π Renungan Harian – Senin, 14 Juli 2025
Judul: Kasih yang Tak Berkesudahan
Ayat Pokok:
π “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”
— Ratapan 3:22-23
✨ Pendahuluan: Di Tengah Luka, Masih Ada Harapan
Kitab Ratapan bukanlah kitab yang ringan. Ditulis oleh nabi Yeremia, kitab ini menggambarkan kesedihan mendalam atas kehancuran Yerusalem dan penderitaan bangsa Israel. Yeremia melihat kehancuran kota, bait Allah yang terbakar, dan bangsanya dalam pembuangan.
Namun... justru di tengah kehancuran itu, muncul satu pengakuan iman yang sangat kuat dan penuh harapan: kasih setia Tuhan tak pernah berakhir.
π‘ Ini mengajarkan kepada kita:
➡️ Di tengah penderitaan, Tuhan tetap hadir.
➡️ Di tengah kegagalan, kasih-Nya tetap nyata.
➡️ Di tengah kesedihan, ada harapan yang tak dapat dipadamkan.
π Isi Renungan: Kasih Setia yang Menyelamatkan
1. “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN”
Kata "kasih setia" dalam bahasa Ibrani adalah "αΈ₯esed", yang menunjuk pada kasih yang penuh komitmen, tak tergoyahkan, dan penuh pengampunan. Kasih ini bukan berdasarkan kelayakan kita, melainkan karena Tuhan sendiri memilih untuk mengasihi.
➡️ Kita bisa mengecewakan Tuhan, tapi Dia tidak berhenti mengasihi kita.
2. “Tak habis-habisnya rahmat-Nya”
Rahmat Tuhan tidak hanya besar, tapi juga tak terbatas jumlahnya. Kita tidak hidup dari kekuatan sendiri, tetapi dari pengampunan dan kemurahan Tuhan yang terus-menerus mengalir.
➡️ Kita hidup hari ini bukan karena layak, tapi karena rahmat-Nya.
3. “Selalu baru tiap pagi”
Setiap pagi adalah awal yang baru. Bahkan jika kemarin penuh kegagalan, hari ini adalah kesempatan baru untuk bangkit bersama Tuhan.
➡️ Tuhan tidak menghakimi masa lalu, tapi memberi kita harapan untuk masa depan.
πΌ️ Ilustrasi Kehidupan:
Seorang ibu setiap pagi menyiapkan sarapan untuk anaknya. Meski anak itu sering membantah, melawan, dan tidak menghargai ibunya, sang ibu tetap bangun pagi dan menyajikan makanan. Mengapa? Karena kasih seorang ibu tak tergantung pada perilaku anaknya.
Begitulah kasih Tuhan. Ia setia, bahkan saat kita tidak layak.
π Refleksi Pribadi:
Tanyakan pada dirimu pagi ini:
-
Apakah aku menjalani hari ini dengan rasa syukur atas kasih Tuhan yang baru setiap pagi?
-
Apakah aku masih membiarkan rasa bersalah dan masa lalu mengikatku, padahal Tuhan sudah menyediakan pengampunan?
-
Bagaimana aku bisa menyatakan kasih dan rahmat Tuhan itu kepada orang lain hari ini?
π Doa:
Tuhan yang penuh kasih,
terima kasih karena kasih setia-Mu tidak pernah berakhir.
Meski aku sering gagal, Engkau tetap setia.
Terima kasih karena Engkau memberi rahmat yang baru setiap pagi.
Bantu aku untuk tidak larut dalam kesedihan masa lalu,
melainkan hidup dalam harapan dan kekuatan-Mu hari ini.
Penuhi aku dengan Roh Kudus agar aku dapat mengasihi seperti Engkau.
Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa. Amin.
π΅ Lagu Rohani Rekomendasi:
"Great is Thy Faithfulness" / "Besar Setia-Mu"
Lirik:
“Besar setia-Mu, ya Tuhanku Bapaku,
Tiada perubahan dalam kasih-Mu...”
π Ayat Pendukung Lain:
-
Mazmur 103:11 — “Sebab setinggi langit dari bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia.”
-
2 Timotius 2:13 — “Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar