✝️ Jalan Sempit Menuju Kehidupan Kekal
Bacaan Alkitab: Matius 7:13-14
“Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”
1. Dua Jalan yang Kontras
Tuhan Yesus mengajarkan bahwa di hadapan manusia hanya ada dua pilihan jalan:
-
Jalan lebar: mudah dilalui, penuh kesenangan duniawi, tidak ada banyak aturan, tetapi akhirnya menuju kebinasaan.
-
Jalan sempit: penuh tantangan, pengorbanan, dan kedisiplinan rohani, tetapi ujungnya adalah kehidupan kekal bersama Allah.
Dunia seringkali menawarkan jalan lebar yang menggiurkan, seperti hawa nafsu, keserakahan, kompromi terhadap dosa, dan hidup tanpa kendali. Namun, jalan itu berakhir pada kehancuran. Sebaliknya, jalan sempit mungkin tampak tidak populer, tetapi itulah jalan keselamatan.
2. Apa yang Dimaksud dengan “Jalan Sempit”?
Jalan sempit adalah hidup yang tunduk pada kehendak Allah. Beberapa cirinya antara lain:
-
Hidup dalam ketaatan kepada firman Tuhan.
-
Menyangkal diri dan memikul salib setiap hari (Lukas 9:23).
-
Tidak ikut arus dunia, tetapi berani berbeda demi kebenaran (Roma 12:2).
-
Mengutamakan kasih kepada Allah dan sesama lebih daripada kepentingan diri sendiri.
Jalan sempit berarti kita tidak bisa hidup sesuka hati. Ada batasan, ada disiplin, ada kerelaan untuk taat meski bertentangan dengan kehendak daging.
3. Mengapa Sedikit Orang Menemukannya?
Yesus berkata hanya sedikit orang yang mau masuk melalui jalan sempit itu. Mengapa?
-
Karena manusia lebih suka kenyamanan daripada pengorbanan.
-
Karena godaan dunia dan iblis selalu mengarahkan manusia pada jalan lebar.
-
Karena tidak semua orang rela meninggalkan dosa dan hidup benar di hadapan Allah.
Tetapi, justru karena jalan itu sempit dan sulit, maka yang berjalan di dalamnya akan dimurnikan dan dipersiapkan untuk menerima mahkota kehidupan.
4. Jalan Sempit Membawa pada Kehidupan Kekal
Walaupun jalan sempit penuh penderitaan, air mata, dan pengorbanan, kita tidak berjalan sendirian. Yesus sendiri yang berjalan bersama kita. Roh Kudus menolong kita untuk kuat, setia, dan tetap berpegang pada janji Allah.
Yohanes 14:6 — “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.”
Yesus adalah pintu sempit itu. Jika kita tinggal di dalam Dia, kita pasti sampai pada kehidupan kekal.
5. Aplikasi dalam Kehidupan
-
Apakah kita masih hidup dalam kompromi dosa atau berani memilih kebenaran?
-
Apakah kita lebih mementingkan kesenangan sesaat atau keselamatan kekal?
-
Apakah kita sungguh-sungguh berjalan dalam firman Tuhan meskipun tidak mudah?
Doa
“Tuhan Yesus, tolonglah kami untuk selalu memilih jalan sempit bersama-Mu. Meskipun jalan itu penuh tantangan, kami percaya di dalam Engkau ada kekuatan dan jaminan kehidupan kekal. Ajar kami untuk tidak tergoda oleh jalan lebar dunia ini, melainkan tetap setia hingga akhir. Amin.”
0 Komentar