Yohanes 10:30 dalam Bahasa Yunani Koine, Transliterasi, dan Maknanya
1. Teks Yunani Koine Yohanes 10:30
Teks Yunani Koine Yohanes 10:30 berbunyi:
ἐγὼ καὶ ὁ πατὴρ ἕν ἐσμεν.
2. Transliterasi Yunani Koine
Transliterasi teks ini adalah:
Egō kai ho patēr hen esmen.
3. Makna Harfiah
Secara harfiah, ayat ini diterjemahkan:
"Aku dan Bapa adalah satu."
Kata Egō berarti "Aku," kai berarti "dan," ho patēr berarti "Bapa," hen adalah "satu" dalam arti esensi atau hakikat, dan esmen adalah bentuk jamak dari kata kerja "adalah," menunjukkan keberadaan bersama.
4. Konsep Kesatuan Yesus dan Bapa
Frasa hen esmen menekankan kesatuan antara Yesus dan Allah Bapa, bukan hanya dalam kehendak tetapi juga dalam esensi ilahi. Ini merupakan salah satu pernyataan Yesus yang paling eksplisit tentang keilahian-Nya, yang menunjukkan bahwa Dia dan Bapa memiliki hakikat yang sama.
5. Reaksi terhadap Pernyataan Ini
Dalam konteks Yohanes 10, pernyataan ini memicu reaksi keras dari para pemimpin Yahudi, yang menuduh Yesus menghujat karena menyamakan diri-Nya dengan Allah (Yohanes 10:33). Ini menunjukkan bahwa audiens-Nya memahami pernyataan tersebut sebagai klaim keilahian.
6. Kesatuan dalam Misi dan Tujuan
Kesatuan antara Yesus dan Bapa juga mencakup kesatuan dalam misi, yaitu menyelamatkan umat manusia. Dalam Yohanes 10, Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai Gembala yang Baik, yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Misi ini adalah perwujudan dari kasih dan kehendak Bapa.
7. Konteks Teologis dalam Injil Yohanes
Injil Yohanes secara konsisten menekankan hubungan unik antara Yesus dan Bapa. Dalam Yohanes 1:1, Yesus disebut sebagai Firman yang "bersama-sama dengan Allah" dan "adalah Allah." Yohanes 10:30 memperkuat tema ini, menegaskan bahwa Yesus bukan hanya utusan Allah, tetapi juga memiliki natur ilahi.
8. Implikasi bagi Pemahaman Trinitas
Ayat ini sering dikaitkan dengan doktrin Trinitas, yang menyatakan bahwa Allah adalah satu hakikat dalam tiga pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Yohanes 10:30 menyoroti hubungan antara Bapa dan Anak, menegaskan kesatuan mereka tanpa menghilangkan perbedaan pribadi.
9. Relevansi bagi Orang Percaya
Bagi orang percaya, Yohanes 10:30 adalah sumber penghiburan dan keyakinan. Kesatuan Yesus dengan Bapa memastikan bahwa janji-janji-Nya dapat dipercaya. Ketika Yesus berkata bahwa tidak ada yang dapat merebut domba-domba-Nya dari tangan-Nya (Yohanes 10:28-29), itu karena otoritas-Nya adalah otoritas Bapa.
10. Kesimpulan: Yesus sebagai Allah yang Esa
Yohanes 10:30 mengungkapkan kebenaran mendalam tentang keilahian Yesus dan kesatuan-Nya dengan Allah Bapa. Ayat ini tidak hanya menegaskan identitas Yesus sebagai Anak Allah tetapi juga memperlihatkan kasih-Nya yang menyelamatkan, yang mencerminkan kasih Bapa. Orang percaya dipanggil untuk hidup dalam keyakinan akan kuasa dan kasih Allah yang tak terpisahkan, seperti yang dinyatakan dalam hubungan antara Yesus dan Bapa.