atau tantangan. Justru, sering kali kita menemukan ujian iman yang membuat kita bertanya-tanya apakah kita sedang berjalan di jalan yang benar. Tetapi Tuhan menjanjikan penyertaan-Nya dalam setiap langkah yang kita ambil. Dalam Yesaya 41:10, Tuhan berkata, “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
Renungan ini mengingatkan kita bahwa hidup dalam kehendak Tuhan adalah perjalanan iman yang membutuhkan kepercayaan, ketaatan, kesabaran, dan kasih. Dalam prosesnya, kita akan menghadapi tantangan, tetapi kita juga akan melihat tangan Tuhan yang bekerja dalam hidup kita. Ketika kita menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya, kita membuka pintu bagi Tuhan untuk bekerja dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Hari ini, marilah kita berkomitmen untuk hidup dalam kehendak Tuhan. Biarlah setiap keputusan yang kita buat didasarkan pada Firman-Nya dan doa yang tulus. Marilah kita menyerahkan setiap kekhawatiran dan impian kita kepada Tuhan, percaya bahwa Dia memegang masa depan kita. Ketika kita berjalan dalam kehendak-Nya, kita akan menemukan sukacita yang sejati dan hidup yang penuh makna, karena kita tahu bahwa Tuhan selalu bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya.