🎄 Renungan Menjelang Natal
Sabtu, 20 September 2025
Bacaan: Amos 5:14-15
"Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan. Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik, dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf."
📖 Latar Belakang Kitab Amos
Amos adalah seorang nabi yang dipanggil dari latar belakang sederhana—seorang penggembala dan pengolah pohon ara hutan (Amos 7:14-15). Tuhan mengutus Amos untuk bernubuat kepada Israel pada masa kemakmuran, ketika mereka tampak religius karena rajin mempersembahkan korban, tetapi hidup mereka penuh ketidakadilan, penindasan terhadap orang miskin, dan kemunafikan rohani.
Amos menekankan bahwa Allah tidak terkesan dengan ibadah lahiriah tanpa hati yang tulus. Tuhan lebih menghendaki keadilan, kebenaran, dan kasih daripada sekadar upacara (Amos 5:21-24). Pesan ini tetap relevan bagi kita, terutama saat kita bersiap menyambut Natal.
✨ Renungan Firman
Natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus, Juruselamat dunia. Tetapi jika kita hanya merayakannya sebatas dekorasi indah, musik meriah, pakaian baru, atau makanan enak, kita bisa jatuh pada kesalahan yang sama seperti Israel di zaman Amos: menekankan lahiriah tetapi mengabaikan inti rohani.
Amos 5:14-15 mengingatkan kita akan tiga hal penting:
-
Carilah yang baik, bukan yang jahat.
Dalam konteks Natal, ini berarti menyambut Kristus bukan hanya dengan hiasan luar, tetapi dengan hidup yang berbalik dari dosa. Natal sejati bukan sekadar mengenang kelahiran Yesus, tetapi membiarkan terang Kristus mengubah hidup kita. -
Cintai yang baik, benci yang jahat.
Menyambut Natal berarti menata hati kita dengan kasih dan keadilan. Apakah kita masih menyimpan iri, dendam, atau kebencian? Natal mengundang kita untuk melepaskannya. Kristus lahir untuk membawa damai, maka kita pun dipanggil menjadi pembawa damai. -
Tegakkanlah keadilan di pintu gerbang.
"Pintu gerbang" pada zaman dahulu adalah tempat pengadilan, pusat kehidupan sosial. Pesan Amos berarti keadilan harus ditegakkan dalam kehidupan nyata, bukan hanya di rumah ibadah. Menjelang Natal, kita dipanggil untuk menghidupi kasih Kristus dalam tindakan nyata—menolong yang lemah, memberi perhatian pada yang miskin, dan memperjuangkan keadilan.
Yesus lahir bukan di istana megah, melainkan di kandang sederhana. Itu mengingatkan kita bahwa Natal adalah tentang kerendahan hati Allah yang datang untuk semua orang, terutama yang tertolak, miskin, dan tersingkirkan. Jadi, jika kita merayakan Natal tanpa perhatian pada mereka yang membutuhkan, kita kehilangan makna Natal yang sejati.
🌱 Aplikasi Praktis Menjelang Natal
-
Persiapan hati lebih penting daripada persiapan pesta.
Dekorasi dan perayaan indah boleh saja, tetapi jangan lupa menata hati: bertobat, berdamai, dan hidup dalam kasih. -
Natal adalah momen untuk berbagi.
Jangan hanya memikirkan diri sendiri. Mulailah menolong sesama—berbagi sembako, mengunjungi yang sakit, atau sekadar mendoakan mereka yang kesepian. -
Jadilah saksi Kristus.
Natal bukan sekadar perayaan internal orang Kristen, tetapi panggilan untuk menjadi terang bagi dunia. Kehidupan kita yang penuh kasih, adil, dan benar akan menjadi kesaksian tentang Yesus yang lahir.
🙏 Doa
“Tuhan Allah semesta alam, menjelang Natal tahun ini aku mau belajar dari firman-Mu dalam Kitab Amos. Ampunilah aku kalau sering sibuk dengan persiapan lahiriah dan melupakan persiapan hati. Tolong aku untuk mencari yang baik, membenci yang jahat, dan menegakkan kasih serta keadilan dalam hidupku. Biarlah Natal ini tidak hanya menjadi perayaan, tetapi sungguh menjadi pengalaman pribadi bersama Kristus yang lahir di dalam hatiku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.”
📖 Ayat Pegangan
Amos 5:14 – “Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu.”
0 Komentar