Renungan Malam – 27 Mei 2025
Judul: Mengandalkan Tuhan di Tengah Ketidakpastian
-
Malam ini, ketika dunia mulai tenang dan aktivitas harian telah usai, kita kembali diberi waktu untuk merenung di hadapan Tuhan. Banyak hal mungkin terjadi hari ini—sukacita, kesedihan, keberhasilan, bahkan kekecewaan. Namun, di tengah semuanya, kita diajak untuk mengingat bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, bahkan dalam detik paling sunyi sekalipun.
-
Firman Tuhan dalam Amsal 3:5-6 berkata, “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Ini menjadi pegangan penting, terutama saat kita merasa tidak tahu harus melangkah ke mana.
-
Kadang kita berusaha keras mengendalikan segalanya—keuangan, relasi, masa depan, dan bahkan pelayanan. Tetapi malam ini, Tuhan mengajak kita untuk melepaskan kendali itu dan menyerahkannya kepada-Nya. Bukankah Dia adalah Allah yang Mahatahu dan Mahakuasa?
-
Ketika dunia terasa menakutkan dan penuh ketidakpastian, kita sering diliputi oleh rasa cemas. Namun Yesus berkata dalam Yohanes 14:27, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu...” Damai itu tersedia, bukan dari dunia, tetapi dari Yesus sendiri.
-
Malam ini adalah momen yang tepat untuk bersyukur. Mungkin tidak semua doa kita dikabulkan sesuai harapan, tapi bukankah Tuhan selalu memberi yang kita butuhkan tepat pada waktunya? Mari kita bersyukur atas nafas kehidupan, atas keluarga, dan atas penyertaan-Nya yang tidak pernah berhenti.
-
Jika hari ini engkau gagal, jangan larut dalam rasa bersalah. Ingat, Tuhan adalah sumber kasih karunia. Ia tidak menuntut kesempurnaan, tapi hati yang mau bertobat dan berubah. Dia siap mengampuni dan mengangkat kita kembali.
-
Jika hari ini engkau berhasil, jangan tinggi hati. Semua berkat berasal dari Tuhan. Kiranya keberhasilan itu membawa kita lebih rendah hati dan semakin bersandar kepada-Nya dalam segala hal.
-
Saat malam menjemput, marilah kita belajar untuk diam dan mendengarkan suara Tuhan. Bukan sekadar berbicara dalam doa, tapi juga belajar mendengarkan-Nya dalam keheningan. Tuhan ingin berbicara melalui hati nurani kita, melalui firman-Nya, dan bahkan melalui peristiwa sehari-hari.
-
Besok belum tentu milik kita, tetapi malam ini kita masih diberi waktu. Gunakan waktu ini untuk berdoa, meminta hikmat, kekuatan, dan perlindungan. Mintalah agar esok hari, apapun yang terjadi, kita tetap hidup dalam kasih dan kebenaran-Nya.
-
Menutup hari ini, marilah kita beristirahat dalam damai sejahtera Kristus. Serahkan segala kekhawatiran dan rencana masa depan ke tangan Tuhan. Sebab Dia yang memegang hari esok dan Dia setia memelihara kita dari malam hingga pagi. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar