Advertisement

Responsive Advertisement

RENUNGAN PAGI - 03 SEPTEMBER 2025

 


🌅 Renungan Pagi – 03 September 2025

Tema: Damai Sejahtera yang Tidak Terguncangkan
Firman Tuhan:
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia ini. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”
— Yohanes 14:27


📖 Latar Belakang Firman

Perkataan Yesus ini diucapkan sebelum Ia menuju salib. Para murid sedang menghadapi kebingungan dan ketakutan: Guru yang mereka ikuti akan segera pergi, dunia di sekitar mereka penuh ancaman, dan masa depan tampak gelap. Namun, justru pada saat itulah Yesus memberikan janji yang luar biasa: damai sejahtera.

Bagi orang Yahudi, damai bukan sekadar tidak adanya perang atau pertengkaran, melainkan konsep shalom—keutuhan, kesejahteraan, ketenangan, kelimpahan, dan hubungan yang baik dengan Allah. Yesus menegaskan bahwa damai sejahtera yang Ia berikan berbeda dengan dunia. Dunia bisa menawarkan hiburan, kekayaan, posisi, atau bahkan solusi sementara. Tetapi semua itu rapuh dan mudah hilang. Sementara damai dari Yesus adalah damai yang tidak terguncangkan karena berasal dari hadirat Allah sendiri.


🌱 Renungan Hidup untuk Kita

Pagi hari ini, saat kita hendak memulai aktivitas, mungkin hati kita dipenuhi oleh berbagai pergumulan:

  • Pekerjaan yang menumpuk dan penuh tekanan.

  • Hubungan keluarga yang tidak harmonis.

  • Kekuatiran akan masa depan dan keuangan.

  • Pergumulan pribadi yang membuat hati resah.

Firman Tuhan mengingatkan kita untuk tidak membiarkan hati kita gelisah atau gentar. Mengapa? Karena damai sejahtera yang Yesus berikan lebih besar daripada badai apa pun.

  1. Damai sejahtera itu menjaga hati kita.
    Filipi 4:7 berkata: “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” Dunia bisa melihat keadaan kita dan berkata: “Seharusnya dia panik.” Tetapi karena ada Yesus, hati kita tetap tenang.

  2. Damai sejahtera itu tidak tergantung keadaan.
    Dunia berkata: “Tenang kalau masalah selesai.” Tetapi Yesus berkata: “Tenanglah meskipun badai masih ada, sebab Aku besertamu.”

  3. Damai sejahtera itu adalah janji, bukan ilusi.
    Janji Yesus bukan sekadar kata-kata indah, tetapi nyata. Ketika kita benar-benar berserah, damai itu akan mengalir di dalam hati kita.


🌞 Aplikasi untuk Hidup Hari Ini

  • Bangun pagi dengan doa syukur. Mulailah hari dengan mengucap syukur, bukan dengan keluh kesah. Itu membuka hati bagi damai sejahtera Kristus.

  • Bawalah damai dalam relasi. Jangan biarkan emosi dan konflik menguasai, tetapi pilih untuk mengampuni, mengalah, dan mengasihi.

  • Tetap fokus pada Kristus, bukan badai. Seperti Petrus yang berjalan di atas air, kita akan tenggelam bila menatap badai, tetapi tetap berdiri bila menatap Yesus.

  • Sebarkan damai di lingkungan sekitar. Kehadiran kita di rumah, sekolah, kantor, atau pelayanan seharusnya menghadirkan ketenangan, bukan keributan.


🙏 Doa Pagi

Tuhan Yesus yang penuh kasih, terima kasih karena pagi ini kami boleh bangun dengan tubuh yang sehat dan nafas kehidupan yang baru. Kami mengakui, sering kali hati kami gelisah oleh banyak hal: masalah, kekuatiran, bahkan rasa takut. Tetapi pagi ini kami mau belajar mempercayai janji-Mu bahwa Engkau sudah memberikan damai sejahtera-Mu. Tolong kami untuk menjalani hari ini dengan hati yang tenang, tidak mudah gentar, dan selalu berpegang pada firman-Mu. Biarlah kehadiran kami di manapun kami berada menjadi saluran damai bagi orang lain. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.


✨ Penutup

Renungan pagi ini mengingatkan kita bahwa damai sejahtera Yesus adalah warisan rohani yang tidak bisa dirampas dunia. Itu bukan sekadar perasaan, melainkan kuasa Allah yang bekerja di dalam hati. Karena itu, jalani hari ini dengan tenang. Apa pun yang terjadi, percayalah bahwa Yesus sudah menitipkan damai-Nya dalam hati kita.

“Masalah bisa datang, badai bisa mengguncang, tetapi damai Kristus akan tetap tinggal di hati yang percaya.”


Posting Komentar

0 Komentar