Advertisement

Responsive Advertisement

RENUNGAN MENJELANG NATAL 18 OKTOBER 2025 - 25 DESEMBER 2025

 


Renungan Menjelang Natal – 18 Oktober 2025

Judul: “Terang yang Menyinari Kegelapan Dunia”
Bacaan: Yesaya 9:1–6

“Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.”
Yesaya 9:1


Menjelang Natal, kita diingatkan kembali pada nubuatan besar yang disampaikan nabi Yesaya lebih dari tujuh abad sebelum kelahiran Kristus. Dalam masa penuh kegelapan, di mana bangsa Israel hidup di bawah penindasan dan kehilangan harapan, Yesaya menubuatkan kedatangan Terang yang akan membawa damai sejahtera dan keselamatan. Terang itu adalah Yesus Kristus, Sang Mesias yang lahir bukan di istana, melainkan di kandang sederhana.

Ketika dunia diliputi kegelapan dosa, Tuhan tidak tinggal diam. Ia mengutus Anak-Nya sendiri menjadi manusia agar manusia diselamatkan. Kedatangan Kristus bukan hanya untuk Israel, tetapi untuk seluruh umat manusia. Ia adalah terang yang menerangi hati yang gelap oleh dosa, ketakutan, dan keputusasaan.

Hari-hari menjelang Natal seharusnya menjadi waktu untuk menyadari bahwa tanpa Kristus, hidup manusia tidak memiliki arah. Kita mungkin memiliki harta, jabatan, dan popularitas, tetapi jika hati kita masih dikuasai kegelapan — iri hati, dendam, kesombongan, atau kecemasan — maka terang Natal belum sungguh menyinari batin kita.

Yesaya 9:6 berkata, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita... dan namanya disebutkan: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”
Empat gelar ini menggambarkan betapa sempurnanya karya Kristus:

  1. Penasihat Ajaib, karena hikmat-Nya menuntun kita di jalan kebenaran.

  2. Allah yang Perkasa, karena kuasa-Nya sanggup melepaskan kita dari belenggu dosa.

  3. Bapa yang Kekal, karena kasih-Nya tidak berubah dan tidak terbatas oleh waktu.

  4. Raja Damai, karena Ia memulihkan hubungan antara Allah dan manusia, serta mendamaikan hati yang gelisah.

Natal bukan sekadar peringatan kelahiran seorang bayi, tetapi perayaan kedatangan Raja yang membawa terang dan damai. Maka, marilah kita membuka hati kita lebar-lebar. Biarlah terang Kristus menyinari setiap sudut hidup kita — pikiran, perkataan, dan perbuatan — supaya dunia melihat kasih Allah melalui hidup kita.


Refleksi Pribadi

Apakah kita sudah membiarkan terang Kristus masuk dalam kehidupan kita, ataukah kita masih berjalan dalam kegelapan dosa dan kekhawatiran? Mari kita jadikan minggu-minggu menjelang Natal ini sebagai waktu pertobatan, penyembahan, dan pembaruan iman.


Doa:

Tuhan Yesus, terang dunia, terima kasih karena Engkau datang untuk menyinari hati kami yang gelap. Bersihkan kami dari segala dosa dan kesombongan. Jadikan kami pembawa terang-Mu di keluarga, gereja, dan lingkungan kami. Biarlah damai-Mu memenuhi hati kami menjelang Natal ini. Dalam nama Yesus kami berdoa, amin.

Posting Komentar

0 Komentar