PANGGILAN UNTUK MEMIMPIN KELUARGA DALAM IMAN
Keluarga adalah salah satu fondasi penting dalam kehidupan setiap orang. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk memimpin keluarga kita dalam iman, dengan memberi contoh yang baik dan mengarahkan setiap anggota keluarga untuk mengenal Tuhan lebih dalam. Kepemimpinan dalam keluarga bukanlah sekadar tanggung jawab, tetapi sebuah panggilan mulia yang membawa dampak besar, baik untuk keluarga itu sendiri maupun bagi lingkungan di sekitar kita.
1. Panggilan Untuk Menjadi Pemimpin yang Berdampak di Rumah
Setiap keluarga memiliki pemimpin, baik itu ayah, ibu, atau mungkin seorang pemimpin yang lebih tua. Panggilan untuk memimpin keluarga dalam iman adalah panggilan yang tidak hanya diberikan kepada para suami atau orang tua, tetapi kepada setiap individu dalam keluarga yang siap untuk menjadi contoh. Dalam Efesus 6:4, Paulus mengingatkan, "Dan kamu, bapak-bapak, janganlah membangkitkan amarah anak-anakmu, tetapi didiklah mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan." Ayah adalah pemimpin rohani yang pertama kali bagi keluarganya, tetapi ibu dan semua anggota keluarga juga berperan dalam menjaga iman bersama.
2. Menjadi Teladan yang Hidup dalam Kristus
Sebagai pemimpin keluarga, kita dipanggil untuk menjadi teladan hidup dalam iman. 1 Timotius 4:12 berkata, "Jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu." Ini mengingatkan kita bahwa hidup yang berbuah, penuh kasih, dan berdasarkan prinsip Alkitab akan mempengaruhi orang lain, terutama anak-anak dan pasangan kita. Menjadi teladan dalam iman berarti hidup sesuai dengan Firman Tuhan setiap hari, baik di rumah maupun di luar rumah.
3. Membangun Kehidupan Doa Keluarga
Salah satu aspek penting dalam memimpin keluarga dalam iman adalah membangun kehidupan doa bersama. Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Tuhan dan memohon pertolongan-Nya untuk kehidupan keluarga kita. Dalam Markus 11:24, Yesus mengajarkan, "Apa saja yang kamu minta dan doakan dengan penuh iman, kamu akan menerimanya." Memimpin keluarga dalam doa bukan hanya soal meminta kepada Tuhan, tetapi juga untuk mengungkapkan rasa syukur, pengakuan dosa, dan berdoa bagi kebutuhan satu sama lain.
4. Mengajarkan Nilai-Nilai Alkitab dalam Kehidupan Sehari-hari
Pemimpin keluarga dalam iman haruslah mengajarkan nilai-nilai Alkitab yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Amsal 22:6 menekankan, "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang daripadanya." Mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak kita harus dilakukan dengan cara yang praktis, sesuai dengan tantangan zaman ini. Dengan cara ini, anak-anak kita akan belajar untuk mengaplikasikan ajaran Kristus dalam kehidupan mereka sendiri.
5. Menjadi Pemimpin yang Mampu Mendengarkan dan Memberikan Bimbingan
Seorang pemimpin keluarga yang baik tidak hanya memberi perintah, tetapi juga mendengarkan. Efesus 4:2 mengingatkan kita untuk "hidup dengan rendah hati dan lemah lembut, dengan sabar, saling membarui dalam kasih." Dalam konteks keluarga, ini berarti memahami perasaan, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi oleh pasangan dan anak-anak kita. Mendengarkan dengan empati memungkinkan kita untuk memberikan bimbingan yang penuh kasih dan bijaksana.
6. Menyediakan Waktu untuk Berkumpul dan Bersekutu Sebagai Keluarga
Kehidupan keluarga yang sehat memerlukan waktu bersama untuk saling bersekutu dan mempererat hubungan. Dalam Kisah Para Rasul 2:46-47, dikatakan bahwa orang-orang percaya berkumpul setiap hari untuk bersekutu. Demikian juga, dalam keluarga, kita perlu meluangkan waktu untuk bersama, baik untuk berdoa, belajar Firman, maupun untuk berbagi kebersamaan dalam kasih. Hal ini memperkuat ikatan antara anggota keluarga dan memperdalam hubungan kita dengan Tuhan.
