Jumat, 23 Mei 2025

SAKSI MATA PENULISAN INJIL SINOPTIK

 


1. Injil Markus: Berdasarkan Kesaksian Petrus

Penulis:

  • Tradisi gereja awal, khususnya dari Papias (sekitar 100–130 M), menyebut bahwa Markus adalah “penerjemah dan penulis bagi Petrus.”

  • Dikatakan bahwa Markus menuliskan apa yang ia dengar dari Petrus, meskipun tidak secara kronologis.

Saksi Mata:

  • Markus sendiri bukan saksi mata pelayanan Yesus.

  • Namun, Petrus adalah salah satu murid inti dan saksi mata utama kehidupan, pengajaran, mukjizat, kematian, dan kebangkitan Yesus.

  • Karena itu, Injil Markus sering dipandang sebagai kesaksian Petrus yang ditulis oleh Markus.

Ciri Khas Injil Markus:

  • Penekanan pada tindakan Yesus (lebih dari ajaran), menunjukkan gaya orang yang menyampaikan peristiwa yang ia saksikan langsung.

  • Banyak detail kecil yang khas saksi mata (misalnya, deskripsi emosi, gerakan, lokasi).

  • Struktur narasi yang cepat dan langsung, dengan kata “segera” (Yunani: εὐθύς / euthys) sering muncul.


2. Injil Matius: Tradisi Rasul, Tapi Sumber Lain

Penulis:

  • Secara tradisi, Injil ini dikaitkan dengan Matius (juga disebut Lewi), seorang pemungut cukai yang menjadi murid Yesus (Matius 9:9).

  • Namun, sebagian besar sarjana modern meragukan bahwa rasul Matius sendiri yang menulis Injil ini, karena:

    • Penulis Injil Matius menggunakan Injil Markus sebagai salah satu sumber (lebih dari 90% Markus terdapat dalam Matius).

    • Injil ditulis dalam bahasa Yunani yang sangat terstruktur, padahal seorang pemungut cukai Yahudi kemungkinan besar lebih fasih dalam Aram atau Ibrani.

    • Penulis menyebut Matius dalam orang ketiga, bukan sebagai tokoh utama.

Saksi Mata:

  • Jika Injil ini tidak langsung ditulis oleh rasul Matius, maka kemungkinan besar ditulis oleh murid dari komunitas Matius atau berdasarkan tradisi-tradisi yang diwariskan oleh para saksi mata.

  • Injil Matius memperluas ajaran Yesus dengan detail yang mencerminkan tradisi lisan Yahudi-Kristen awal.

Ciri Khas Injil Matius:

  • Sangat menekankan penggenapan nubuat Perjanjian Lama.

  • Memiliki lima kumpulan besar ajaran (misalnya, Khotbah di Bukit) yang menggemakan struktur Taurat Musa.

  • Fokus pada komunitas Yahudi-Kristen, dan menampilkan Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan.


3. Injil Lukas: Disusun Secara Historis dari Sumber Saksi Mata

Penulis:

  • Secara tradisi dikaitkan dengan Lukas, seorang tabib dan teman perjalanan Paulus (Kolose 4:14; Filemon 1:24).

  • Lukas juga penulis Kisah Para Rasul, dan kedua buku ini ditujukan kepada seorang bernama Teofilus.

  • Dalam pendahuluannya (Lukas 1:1–4), Lukas menyatakan tujuannya adalah menyusun kisah yang tertib dan dapat dipercaya, berdasarkan kesaksian mereka yang sejak semula menjadi saksi mata dan pelayan Firman.

Saksi Mata:

  • Lukas bukan saksi mata langsung, tetapi ia mengandalkan:

    • Sumber tertulis (seperti Markus dan dokumen lain yang disebut "Q" oleh para sarjana).

    • Wawancara atau laporan dari saksi mata yang hidup di zamannya.

  • Ada spekulasi bahwa ia mungkin meawancarai Maria ibu Yesus, karena ada banyak detail tentang masa kecil Yesus yang unik dalam Injil Lukas.

Ciri Khas Injil Lukas:

  • Menampilkan gaya historiografi Yunani yang sistematis dan logis.

  • Sangat menekankan pada perhatian Yesus terhadap orang miskin, perempuan, dan orang yang terpinggirkan.

  • Memiliki kisah yang paling lengkap tentang kelahiran dan masa kecil Yesus, termasuk Kidung Maria, Zakharia, dan Simeon.


Ringkasan Tabel:

InjilTradisi PenulisHubungan dengan Saksi MataSarjana Modern Menganggap
MarkusYohanes MarkusBerdasarkan pengajaran PetrusInjil tertua, berdasar Petrus
MatiusRasul MatiusMungkin tradisi komunitas MatiusBerdasar Markus + sumber lain
LukasLukas (teman Paulus)Wawancara dan sumber saksi mataPenulisan historis sistematis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *