🇮🇱 1. Arti Kata “Shema Yisrael”
Kalimat aslinya dalam bahasa Ibrani adalah:
שְׁמַע יִשְׂרָאֵל, יְהוָה אֱלֹהֵינוּ, יְהוָה אֶחָד
Shema Yisrael, Adonai Eloheinu, Adonai Echad.
(Ulangan 6:4)
Artinya dalam bahasa Indonesia:
“Dengarlah, hai Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”
✨ 2. Makna Kata “Shema”
Kata “Shema” (שמע) berarti “dengarlah” atau “perhatikanlah dengan sungguh-sungguh.”
Namun dalam bahasa Ibrani, kata shema memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar “mendengar dengan telinga”.
Shema berarti mendengar, memahami, mempercayai, dan menaati.
Artinya: ketika Allah berkata “Shema Yisrael”, itu bukan hanya ajakan untuk mendengar, tetapi perintah untuk menanggapi dengan ketaatan.
📖 Contoh lain:
Dalam Keluaran 24:7, bangsa Israel berkata, “Segala firman yang telah difirmankan TUHAN akan kami lakukan dan akan kami dengarkan (na‘aseh v’nishma)” — yang berarti kami akan taat dan kami akan mendengar.
🔥 3. Makna Teologis “Shema Yisrael”
a. Pernyataan Ke-Esaan Allah
“Shema Yisrael” menegaskan bahwa:
TUHAN (YHWH) adalah satu-satunya Allah yang benar, tidak ada ilah lain di luar Dia.
Ini adalah deklarasi iman monoteistik yang membedakan Israel dari bangsa-bangsa sekitarnya yang menyembah banyak dewa.
📖 Ulangan 6:4–5:
“Dengarlah, hai Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa. Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.”
b. Panggilan untuk Kasih dan Ketaatan
Setelah ayat Shema, Allah memerintahkan umat-Nya untuk mengasihi-Nya sepenuh hati.
Artinya, iman bukan hanya pengakuan lisan, tetapi harus disertai kasih, kesetiaan, dan tindakan nyata.
Kasih kepada Allah harus menyentuh:
-
Hati (leb) → pusat pikiran, perasaan, dan kehendak
-
Jiwa (nephesh) → seluruh keberadaan diri
-
Kekuatan (me’od) → semua sumber daya, tenaga, bahkan harta
c. Pusat Kehidupan Rohani Orang Yahudi dan Kristen
Bagi bangsa Israel, Shema Yisrael adalah doa pengakuan iman utama.
Mereka membacanya setiap pagi dan malam, serta menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari.
Yesus sendiri mengutip Shema Yisrael ketika ditanya tentang hukum yang paling utama:
📖 Markus 12:29–30:
“Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.”
Dengan demikian, Yesus menegaskan kembali Shema sebagai inti dari iman yang sejati.
🌿 4. Makna Spiritual bagi Orang Kristen
Bagi umat Kristen, Shema Yisrael tetap relevan karena:
-
Allah tetap esa — tetapi kasih dan penyataan-Nya kini tampak dalam Trinitas: Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Satu hakikat ilahi, tiga pribadi yang bekerja dalam kesatuan sempurna.
-
Kasih kepada Allah harus menjadi pusat hidup iman Kristen.
Iman sejati bukan hanya percaya, tetapi juga mengasihi dan menaati. -
Shema adalah panggilan untuk hidup kudus dan setia, mengingat Allah setiap hari dalam pikiran, perkataan, dan tindakan kita.
🕯️ 5. Simbol dan Praktik Yahudi
Orang Yahudi menulis Shema di:
-
Tefillin (kotak kulit yang diikat di lengan dan dahi saat berdoa)
-
Mezuzah (kotak kecil di tiang pintu rumah mereka, berisi gulungan yang memuat Ulangan 6:4–9)
Ini melambangkan bahwa Shema harus tertanam dalam pikiran, hati, dan kehidupan sehari-hari.
❤️ 6. Kesimpulan
“Shema Yisrael” bukan sekadar ayat pembuka dalam doa, tetapi:
-
Suatu deklarasi iman bahwa Allah itu satu dan benar,
-
Panggilan untuk kasih dan ketaatan sepenuh hati,
-
Dan dasar kehidupan rohani umat Allah — baik bagi orang Israel maupun orang percaya di dalam Kristus.
✨ “Dengarlah, hai Israel (umat Tuhan masa kini): TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa. Kasihilah Dia dengan segenap hatimu, jiwamu, dan kekuatanmu.” ✨


Posting Komentar