🌤 Renungan Siang – 04 Oktober 2025
Firman Tuhan:
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapakulah pengusahanya… Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku."
— Yohanes 15:1,4
📖 Renungan
Siang hari seringkali menjadi titik paling sibuk dalam hidup kita. Pagi sudah kita lalui dengan semangat, tetapi memasuki siang hari, tenaga mulai berkurang, pikiran mulai penat, dan hati bisa saja terbebani dengan banyak hal: pekerjaan yang menumpuk, masalah keluarga, atau tantangan pelayanan. Di waktu inilah, firman Tuhan dari Yohanes 15 hadir sebagai pengingat yang penuh kuasa.
Yesus berkata bahwa Ia adalah pokok anggur yang benar, dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Hubungan ini bukan hanya sebuah perumpamaan sederhana, melainkan sebuah gambaran tentang kehidupan yang melekat, bergantung, dan berakar kepada Kristus. Tanpa Dia, kita sama seperti ranting yang patah dari batang: kering, rapuh, dan pada akhirnya mati. Tetapi ketika kita tinggal di dalam Kristus, aliran kehidupan dari-Nya mengalir dalam diri kita, memberi kekuatan, dan menghasilkan buah yang nyata.
👉 Tinggal di dalam Kristus berarti apa?
-
Berakar dalam Firman – bukan hanya mendengar sekali, tetapi merenungkannya, menyimpannya dalam hati, dan membiarkan Firman itu mengubah pikiran kita.
-
Menjadikan doa sebagai nafas hidup – bukan hanya doa formal di pagi atau malam hari, tetapi doa singkat yang terus menghubungkan hati kita dengan Tuhan di tengah aktivitas.
-
Menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Kristus – tidak sekadar menjalani hidup menurut keinginan sendiri, melainkan melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan.
Tanpa hal-hal ini, aktivitas kita hanyalah kesibukan kosong. Kita bisa terlihat sibuk, tetapi tidak menghasilkan apa-apa untuk kemuliaan Allah. Tetapi bersama Kristus, bahkan hal-hal kecil yang kita kerjakan—seperti senyuman kepada orang lain, membantu teman kerja, atau bersabar menghadapi pelanggan—menjadi buah yang memuliakan Tuhan.
Yesus tidak hanya ingin kita “hidup”, tetapi “berbuah lebat” (Yoh. 15:5). Buah itu tidak lain adalah buah Roh Kudus (Galatia 5:22-23): kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Inilah yang membedakan hidup seorang anak Tuhan dari dunia: bukan harta, jabatan, atau pencapaian, melainkan karakter Kristus yang terpancar dalam keseharian kita.
🌱 Aplikasi untuk Hidup Sehari-hari
-
Berhenti sejenak di tengah kesibukan. Saat merasa penat di siang hari, tarik nafas dan ingat: “Aku ranting, Yesus pokok anggurku. Aku hanya kuat kalau melekat pada-Nya.”
-
Lakukan pekerjaan sebagai ibadah. Apapun yang kita kerjakan—mengajar, berdagang, mengurus rumah tangga, melayani di gereja—lakukan dengan hati yang tertuju kepada Kristus, bukan sekadar mencari pujian manusia.
-
Hasilkan buah Roh. Pilihlah untuk menampilkan kasih, sabar, dan penguasaan diri, bahkan ketika ada orang yang menjengkelkan atau keadaan yang menekan.
-
Siapkan hati untuk Natal. Menjelang Desember, gunakan setiap hari untuk semakin mendekat kepada Kristus, supaya Natal tidak hanya menjadi perayaan lahiriah, tetapi sungguh menjadi kelahiran kembali dalam hati.
🙏 Doa Siang
Bapa yang penuh kasih, terima kasih untuk siang hari ini. Di tengah kesibukan kami, Engkau mengingatkan kami untuk tetap tinggal di dalam Kristus, pokok anggur yang benar. Ampuni kami jika selama ini kami sering mengandalkan kekuatan kami sendiri, sehingga kami lelah dan kehilangan damai sejahtera.
Tolong kami agar siang ini dan seterusnya kami selalu melekat kepada Yesus, supaya hidup kami berbuah: kasih, sukacita, kesabaran, dan penguasaan diri. Biarlah setiap pekerjaan kami menjadi ibadah yang memuliakan nama-Mu.
Kami serahkan hati, pikiran, dan seluruh aktivitas kami siang ini hanya di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amin. 🌿
0 Komentar