Renungan Malam – 09 Agustus 2025
Judul: Tetap Bersinar di Tengah Kegelapan
Ayat Bacaan:
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." – Matius 5:16
Pengantar
Malam hari selalu identik dengan kegelapan. Dalam gelap, kita memerlukan penerangan agar dapat berjalan tanpa tersandung. Lampu di rumah, lentera di jalan, atau cahaya bintang di langit menjadi penuntun langkah. Demikian pula dalam kehidupan, dunia ini penuh dengan kegelapan—dosa, kebohongan, kebencian, dan keputusasaan.
Tuhan Yesus memanggil kita bukan hanya untuk hidup di tengah dunia ini, tetapi untuk menjadi terang dunia. Artinya, kehadiran kita harus membawa perubahan, pengharapan, dan kebenaran di tengah lingkungan yang mungkin penuh dengan kegelapan.
Isi Renungan
Yesus sendiri adalah Terang Dunia (Yohanes 8:12). Terang itu diberikan kepada kita bukan supaya kita menyimpannya sendiri, tetapi supaya kita memantulkannya kepada orang lain. Ibarat bulan yang tidak memiliki cahaya sendiri tetapi memantulkan sinar matahari, kita pun memantulkan terang Kristus yang ada di dalam hati kita.
Namun, kenyataannya hidup sebagai terang di dunia tidak selalu mudah. Ada beberapa tantangan yang sering kita hadapi:
-
Kelelahan dalam berbuat baik
Terkadang kita sudah berusaha berbuat baik, tetapi balasannya justru cemoohan atau pengkhianatan. Kita pun tergoda untuk berhenti dan berkata, “Untuk apa terus berbuat baik kalau tidak dihargai?” -
Tekanan untuk berkompromi dengan dosa
Dunia sering menekan kita untuk menyesuaikan diri dengan arusnya. Kompromi kecil dengan dosa sering dianggap wajar, padahal itu bisa meredupkan terang kita. -
Takut dianggap berbeda
Ada kalanya kita malu mengaku sebagai pengikut Kristus karena takut dikucilkan atau diolok-olok. Akibatnya, kita menyembunyikan terang itu di bawah “gantang” (Matius 5:15).
Tetapi Yesus mengingatkan bahwa terang harus ditempatkan di atas kaki dian, supaya menerangi semua orang di rumah. Kehadiran terang akan membuat orang melihat kebaikan kita, lalu memuliakan Bapa di surga—bukan memuji kita, melainkan memuji Allah yang berkarya melalui kita.
Terang Kristus dalam diri kita terlihat dari:
-
Integritas – jujur walaupun orang lain memilih jalan pintas.
-
Kasih – mengampuni meskipun disakiti.
-
Pengharapan – tetap bersyukur walau keadaan sulit.
-
Ketekunan – terus melayani meskipun hasil belum terlihat.
Aplikasi untuk Hidup Kita
Sebelum tidur malam ini, mari kita refleksikan tiga hal:
-
Hari ini, apakah saya sudah memancarkan terang Kristus?
Apakah perkataan, pikiran, dan tindakan saya hari ini membuat orang semakin mengenal kasih Tuhan? -
Apa yang menghalangi terang saya untuk bersinar?
Apakah itu rasa takut, kepahitan, atau dosa yang belum saya lepaskan? -
Siapa yang perlu saya terangi besok?
Mungkin ada teman, keluarga, atau rekan kerja yang sedang berada dalam kegelapan masalah dan membutuhkan uluran tangan kita.
Doa Malam
Tuhan Yesus yang penuh kasih, terima kasih karena Engkau adalah terang yang telah membimbing langkahku sepanjang hari ini. Ampuni aku jika aku sering membiarkan terang-Mu redup karena rasa takut, kelelahan, atau dosa. Beri aku hati yang berani untuk bersinar di mana pun aku berada—di rumah, di tempat kerja, atau di tengah masyarakat. Tolong aku untuk tetap setia dalam berbuat baik, meskipun balasannya tidak selalu manis. Biarlah setiap perbuatanku membawa orang lain semakin dekat kepada-Mu. Dalam nama Yesus aku berdoa, amin.
0 Komentar