Slider
Slider
Slider

SHALOM ALEICHEM
B SHEM HAMASIACH

Yohanes 14 : 6 - Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

TEOLOGI

Memuat Konten Pemahaman Teologi Perjanjian Lama dan Baru

SEJARAH

Memuat Konten Pemahaman Sejarah Kekristenan Kuno - Modern

FILSAFAT

Memuat Konten Filsafat Kekristenan

AJARAN YESUS KRISTUS

konten Yang Berisi Ajaran dan Pemahaman Karakter Yesus Kristus sebagai Tuhan

Selamat Datang

Mari Belajar Firman Tuhan

Kunci untuk hidup dalam damai dimulai dengan mengejar Tuhan dan damai yang hanya bisa Dia berikan.

- Joyce Meyer

Tuhan tidak akan membawamu dalam garis lurus. Ada tikungan dan belokan. Ini mungkin tidak terjadi seperti yang kamu pikirkan, tetapi kekecewaan, kehancuran adalah semua bagian dari rencana Tuhan.

- Joel Osteen

Kristus di sampingku, Kristus di hadapanku, Kristus di belakangku, Kristus di dalamku, Kristus di bawahku, Kristus di atasku.

- Saint Patrick

Menjadi seorang Kristen berarti mengampuni yang tidak bisa dimaafkan karena Tuhan telah mengampuni yang tidak bisa dimaafkan di dalam dirimu.

- C.S. Lewis

Tuhan membuktikan kasih-Nya di kayu Salib. Ketika Kristus tergantung, dan berdarah, dan mati, itu adalah Tuhan yang berkata kepada dunia, 'Aku mengasihimu'.

- Billy Graham

Services

Kami hadir untuk melayani Anda dalam kasih Kristus—menyediakan bimbingan rohani, penguatan iman, dan komunitas yang membangun.



Bidang Keahlian

Hidup untuk melayani Tuhan dan Sesama

TEOLOGI
60%
SEJARAH
88%
AJARAN YESUS KRISTUS
95%
FILSAFAT
74%

Blog

Senin, 16 Juni 2025

RENUNGAN PAGI - 16 JUNI 2025

 


Renungan Pagi – Senin, 16 Juni 2025

Judul: Diperbarui untuk Melangkah Lagi
Ayat Bacaan:
"Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."
Yesaya 40:31 (TB)


Renungan Lengkap:

Hari ini adalah hari Senin—awal dari minggu yang baru. Bagi sebagian orang, hari Senin terasa berat. Ada pekerjaan menumpuk, tanggung jawab yang menanti, dan tekanan yang tidak sedikit. Mungkin akhir pekan terasa terlalu cepat berlalu dan kamu belum siap untuk kembali menjalani rutinitas. Tapi pagi ini, mari kita mengalihkan pandangan kita bukan kepada beban yang menanti, melainkan kepada Tuhan yang sanggup memperbarui kekuatan kita.

Nabi Yesaya menyampaikan pesan ini kepada umat Israel yang lelah karena pembuangan. Mereka merasa Tuhan telah meninggalkan mereka. Tapi di tengah keputusasaan, Yesaya mengingatkan bahwa Tuhan tidak pernah lelah, dan Dia memberi kekuatan kepada yang letih. Bahkan orang muda pun bisa lesu, tetapi mereka yang menanti-nantikan Tuhan—yang berharap, percaya, dan berserah—akan diperbarui.

Kita seperti rajawali yang tidak mengandalkan tenaga sendiri untuk terus terbang, tetapi memanfaatkan hembusan angin untuk naik lebih tinggi. Begitu juga orang percaya: kita tidak bertumpu pada kekuatan sendiri, tetapi bersandar pada kuasa dan janji Tuhan.

Pagi ini adalah kesempatan baru. Rahmat Tuhan selalu baru setiap pagi (Ratapan 3:23), dan itu berarti kita tidak menjalani hari ini dengan kekuatan kemarin. Tuhan menyediakan kekuatan yang cukup untuk hari ini. Kekuatan untuk menghadapi tekanan pekerjaan, kesabaran dalam mengurus keluarga, hikmat dalam mengambil keputusan, dan damai sejahtera di tengah kekacauan.

Saat kamu menanti-nantikan Tuhan pagi ini—melalui doa, pembacaan firman, atau hanya dalam keheningan iman—Tuhan bekerja dalam hatimu. Ia memperbarui semangat yang pudar, menggantikan keputusasaan dengan harapan, dan membangkitkan tekad untuk terus melangkah meski jalan terasa panjang.


Refleksi Pribadi:

  1. Apakah aku merasa lelah secara fisik, emosional, atau rohani pagi ini?

  2. Sudahkah aku benar-benar menanti-nantikan Tuhan dan membuka ruang bagi-Nya memperbarui hidupku?

  3. Dalam hal apa aku bisa bersandar pada kekuatan Tuhan hari ini?


Doa Pagi:

Tuhan yang Mahakuasa, pagi ini aku mengangkat hatiku kepada-Mu. Aku bersyukur atas nafas kehidupan yang masih Engkau berikan. Di awal minggu ini, aku mengakui bahwa aku tidak selalu kuat, tidak selalu semangat, dan tidak selalu siap. Tapi aku percaya, Engkau yang memberi kekuatan baru bagi setiap orang yang berharap kepada-Mu. Perbarui hatiku, pikiranku, dan tubuhku untuk menjalani hari ini dengan iman dan pengharapan. Aku percaya Engkau akan berjalan bersamaku dalam setiap langkah. Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.

Minggu, 15 Juni 2025

RENUNGAN MALAM - IA MENJAGAMU SAMPAI MALAM

 


Renungan Malam – Minggu, 15 Juni 2025

Judul: Ia Menjagamu Sampai Malam
Ayat Bacaan:
"Sesungguhnya, tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel."
Mazmur 121:4 (TB)


Renungan Lengkap:

Hari ini telah berakhir. Mungkin bagi sebagian orang, Minggu adalah hari ibadah yang penuh sukacita, tetapi bagi yang lain, Minggu bisa menjadi hari yang tetap melelahkan—baik secara fisik, emosional, maupun rohani. Mungkin engkau masih membawa beban pikiran, kesedihan yang belum terungkap, atau kekhawatiran yang menghantui malam ini. Namun satu kebenaran yang tidak pernah berubah adalah: Tuhan tetap berjaga atas hidupmu.

Mazmur 121 adalah mazmur penghiburan, dinyanyikan oleh umat Israel dalam perjalanan ziarah menuju Yerusalem. Mereka menghadapi banyak bahaya dalam perjalanan: medan yang berat, pencuri di jalan, panas matahari di siang, dan dinginnya malam. Namun pemazmur menyatakan dengan yakin bahwa Tuhan, Penjaga Israel, tidak pernah tertidur. Ia tidak pernah lengah, tidak pernah lalai, tidak pernah lelah mengawasi anak-anak-Nya.

Sementara kita manusia butuh tidur untuk memulihkan tubuh, Tuhan tidak pernah tidur. Ia tetap aktif menjaga, mengawasi, dan menopang hidup kita saat kita berada dalam kondisi paling rentan—saat kita tidur. Inilah yang membuat tidur dalam iman menjadi tindakan yang penuh kepercayaan: kita memilih untuk memejamkan mata bukan karena semua masalah telah selesai, tetapi karena kita percaya bahwa Tuhan sanggup menyelesaikannya.

Renungan malam ini mengingatkan bahwa keamanan sejati bukan datang dari kunci ganda di pintu atau sistem keamanan digital, tetapi dari Tuhan yang tak pernah tidur. Bahkan ketika kita tidak bisa menjaga diri sendiri, Dia tetap menjaga kita. Hati yang beristirahat dalam kasih Tuhan akan menemukan damai yang melampaui segala akal.

Mungkin hari ini kamu merasa tidak cukup baik, merasa gagal, atau merasa takut tentang hari esok. Namun ingatlah: yang menjaga kamu malam ini adalah Allah yang sama yang memelihara seluruh alam semesta. Jika Ia bisa mengatur lintasan bintang dan menumbuhkan bunga liar di padang, Ia juga sanggup menopang hidupmu.


Refleksi Pribadi:

  1. Apakah aku merasa cemas atau tidak tenang malam ini? Sudahkah aku menyerahkan semuanya kepada Tuhan?

  2. Dalam hal apa aku perlu belajar lebih percaya bahwa Tuhan menjaga hidupku bahkan saat aku tidak sadar?

  3. Apa satu hal yang aku syukuri hari ini sebagai bentuk penyertaan Tuhan?


Doa Malam:

Tuhan yang setia, malam ini aku datang kepada-Mu. Aku mengucap syukur atas penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Engkau telah menuntunku, menjaga setiap langkahku, dan memberikan rahmat-Mu yang cukup. Saat malam tiba dan tubuhku ingin beristirahat, aku serahkan seluruh pikiranku, ketakutanku, dan kekhawatiranku ke dalam tangan-Mu. Aku percaya Engkau tidak tertidur, dan mata-Mu selalu memandangku dengan kasih. Jaga aku malam ini, ya Bapa. Lindungi setiap orang yang kucintai. Dan jika Engkau berkenan, bangunkan aku esok hari dengan kekuatan baru. Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.

RENUNGAN PAGI - KASIH SETIA-NYA TIDAK PERNAH BERUBAH

 


Renungan Pagi – Minggu, 15 Juni 2025

Judul: Kasih Setia-Nya Tak Pernah Berubah
Ayat Bacaan:
"Sebab kasih setia TUHAN tak berkesudahan, rahmat-Nya tidak habis-habisnya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!"
Ratapan 3:22–23 (TB)


Renungan Lengkap:

Pagi ini, kita terbangun di hari baru, dengan napas kehidupan yang masih Tuhan berikan. Betapa sering kita lupa bahwa setiap pagi adalah bukti nyata bahwa kasih dan rahmat Tuhan belum habis atas hidup kita. Di tengah dunia yang penuh ketidakpastian, berita buruk, perubahan yang begitu cepat, dan berbagai beban hidup yang kadang membuat sesak, ada satu hal yang pasti: kasih setia Tuhan tidak berubah.

Ayat dalam Kitab Ratapan ini ditulis dalam suasana duka yang mendalam. Yeremia menyaksikan kehancuran Yerusalem—sebuah kota yang menjadi simbol kehadiran Allah bagi umat Israel. Ia melihat penderitaan umat Tuhan, kehancuran, dan hukuman atas dosa. Namun, di tengah ratapan dan penderitaan itu, Yeremia membuat deklarasi iman yang luar biasa: "Kasih setia TUHAN tak berkesudahan, rahmat-Nya tidak habis-habisnya, selalu baru tiap pagi."

Pernyataan ini bukan sekadar penghiburan manis, tetapi pengakuan iman yang lahir dari pergumulan yang sungguh-sungguh. Yeremia memilih untuk melihat kebaikan Tuhan meskipun secara kasat mata keadaan seolah-olah tidak menunjukkan itu. Ia percaya bahwa di balik kehancuran dan rasa sakit, ada rahmat Tuhan yang tetap bekerja dan akan memulihkan.

Setiap pagi, Tuhan menyediakan rahmat yang baru. Artinya, Tuhan tidak memberi kita sisa dari hari kemarin, tetapi pemberian baru yang segar, cukup untuk menolong kita menghadapi hari ini. Kita tidak perlu bertumpu pada kekuatan kita sendiri, karena Tuhan sendiri menjamin penyertaan-Nya lewat kasih setia-Nya.

Jika pagi ini kamu terbangun dengan rasa letih, khawatir akan masa depan, merasa gagal, atau patah semangat—ingatlah bahwa Tuhan tetap setia. Kesetiaan Tuhan tidak tergantung pada kebaikan kita. Bahkan ketika kita gagal, kasih-Nya tetap ada. Bahkan saat kita merasa tidak layak, anugerah-Nya tidak ditarik kembali.

Hari Minggu ini adalah hari yang indah untuk mengingat dan merayakan kesetiaan Tuhan. Jika kamu pergi ke gereja, biarlah pujianmu penuh syukur. Jika kamu berada di rumah, biarlah hatimu tetap terbuka untuk menyembah Dia. Apa pun aktivitasmu, mulailah hari dengan keyakinan bahwa kasih Tuhan cukup untuk hari ini, dan akan tetap ada besok.


Refleksi Pribadi:

  1. Apakah aku menyadari bahwa setiap pagi adalah bukti rahmat Tuhan yang baru dalam hidupku?

  2. Apa bentuk kasih setia Tuhan yang bisa aku syukuri hari ini, meskipun dalam keadaan sulit?

  3. Bagaimana aku bisa menjadi cermin dari kasih setia Tuhan kepada orang-orang di sekitarku?


Doa Pagi:

Tuhan yang setia, aku bersyukur untuk pagi yang baru ini. Terima kasih karena rahmat-Mu tidak pernah habis. Ketika aku merasa lelah, Engkau memberi kekuatan baru. Ketika aku ragu, Engkau tetap setia. Hari ini, aku menyerahkan segala rencana, pekerjaan, dan pikiranku ke dalam tangan-Mu. Biarlah hidupku hari ini menjadi kesaksian tentang kasih dan kesetiaan-Mu yang tidak pernah berubah. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa. Amin.

Sabtu, 14 Juni 2025

RENUNGAN MALAM - TENANG DALAM NAUNGAN SAYAPNYA

 


Renungan Malam – Sabtu, 14 Juni 2025

Judul: Tenang dalam Naungan Sayap-Nya
Ayat Bacaan:
"Sebab Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai."
Mazmur 63:8 (TB)


Renungan Lengkap:

Malam adalah waktu yang Tuhan tetapkan untuk kita berhenti sejenak dari hiruk pikuk kehidupan. Ini adalah saat ketika langit menjadi tenang, aktivitas mulai surut, dan suara-suara dunia mulai mereda. Tetapi justru di saat seperti itu, banyak jiwa merasa gelisah. Kenapa? Karena dalam keheningan malam, suara dari dalam hati kita sendiri mulai terdengar: penyesalan, ketakutan, kegagalan, kekhawatiran, dan rasa letih jiwa yang terkadang tidak sempat diproses sepanjang hari.

Dalam Mazmur 63, Daud menulis syair pujian yang sangat dalam, bukan di istana yang mewah, melainkan di padang gurun Yehuda saat ia sedang dalam pelarian. Di tengah keterasingan, kelelahan, dan ancaman, Daud menyatakan bahwa Tuhan adalah pertolongannya dan tempat perlindungannya. Kata-katanya mengandung kepercayaan yang utuh, bukan karena keadaan sekelilingnya membaik, tetapi karena ia mengenal siapa Tuhannya.

"Dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai." Frasa ini penuh makna rohani yang kuat. Seperti anak burung yang berlindung di bawah sayap induknya, demikian juga kita dipanggil untuk menemukan ketenangan dan keamanan di bawah perlindungan Tuhan. Dunia bisa kacau, orang bisa mengecewakan, tubuh bisa lelah, tetapi hadirat Tuhan tetap menjadi tempat yang aman dan damai.

Ketenangan sejati bukan berasal dari semua masalah yang terselesaikan, melainkan dari iman bahwa Tuhan tetap bekerja di balik segala sesuatu. Bahkan ketika kita tidur, Tuhan tidak pernah tidur. Ia tetap berjaga atas hidup kita. Ketika kita memilih untuk berdiam dalam hadirat-Nya, kita sedang menyerahkan kendali sepenuhnya kepada Tuhan yang Mahakuasa dan penuh kasih.

Malam ini, biarkan jiwamu beristirahat dalam kebenaran ini: Tuhan adalah pertolonganmu. Ia tidak akan membiarkan engkau sendiri. Ia mengerti setiap air mata, setiap pergumulan, dan setiap ketakutan yang engkau simpan rapat-rapat. Ia mengundangmu untuk datang dan beristirahat di dalam-Nya.

Apapun yang belum selesai hari ini, percayakan kepada-Nya. Apapun yang gagal hari ini, serahkan kepada anugerah-Nya. Dan apapun yang kamu takutkan esok hari, biarkan itu ditelan oleh damai yang hanya Yesus bisa berikan malam ini.


Refleksi Malam:

  1. Apa yang paling membebaniku hari ini dan belum aku serahkan kepada Tuhan?

  2. Apakah aku sungguh percaya bahwa Tuhan adalah pertolonganku bahkan saat malam datang dan segalanya terasa gelap?

  3. Bagaimana aku bisa melatih diriku untuk menemukan ketenangan dalam hadirat Tuhan, bukan dalam kepastian dunia?


Doa Penutup:

Ya Tuhan, malam ini aku datang kepada-Mu dengan seluruh isi hatiku. Aku lelah, aku rapuh, dan aku membutuhkan Engkau. Dalam keheningan malam ini, aku ingin bersembunyi di bawah naungan sayap-Mu. Tenangkan pikiranku yang kacau. Hapuskan ketakutanku. Pulihkan tubuh dan jiwaku. Ajarku untuk percaya bahwa Engkau tetap bekerja, bahkan ketika aku tidak melihat jalan. Aku serahkan semua hal yang belum selesai hari ini kepada-Mu. Tuhan, jagalah aku malam ini, dan bangunkan aku esok hari dengan kekuatan baru dari-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Penjaga jiwaku, aku berdoa. Amin.

RENUNGAN PAGI - DAMAI DI TENGAH PENANTIAN

 


Renungan Pagi – Sabtu, 14 Juni 2025

Judul: Damai di Tengah Penantian
Ayat Bacaan: "Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya."
Mazmur 37:7 (TB)


Deskripsi Renungan:

Pagi ini, kita diundang untuk merenungkan sebuah sikap hati yang mungkin paling sulit dilakukan oleh manusia modern: berdiam dan menanti. Dalam dunia yang serba cepat, segala sesuatu tampaknya harus segera. Kita terbiasa dengan "instan"—makanan instan, pengiriman instan, bahkan informasi pun serba instan. Namun, di tengah budaya yang serba cepat ini, Tuhan memanggil kita untuk berdiam di hadapan-Nya dan menantikan Dia.

Mazmur 37 adalah nasihat dari Daud yang penuh hikmat, khususnya bagi orang percaya yang hidup di tengah situasi yang tampaknya tidak adil. Daud mengakui bahwa seringkali orang yang hidup dengan cara yang curang justru tampak berhasil. Mereka tidak takut akan Tuhan, tetapi hidup mereka tampaknya sejahtera dan penuh kemajuan. Kita bisa merasa iri atau bahkan marah melihat ketidakadilan itu.

Namun ayat ini berkata: "Jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya." Artinya, kita tidak boleh membandingkan hidup kita dengan mereka yang memperoleh keberhasilan dengan cara yang tidak benar. Fokus kita bukanlah pada jalan mereka, tetapi pada kesetiaan Tuhan dalam hidup kita. Penantian dalam Tuhan adalah penantian yang tidak pernah sia-sia.

Berdiam bukan berarti menyerah. Dalam bahasa Ibrani, kata "berdiam" di sini mengandung makna menenangkan diri, berserah, dan menaruh harapan yang dalam kepada Tuhan. Ini adalah posisi rohani di mana seseorang percaya bahwa Tuhan tahu apa yang sedang Dia lakukan, bahkan ketika kita tidak mengerti jalan-Nya.

Mungkin hari ini engkau sedang menantikan banyak hal—jawaban doa yang belum datang, pengakuan dari orang lain, kesembuhan, pasangan hidup, pekerjaan yang lebih baik, atau kelulusan studi. Penantian bisa terasa sangat berat dan panjang, terutama saat kita melihat orang lain seolah-olah melaju cepat dalam hidup mereka. Namun, Mazmur 37 ingin mengingatkan bahwa hidup orang benar diatur oleh Tuhan, dan Dia "berkenan kepada jalan hidupnya" (Mazmur 37:23).

Tuhan tidak pernah lalai. Waktu-Nya bukan hanya tepat, tetapi sempurna. Ketika Dia meminta kita untuk menanti, itu bukan karena Dia lupa, tetapi karena ada pekerjaan penting yang sedang Ia lakukan dalam diri kita—pekerjaan pembentukan, penguatan iman, dan penyucian hati.

Pagi ini, mari belajar mempercayai Tuhan lebih dari logika dan kecepatan dunia ini. Jika kita sungguh percaya bahwa Tuhan itu baik, maka kita akan belajar menikmati damai di tengah penantian, karena kita tahu bahwa segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkhotbah 3:11).


Refleksi Pribadi:

  1. Apa bentuk penantian yang sedang kamu alami saat ini?

  2. Apakah kamu merasa marah atau iri melihat keberhasilan orang lain yang tidak takut Tuhan?

  3. Bagaimana kamu bisa belajar untuk berdiam dan mempercayai waktu Tuhan?


Doa Pagi:

Tuhan, terima kasih atas firman-Mu pagi ini yang meneguhkan hatiku. Aku mengaku bahwa aku sering merasa gelisah dan tergesa-gesa, bahkan mempertanyakan keadilan-Mu. Namun hari ini, aku memilih untuk berdiam di hadapan-Mu, percaya bahwa waktu-Mu lebih baik daripada jalanku sendiri. Berilah aku hati yang tenang, iman yang kuat, dan mata yang hanya tertuju kepada-Mu. Biar damai-Mu memenuhi penantianku. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa. Amin.

Selasa, 03 Juni 2025

RENUNGAN MALAM - 03 JUNI 2025

 


🌙 Renungan Malam

📅 Selasa, 3 Juni 2025
📖 Judul: Tuhan Tidak Pernah Tertidur
📖 Ayat:
“Sesungguhnya, tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.”
— Mazmur 121:4 (TB)


Pendahuluan

Hari ini mungkin terasa panjang. Ada hal-hal yang membuatmu lelah, kecewa, bahkan menangis dalam hati. Mungkin kamu tidak mendapatkan jawaban dari doa yang kamu naikkan pagi tadi. Tapi sebelum kamu tidur malam ini, izinkan firman Tuhan mengingatkan hatimu: Tuhan tidak tertidur.

Dia tidak seperti manusia yang perlu beristirahat. Dia tidak pernah lengah. Dia tidak pernah kehilangan fokus atas hidupmu. Dia tahu setiap detak hatimu, dan Dia menjaga kamu dengan kasih-Nya yang tidak pernah gagal.


Renungan:

Pemazmur dalam Mazmur 121 sedang menguatkan dirinya sendiri dalam perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Ia tahu bahwa gunung-gunung tinggi dapat menakutkan, jalan bisa berbahaya, tetapi ia juga tahu satu hal yang pasti: Penjaga Israel tidak pernah tertidur.

Ini adalah penghiburan yang luar biasa. Ketika kita tertidur malam ini, kita bisa menyerahkan seluruh beban dan kekhawatiran kita kepada Tuhan yang tidak pernah lengah. Bahkan saat kita tidak mampu lagi menjaga diri kita sendiri, Tuhan tetap berjaga atas kita.

Apakah hari ini kamu merasa sendirian? Tuhan menyertai.
Apakah kamu merasa tidak ada yang mengerti? Tuhan memahami.
Apakah kamu takut akan hari esok? Tuhan sudah lebih dulu ada di sana.


Tiga Kebenaran untuk Diingat Malam Ini:

  1. Tuhan Menjagamu Sepanjang Malam
    Tidak ada malam yang terlalu gelap bagi Tuhan. Bahkan dalam kegelapan batin yang paling dalam, kasih Tuhan tetap bersinar.

  2. Tuhan Mendengar Keluhan Hati
    Meskipun kamu tidak berbicara kepada siapa pun hari ini, Tuhan mendengar isi hatimu yang terdalam.

  3. Tuhan Menyediakan Ketenangan Sejati
    Kedamaian yang dari dunia ini bersifat sementara. Tapi damai dari Tuhan — yang melampaui segala akal — bisa kamu alami saat kamu berserah penuh kepada-Nya.


Refleksi Pribadi:

  • Apa hal yang masih membuat hatimu gelisah malam ini?

  • Sudahkah kamu menyerahkan seluruh kekhawatiranmu kepada Tuhan sebelum tidur?

  • Apakah kamu percaya bahwa Tuhan akan bekerja bahkan ketika kamu tidur?


Doa Malam:

Ya Bapa di Surga, terima kasih untuk penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Meskipun aku lemah, Engkau tetap kuat. Meskipun aku lelah, Engkau tetap berjaga. Sekarang, saat aku hendak beristirahat, aku menyerahkan seluruh hidupku ke dalam tangan-Mu. Ampuni segala kekuranganku hari ini, dan berikanlah aku damai yang dari-Mu. Bangunkan aku esok hari dengan semangat baru dan iman yang diperbaharui. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamatku, aku berdoa. Amin.


Penutup:

Tidurlah malam ini dengan damai. Jangan biarkan rasa takut atau cemas mencuri ketenanganmu. Tuhan sedang berjaga. Dia tidak tidur. Dia mengasihimu dan akan menuntunmu melewati malam ini dan menyongsong fajar yang baru.

📖 “Dalam damai Aku hendak membaringkan diri dan segera tidur; sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.”
— Mazmur 4:9 (TB)

RENUNGAN PAGI - 03 JUNI 2025


Renungan Harian

📅 Tanggal: Selasa, 3 Juni 2025
📖 Judul: Tetap Percaya di Tengah Ketidakpastian
📖 Ayat Bacaan: Yeremia 29:11
*“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”


Pendahuluan

Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit—saat rencana hidup tidak berjalan sesuai harapan, ketika doa-doa seolah-olah tidak dijawab, atau ketika hidup terasa seperti berjalan di lorong gelap tanpa cahaya di ujungnya. Mungkin saat ini engkau sedang berada di titik itu. Tetapi hari ini, firman Tuhan ingin mengingatkan kita bahwa Tuhan masih bekerja, bahkan di tengah ketidakpastian.


Konteks Ayat

Yeremia 29 ditulis kepada bangsa Israel yang sedang berada dalam pembuangan di Babel. Mereka telah diambil dari tanah kelahiran mereka dan dibuang ke negeri asing karena ketidaktaatan mereka kepada Allah. Mereka kehilangan rumah, tempat ibadah, dan kehidupan yang dulu mereka kenal. Di tengah situasi penuh tekanan dan ketidakpastian itulah, Tuhan mengirimkan pesan pengharapan melalui nabi Yeremia: bahwa Tuhan mengetahui rancangan-Nya, dan itu adalah rancangan damai sejahtera, bukan kecelakaan.


Makna Renungan

  1. Tuhan Tidak Pernah Kehilangan Kendali

    Ketika keadaan menjadi sulit, kita mudah berpikir bahwa Tuhan telah meninggalkan kita. Namun Firman Tuhan dalam ayat ini menegaskan bahwa rancangan-Nya tetap ada. Dia tidak pernah bingung atau kehilangan arah dalam menyusun jalan hidup kita. Meskipun situasi di depan mata tampak berantakan, Tuhan tetap memegang kendali penuh.

  2. Rancangan Tuhan adalah Rancangan Damai Sejahtera

    Kata "damai sejahtera" dalam bahasa Ibrani adalah shalom, yang berarti keselamatan, kesejahteraan, kelengkapan, dan berkat. Tuhan bukan hanya ingin kita selamat secara jasmani, tapi juga hidup dalam sukacita, pengharapan, dan pemulihan utuh. Bahkan ketika kita dihajar oleh kenyataan hidup, Tuhan tetap punya tujuan baik untuk membentuk karakter dan iman kita.

  3. Harapan yang Pasti dalam Tuhan

    Dunia ini menawarkan harapan yang sementara dan sering mengecewakan. Tapi pengharapan yang berasal dari Tuhan adalah pasti karena didasarkan pada sifat-Nya yang setia. Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup yang bebas dari masalah, tetapi Dia menjanjikan penyertaan dan pemulihan di tengah masalah itu.


Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Saat pekerjaan tidak kunjung datang: Ingatlah bahwa Tuhan tahu apa yang terbaik untuk waktumu.

  • Ketika pelayanan terasa sia-sia dan tak dihargai: Ketahuilah bahwa Tuhan melihat ketulusan hatimu, dan Ia tidak pernah lalai membalas jerih lelahmu.

  • Saat merasa gagal atau tidak berguna: Rancangan Tuhan lebih besar daripada penilaian manusia. Ia dapat memakai kegagalanmu untuk kemuliaan-Nya.

  • Jika merasa sendiri dan dilupakan: Tuhan tidak pernah meninggalkanmu. Dia lebih dekat daripada yang kau pikirkan.


Refleksi Pribadi

  1. Apakah saya benar-benar percaya bahwa Tuhan punya rancangan dalam setiap musim hidup saya—baik maupun buruk?

  2. Apakah saya bersedia menunggu waktu Tuhan dengan sikap yang berserah dan taat?

  3. Apa langkah praktis yang dapat saya ambil untuk menunjukkan iman saya kepada-Nya hari ini?


Doa:

Tuhan yang Maha Pengasih, Engkau tahu isi hatiku, kerinduanku, ketakutanku, dan setiap pergumulanku. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, aku mau belajar percaya bahwa rancangan-Mu adalah yang terbaik. Ampuni aku jika selama ini aku lebih memilih bersandar pada kekuatanku sendiri daripada pada kasih setia-Mu. Ajar aku untuk berjalan dalam iman, meskipun jalan di depan belum terlihat jelas. Aku serahkan hidupku ke dalam tangan-Mu, karena aku percaya bahwa Engkau sedang mempersiapkan masa depan yang penuh harapan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa. Amin.


Penutup

Hari ini, mari kita belajar untuk hidup dalam pengharapan yang teguh di dalam Kristus. Meskipun hidup bisa sulit dan masa depan tampak gelap, ingatlah bahwa Tuhan kita adalah terang dunia. Dia tahu apa yang Ia lakukan, dan Dia bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya (Roma 8:28).

📌 Pegang janji-Nya hari ini: Rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera, dan bukan kecelakaan!


Contact Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *