🌅 Renungan Pagi – Senin, 01 September 2025
Judul: Hidup Baru di Bulan yang Baru
Ayat: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2)
📖 Pendahuluan
Hari ini kita memasuki bulan yang baru, bulan September 2025. Bulan yang baru selalu memberi kesan segar, semangat baru, dan juga harapan yang baru. Sama seperti kita membuka lembaran buku yang baru, bulan yang baru adalah kesempatan dari Tuhan untuk memperbaiki apa yang salah, meninggalkan apa yang tidak berguna, dan melanjutkan perjalanan iman kita dengan penuh pengharapan.
Namun, bulan yang baru bukan hanya soal kalender atau waktu, melainkan juga soal hati yang diperbaharui oleh kasih Tuhan. Banyak orang menyambut bulan baru hanya dengan semangat duniawi: target bisnis, target akademik, target prestasi pribadi. Itu tidak salah, tetapi sebagai anak-anak Allah kita dipanggil untuk lebih dalam: hidup dalam pembaharuan yang sejati di dalam Kristus.
🌿 Renungan Utama
-
Hidup Baru Dimulai dari Pikiran yang Diperbaharui
Rasul Paulus menekankan bahwa perubahan hidup dimulai dari “pembaharuan budi” (pikiran). Dunia ini penuh dengan pola pikir yang menyesatkan: mengejar uang tanpa peduli kebenaran, mencari popularitas tanpa memikirkan karakter, dan menilai orang dari penampilan luar. Tetapi orang percaya dipanggil untuk hidup berbeda. Pikiran kita harus dipenuhi dengan firman Tuhan, sehingga setiap keputusan kita berlandaskan pada kehendak-Nya, bukan pada keinginan daging.Pertanyaan untuk kita: apakah pikiran kita lebih banyak dipenuhi oleh firman Tuhan atau oleh berita dunia, media sosial, gosip, dan kekhawatiran? Jika kita ingin mengalami pembaharuan, kita perlu setiap hari mengizinkan Roh Kudus bekerja melalui firman.
-
Bulan yang Baru, Tantangan yang Baru
Setiap bulan membawa tantangan baru: mungkin tekanan ekonomi, masalah keluarga, studi yang makin berat, atau pelayanan yang semakin menuntut. Tetapi jangan lupa, setiap tantangan yang baru juga berarti kesempatan baru untuk melihat kuasa Tuhan bekerja.Allah tidak pernah meninggalkan kita sendirian menghadapi masalah. Justru dalam kelemahan kita, kuasa-Nya menjadi sempurna (2 Korintus 12:9). Oleh sebab itu, mari kita melihat setiap masalah bulan ini bukan sebagai penghalang, melainkan sebagai “pelatihan rohani” yang mendewasakan iman.
-
Hidup yang Berkenan kepada Allah
Paulus berkata bahwa kita dipanggil untuk mengetahui apa yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna di hadapan Allah. Dunia bisa menilai keberhasilan dari kekayaan, jabatan, dan status sosial, tetapi ukuran Allah berbeda. Ia melihat hati yang setia, rendah hati, dan taat.Di bulan September ini, mari kita menata ulang tujuan hidup kita. Bukan hanya sekadar mengejar sukses di mata manusia, melainkan mengejar hidup yang berkenan di mata Tuhan. Itulah sukses sejati yang tidak bisa digoncangkan oleh apapun.
🙏 Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
-
Setiap pagi, mulai bulan ini dengan doa dan pembacaan firman, meskipun hanya 10-15 menit.
-
Tuliskan satu hal yang ingin diperbaiki dalam hidup rohani: mungkin doa yang lebih teratur, mengurangi kata-kata negatif, atau lebih murah hati menolong orang lain.
-
Ingat bahwa setiap kali kita jatuh dalam dosa, bulan yang baru adalah kesempatan untuk bertobat dan bangkit kembali. Allah penuh kasih dan selalu siap mengampuni.
🌸 Penutup
Bulan September 2025 ini adalah hadiah dari Tuhan. Jangan sia-siakan kesempatan untuk hidup dalam pembaharuan. Jangan hanya ikut arus dunia, tetapi hiduplah dalam pola pikir Kristus. Dengan begitu, setiap langkah kita di bulan ini akan menjadi kesaksian yang indah tentang kasih dan kuasa Allah.
✨ Doa Pagi
“Tuhan Yesus, terima kasih untuk bulan yang baru ini. Kami percaya bahwa Engkau memberikan kesempatan baru bagi kami untuk diperbaharui, diperkuat, dan dipakai menjadi berkat. Tolong kami agar tidak hidup menurut arus dunia ini, tetapi selalu mencari kehendak-Mu. Berkati langkah-langkah kami di bulan September ini, sehingga hidup kami sungguh berkenan di hadapan-Mu. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.”
0 Komentar