7. Menghadapi Tantangan Bersama dengan Iman
Setiap keluarga pasti menghadapi tantangan dan ujian. Dalam situasi seperti ini, pemimpin keluarga harus mampu menunjukkan iman yang teguh dan mengarahkannya kepada Tuhan. Yakobus 1:2-4 mengajarkan kita bahwa ujian dalam hidup menghasilkan ketekunan, dan ketekunan itu harus dibawa kepada kedewasaan iman. Ketika keluarga menghadapi kesulitan, pemimpin keluarga harus memimpin dengan memberikan contoh sikap yang positif, berharap kepada Tuhan, dan meyakinkan bahwa segala sesuatu ada dalam kendali-Nya.
8. Mengutamakan Kasih dan Pengampunan dalam Keluarga
Kasih dan pengampunan adalah dasar dari kehidupan keluarga yang sehat. Dalam Kolose 3:13, kita diajarkan, "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain, apabila yang seorang menaruh rasa kesal terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, demikian juga kamu harus mengampuni." Seorang pemimpin keluarga yang baik akan memimpin dengan kasih dan memberi contoh bagaimana mengampuni. Hal ini penting untuk menciptakan suasana yang harmonis dalam keluarga.
9. Mempersiapkan Anak-Anak untuk Menjadi Pemimpin dalam Kristus
Sebagai pemimpin keluarga, kita juga memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan anak-anak kita untuk menjadi pemimpin masa depan yang memuliakan Tuhan. Amsal 1:8 mengingatkan, "Dengarkanlah, hai anakku, didikan ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu." Menanamkan prinsip-prinsip Alkitab kepada anak-anak adalah bagian dari mempersiapkan mereka untuk menjalani hidup yang memuliakan Tuhan dan memimpin dengan kasih.
10. Menumbuhkan Kepekaan terhadap Panggilan Tuhan
Seorang pemimpin keluarga dalam iman harus peka terhadap panggilan Tuhan dalam hidupnya dan hidup keluarganya. Ini berarti memberikan kesempatan kepada anggota keluarga untuk mencari tahu dan mengikuti panggilan Tuhan bagi hidup mereka. Dengan memberikan contoh hidup yang tunduk pada kehendak Tuhan, kita membantu keluarga kita untuk mendengar dan menanggapi panggilan Tuhan.
11. Berpikir dan Bertindak Berdasarkan Nilai-Nilai Kerajaan Tuhan
Sebagai pemimpin keluarga, kita dipanggil untuk menjalani kehidupan berdasarkan nilai-nilai Kerajaan Tuhan, bukan nilai-nilai dunia. Dalam Matius 6:33, Yesus berkata, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Memimpin keluarga dalam iman berarti menunjukkan bagaimana hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Tuhan, seperti kejujuran, integritas, dan kerendahan hati.
12. Berdoa untuk Masa Depan Keluarga
Seorang pemimpin keluarga harus memimpin dalam doa, bukan hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk masa depan keluarga. Dalam Yeremia 29:11, Tuhan berjanji, "Sebab Aku mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepada kamu hari depan yang penuh harapan." Dengan berdoa, kita memohon kepada Tuhan agar keluarga kita tetap berada dalam rencana-Nya yang indah.
13. Melihat Setiap Anggota Keluarga Sebagai Anugerah Tuhan
Setiap anggota keluarga adalah anugerah Tuhan yang perlu dihargai dan diperlakukan dengan kasih. Dalam 1 Petrus 4:10, kita diajarkan untuk "melayani seorang akan yang lain, masing-masing menurut karunia yang telah diperoleh." Melihat pasangan, anak-anak, dan bahkan orang tua kita sebagai anugerah Tuhan memotivasi kita untuk memberikan yang terbaik bagi mereka, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
14. Menyadari Tanggung Jawab yang Diberikan Tuhan
Memimpin keluarga dalam iman bukanlah tugas yang ringan. Namun, dengan menyadari bahwa ini adalah panggilan dari Tuhan, kita dapat melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab dan kasih. 1 Korintus 4:2 berkata, "Yang terutama, yang harus ada pada setiap pengurus ialah bahwa ia harus dapat dipercaya." Sebagai pemimpin keluarga, kita harus dapat dipercaya oleh Tuhan dan keluarga kita untuk menjaga iman dan membimbing mereka sesuai dengan Firman-Nya.
15. Kesimpulan: Memimpin Keluarga Dalam Iman Adalah Panggilan yang Mulia
Memimpin keluarga dalam iman adalah panggilan yang penuh tantangan tetapi juga penuh berkat. Dengan membangun kehidupan doa yang kuat, mengajarkan Firman Tuhan, dan memberikan teladan yang baik, kita dapat membawa keluarga kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Melalui kepemimpinan ini, kita tidak hanya mempengaruhi kehidupan keluarga, tetapi juga memberikan dampak yang besar bagi generasi berikutnya dan dunia di sekitar kita.


Posting Komentar