SEJARAH TARGUM ONKELOS


Sejarah Targum Onkelos: Penjelasan Panjang

1. Latar Belakang

Targum Onkelos adalah salah satu terjemahan utama dari Taurat (Pentateukh) ke dalam bahasa Aram. Bahasa Aram, yang pada saat itu merupakan lingua franca di Timur Tengah, digunakan oleh komunitas Yahudi setelah pembuangan ke Babel (586 SM). Ketika mereka kembali ke tanah Israel, banyak dari mereka tidak lagi berbicara bahasa Ibrani dengan lancar, sehingga muncul kebutuhan akan terjemahan dan penafsiran Alkitab ke dalam bahasa yang mereka pahami.

Targum Onkelos dinamai menurut Onkelos, seorang proselyte Yahudi yang hidup pada abad pertama Masehi. Namun, tradisi mengenai keterlibatan Onkelos dalam pembuatan targum ini beragam, dan sebagian besar bersifat legendaris.


2. Tradisi Rabinik dan Identitas Onkelos

Dalam literatur rabinik, Onkelos dikisahkan sebagai seorang proselit Yahudi dari keluarga Romawi yang terkemuka. Menurut Talmud (Avodah Zarah 11a), ia memeluk agama Yahudi setelah mendalami Taurat dan menjadi sangat dihormati oleh komunitas Yahudi. Ada spekulasi bahwa Onkelos adalah nama lain dari Aquila dari Sinope, yang dikenal sebagai penerjemah Taurat ke dalam bahasa Yunani, meskipun hal ini diperdebatkan oleh para sarjana.


3. Fungsi Targum Onkelos

Targum Onkelos tidak hanya berfungsi sebagai terjemahan literal tetapi juga sebagai tafsir teologis. Sebagai contoh:

  • Antropomorfisme Allah: Dalam banyak ayat, Targum Onkelos menghindari deskripsi Allah yang menyerupai manusia. Sebagai ganti "Tangan Allah," Targum mungkin menggunakan frasa seperti "Kekuasaan Allah."
  • Penyederhanaan Konsep Teologis: Beberapa ide yang rumit di dalam Taurat disederhanakan agar lebih mudah dipahami oleh orang awam.

Penggunaan Targum ini sangat penting dalam pelayanan ibadah di sinagoge, terutama selama pembacaan Taurat. Ketika seorang pembaca membacakan teks dalam bahasa Ibrani, seorang penterjemah (meturgeman) akan langsung menyampaikan terjemahan dalam bahasa Aram berdasarkan Targum Onkelos.


4. Komposisi dan Gaya Penulisan

Targum Onkelos berisi teks Taurat yang diterjemahkan hampir kata demi kata, tetapi dengan tambahan interpretasi rabinik yang menjelaskan arti teks tersebut. Gaya penulisan Targum Onkelos mencerminkan kepatuhan ketat pada aturan tata bahasa Aram dan keyakinan teologis Yahudi yang ortodoks pada masa itu.


5. Pengaruh dan Penyebaran

Targum Onkelos menjadi standar dalam komunitas Yahudi Babilonia dan akhirnya dianggap sebagai Targum resmi oleh banyak kalangan Yahudi. Hal ini didukung oleh fakta bahwa Talmud Babilonia sering kali mengutip Targum Onkelos sebagai otoritatif.

Di Eropa Abad Pertengahan, teks ini tetap digunakan dalam pendidikan Yahudi, meskipun bahasa Aram mulai digantikan oleh bahasa lokal. Dalam tradisi Sephardim, Targum Onkelos sering dibaca bersama teks Taurat dalam ibadah mingguan.


6. Pelestarian Modern

Teks Targum Onkelos telah bertahan dalam berbagai manuskrip dan edisi cetak. Beberapa di antaranya ditemukan dalam Geniza Kairo, yang mengungkapkan variasi kecil dalam teks, tetapi pada dasarnya tetap setia pada tradisi aslinya. Edisi cetak modern Targum Onkelos sering kali dimasukkan dalam Mikraot Gedolot, yaitu kumpulan Alkitab Ibrani dengan tafsiran rabinik.


7. Signifikansi Teologis

Targum Onkelos memiliki signifikansi yang luar biasa karena:

  1. Sebagai saksi tekstual: Targum ini membantu memahami tradisi tekstual Taurat selama era pasca-pembuangan.
  2. Sebagai bukti sejarah: Ia memberikan wawasan tentang bagaimana orang Yahudi di zaman kuno memahami dan menerapkan hukum Taurat dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Sebagai alat tafsir: Menginspirasi tradisi tafsir rabinik selanjutnya.

8. Kontroversi dan Perdebatan Akademik

Beberapa ahli menyatakan bahwa Targum Onkelos mungkin bukan sepenuhnya karya Onkelos sendiri, melainkan hasil dari upaya kolektif komunitas Yahudi Babilonia. Ada juga perdebatan tentang kapan persisnya Targum ini selesai disusun; sebagian besar sarjana modern menempatkannya pada abad pertama atau kedua Masehi, setelah kehancuran Bait Suci Kedua.


Kesimpulan

Targum Onkelos adalah bukti nyata dari upaya komunitas Yahudi untuk menjaga relevansi dan pemahaman teks suci mereka di tengah perubahan bahasa dan budaya. Dengan menggabungkan terjemahan literal dan tafsir teologis, Targum ini menjadi warisan abadi dalam tradisi Yahudi dan menawarkan wawasan yang kaya tentang bagaimana teks Alkitab dipahami pada zaman dahulu.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama