RENUNGAN NATAL - 06 DESEMBER 2025

 


RENUNGAN NATAL – 06 DESEMBER 2025

“Terang yang Datang ke Dalam Kegelapan”

Bacaan: Yohanes 1:1–14


Pendahuluan

Yohanes tidak menceritakan kelahiran Yesus melalui kandang dan palungan. Ia melihat Natal dari perspektif yang jauh lebih tinggi, lebih surgawi, lebih teologis.

Yohanes menyatakan bahwa Yesus adalah:

  • Firman,

  • yang sudah ada sejak kekekalan,

  • yang bersama-sama dengan Allah,

  • dan yang adalah Allah.

Dan Firman itu kemudian menjadi manusia.

Natal, menurut Yohanes, bukan pertama-tama tentang palungan;
Natal adalah tentang Allah yang turun ke dunia untuk menerangi kegelapan dosa.


1. Yesus adalah Firman yang Kekal (Yoh. 1:1–2)

Sebelum dunia ada, sebelum manusia diciptakan, Yesus sudah ada.
Ia bukan makhluk ciptaan, bukan sekadar nabi, bukan sekadar guru moral.

Ia adalah:

  • Firman kekal,

  • Pribadi ilahi,

  • Tuhan sendiri.

Natal mengingatkan kita bahwa bayi di palungan itu bukan bayi biasa.


2. Firman Itu Adalah Sumber Hidup (Yoh. 1:3–4)

Melalui Dia, segala sesuatu dijadikan.

Ini berarti:

  • hidup berasal dari Yesus,

  • makna hidup ditemukan dalam Yesus,

  • tanpa Dia, manusia tidak memiliki tujuan sejati.

Natal bukan hanya tentang kelahiran Yesus;
Natal adalah tentang kelahiran kembali hidup kita di dalam Dia.


3. Terang Datang ke Dalam Kegelapan (Yoh. 1:5)

Kegelapan melambangkan:

  • dosa,

  • keputusasaan,

  • kebingungan,

  • kehampaan batin,

  • dunia yang rusak.

Tetapi terang Tuhan datang dan:

“kegelapan tidak dapat menguasainya.”

Ini berarti tidak ada:

  • dosa yang terlalu gelap,

  • hati yang terlalu rusak,

  • masa lalu yang terlalu kotor,

yang tidak bisa dijamah oleh terang Kristus.


4. Dunia Tidak Mengenal-Nya (Yoh. 1:10–11)

Meski Yesus datang kepada dunia yang Ia ciptakan, dunia tidak menerima-Nya.

Mengapa?

  • karena hati manusia keras,

  • terlalu sibuk,

  • terlalu fokus pada diri sendiri,

  • lebih mencintai kegelapan daripada terang.

Kita juga dapat jatuh pada hal yang sama ketika:

  • terlalu sibuk mengejar materi,

  • terlalu fokus pada masalah,

  • terlalu mengandalkan kekuatan sendiri,

hingga kita tidak menyadari bahwa Tuhan sedang mengetuk pintu hati.


5. Mereka yang Menerima-Nya Menjadi Anak-anak Allah (Yoh. 1:12)

Inilah karunia terbesar yang diberikan Natal:

kita menjadi anak-anak Allah.

Bukan karena:

  • garis keturunan,

  • kemampuan manusia,

  • usaha pribadi,

tetapi karena kasih karunia.

Identitas ini mengalahkan semua label dunia:

  • Anak Tuhan lebih tinggi daripada jabatan,

  • lebih kokoh daripada prestasi,

  • lebih berharga daripada pujian manusia.


6. Firman Menjadi Manusia (Yoh. 1:14)

Inilah inti Natal dalam satu kalimat:

“Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita.”

Yesus menjadi manusia untuk:

  • mengerti penderitaan kita,

  • merasakan air mata kita,

  • memikul dosa kita,

  • memberi hidup kekal bagi kita.

Natal tidak hanya tentang kelahiran;
Natal adalah tentang Allah yang turun agar manusia dapat naik kepada-Nya.


Aplikasi untuk Kehidupan Kita

  1. Jangan berjalan dalam kegelapan—datanglah kepada terang Kristus.
    Biarkan firman Tuhan menerangi keputusan hidupmu.

  2. Kenali identitasmu sebagai anak Allah.
    Jangan biarkan dunia mendikte nilai dirimu.

  3. Serahkan masa lalu yang gelap kepada Tuhan.
    Tidak ada kegelapan yang lebih besar daripada terang-Nya.

  4. Hiduplah sebagai pembawa terang.
    Natal bukan hanya diterima, tetapi dibagikan.


Doa Penutup

“Tuhan Yesus, Engkau adalah Terang yang datang ke dunia. Terangilah setiap kegelapan dalam hati kami. Jadikan kami anak-anak terang yang memancarkan kasih-Mu di mana pun kami berada. Terima kasih karena Engkau adalah Firman yang menjadi manusia. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.”

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama