Advertisement

Responsive Advertisement

RENUNGAN PAGI - 30 JULI 2025

 


🌅 Renungan Pagi - Rabu, 30 Juli 2025

📖 Judul: Kasih yang Mengubahkan
📖 Ayat Renungan: “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”
(1 Yohanes 4:19, TB)


Pendahuluan

Hari ini kita membuka mata untuk melihat kembali dunia yang penuh dinamika—persaingan, tuntutan hidup, dan terkadang kesepian. Namun, sebelum kita menyambut aktivitas hari ini, mari kita renungkan satu kebenaran yang agung: kita dicintai oleh Allah. Ini bukan hanya doktrin, bukan sekadar informasi, melainkan realitas yang seharusnya mengubahkan seluruh arah hidup kita.


🔍 Penjelasan Firman Tuhan: 1 Yohanes 4:19

Rasul Yohanes menulis surat ini dalam konteks jemaat yang sedang menghadapi ajaran sesat dan krisis kasih dalam komunitas. Ia menegaskan bahwa inti dari kehidupan orang percaya bukanlah usaha manusia untuk mengasihi, melainkan respon terhadap kasih Allah yang lebih dahulu hadir.

1. Kasih Itu Dimulai dari Allah

Allah tidak menunggu manusia menjadi baik untuk dikasihi. Sebaliknya, dalam keadaan berdosa, Allah lebih dahulu menunjukkan kasih-Nya melalui salib Kristus (Roma 5:8). Kasih Allah bersifat inisiatif, tidak bersyarat, dan kekal.

2. Kita Mengasihi Karena Telah Dikasihi

Mengasihi bukanlah hasil latihan moralitas semata, tetapi bukti kita telah mengalami perjumpaan dengan kasih sejati. Tanpa mengalami kasih Allah, kasih kita terhadap sesama mudah menjadi egois, penuh syarat, dan hanya diberikan kepada mereka yang “layak”. Tapi jika hati kita telah disentuh oleh kasih Kristus, maka kasih itu meluber dan menjangkau bahkan orang-orang yang sulit dikasihi.

3. Kasih yang Aktif dan Mengubahkan

Kasih Allah bukan teori, tapi kuasa yang mengubahkan hati manusia. Kasih ini:

  • Membangkitkan pengampunan terhadap yang menyakiti.

  • Mengalahkan keegoisan pribadi.

  • Mendorong pelayanan dan pengorbanan bagi sesama.


🌱 Aplikasi dalam Hidup Sehari-hari

  • Dalam keluarga: Sudahkah kita menjadi pancaran kasih Kristus kepada orang tua, saudara, atau pasangan? Kadang yang terdekat justru yang paling sulit kita kasihi.

  • Dalam pekerjaan atau pelayanan: Apakah kasih menjadi motivasi utama kita, atau sekadar kewajiban dan rutinitas?

  • Dalam menghadapi orang yang sulit: Bagaimana sikap kita terhadap rekan yang menyakiti atau meremehkan kita?

Kasih Allah menolong kita untuk mengasihi bukan karena orang itu pantas, tetapi karena Allah sudah lebih dahulu mengasihi kita yang juga tidak pantas.


🙏 Doa Pagi

Tuhan Yesus, terima kasih karena kasih-Mu yang lebih dahulu hadir dalam hidupku. Ajar aku untuk mengasihi bukan dengan kekuatanku, tapi sebagai respon atas kasih-Mu yang sempurna. Ubahkan hatiku, dan pakailah aku hari ini menjadi saluran kasih di manapun aku berada. Amin.


🎯 Refleksi Pribadi

  • Apakah aku sungguh telah mengalami kasih Allah secara pribadi?

  • Dalam hal apa aku belum mengasihi dengan tulus?

  • Siapa orang yang perlu aku kasihi hari ini, meskipun itu tidak mudah?

Posting Komentar

0 Komentar