📖 Menjawab Kesalahpahaman Bahwa “Kristen adalah Ajaran Rasul Paulus”
✝️ Pendahuluan
Salah satu tuduhan paling sering diarahkan kepada agama Kristen adalah bahwa ajaran Kristen yang sekarang dikenal bukan berasal dari Yesus, melainkan diciptakan atau dibentuk oleh Rasul Paulus.
Menurut pandangan ini, Yesus hanyalah seorang guru moral Yahudi, sementara Paulus dianggap “mengubah” ajaran Yesus menjadi sistem teologis tentang dosa, penebusan, dan keselamatan melalui iman.
Namun, jika kita meneliti dengan serius baik dari Kitab Suci maupun sejarah gereja mula-mula, pandangan itu tidak berdasar dan keliru besar.
Paulus bukan pencipta agama Kristen, melainkan pelayan Kristus yang dipakai Tuhan untuk menjelaskan makna karya keselamatan Yesus bagi seluruh dunia.
🕊️ 1. Yesus Kristus adalah Pusat Kekristenan, Bukan Paulus
Kekristenan berakar dari kepribadian, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Semua rasul, termasuk Paulus, mengakui bahwa Yesus adalah sumber dan pusat Injil.
📜 1 Korintus 15:3–4
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.”
Kalimat “apa yang telah kuterima sendiri” menunjukkan bahwa Paulus bukan penggagas Injil, tetapi penerima tradisi yang sudah ada sebelum ia bertobat.
📚 2. Ajaran Paulus Berakar dari Ajaran Yesus
Mari kita bandingkan beberapa inti pengajaran Yesus dan Paulus:
Tema | Ajaran Yesus | Ajaran Paulus |
---|---|---|
Keselamatan melalui iman | Yohanes 3:16 – “Barangsiapa percaya kepada-Nya tidak binasa...” | Efesus 2:8 – “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman...” |
Kasih sebagai hukum tertinggi | Matius 22:37–40 – Kasih kepada Allah dan sesama | Roma 13:10 – “Kasih adalah kegenapan hukum Taurat.” |
Kematian & kebangkitan | Markus 8:31 – Yesus menubuatkan penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya | 1 Korintus 15:20 – “Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati...” |
Yesus adalah Tuhan | Yohanes 10:30 – “Aku dan Bapa adalah satu.” | Filipi 2:6–11 – Paulus menegaskan keilahian Kristus dan penyembahan kepada-Nya. |
Kesamaan ini menunjukkan bahwa Paulus tidak menyimpang, tetapi menafsirkan ulang ajaran Yesus dalam konteks non-Yahudi (bangsa-bangsa lain).
🕯️ 3. Hubungan Paulus dengan Para Rasul Lain
Beberapa pihak menuduh Paulus bertentangan dengan Petrus dan Yakobus, namun Alkitab justru menegaskan kesatuan mereka.
📜 Galatia 2:9
“Dan setelah melihat kasih karunia yang diberikan kepadaku, maka Yakobus, Kefas (Petrus) dan Yohanes... berjabat tangan dengan aku dan Barnabas, sebagai tanda persekutuan.”
Artinya, para rasul di Yerusalem mengakui dan menyetujui pelayanan Paulus.
Tidak ada catatan dalam sejarah gereja mula-mula bahwa Paulus menciptakan agama baru.
🕊️ 4. Paulus Menerima Wahyu Langsung dari Kristus
Setelah pertobatannya di jalan menuju Damsyik (Kisah Para Rasul 9), Paulus mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus yang bangkit.
Ia tidak belajar Injil dari manusia, tetapi langsung dari Kristus sendiri.
📜 Galatia 1:11–12
“Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudara, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah Injil manusia. Karena aku menerimanya bukan dari manusia, dan aku pun tidak diajarkan olehnya, tetapi oleh penyataan Yesus Kristus.”
Jadi, Paulus bukan menciptakan Injil, melainkan dipilih untuk menyampaikan Injil Kristus kepada bangsa-bangsa non-Yahudi (Kis. 9:15).
🧩 5. Sejarah Gereja Mula-Mula Mendukung Paulus
-
Murid-murid para rasul seperti Polikarpus, Ireneus, dan Papias semuanya mengutip tulisan Paulus dan menganggapnya otoritatif.
-
Tidak ada catatan dalam tulisan Bapa Gereja awal bahwa Paulus adalah penyeleweng ajaran Yesus.
-
Gereja mula-mula menyusun kitab-kitab Paulus sebagai bagian dari Perjanjian Baru karena ajarannya sesuai dengan Injil.
📜 Ireneus (sekitar tahun 180 M) dalam Against Heresies menulis:
“Paulus, rasul yang terpilih, dengan benar mengajarkan bahwa tidak ada keselamatan selain di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Ini menunjukkan konsensus sejarah bahwa Paulus tidak mendirikan agama baru, melainkan bagian dari pewartaan rasuli yang sama.
🏛️ 6. Tuduhan Bahwa Paulus Mengubah Yesus Menjadi Tuhan
Sebagian orang berpendapat bahwa Yesus tidak pernah menyatakan diri-Nya Tuhan, dan Paulus-lah yang mendewakan-Nya.
Namun ini tidak benar, karena dalam Injil sendiri Yesus telah:
-
Mengampuni dosa (Markus 2:5–7) – wewenang yang hanya dimiliki Allah.
-
Menerima penyembahan (Matius 14:33; Yohanes 9:38).
-
Mengklaim kesetaraan dengan Bapa (Yohanes 10:30; 14:9).
Paulus tidak mengubah posisi Yesus, tetapi menafsirkan siapa Yesus itu berdasarkan apa yang telah Ia nyatakan sendiri.
📜 7. Paulus dan Yesus Sama-Sama Menentang Legalistik Yahudi
Yesus mengecam kaum Farisi yang hanya berfokus pada hukum lahiriah (Matius 23).
Demikian pula Paulus mengajarkan bahwa keselamatan bukan hasil perbuatan hukum, tetapi karunia kasih karunia Allah (Roma 3:28).
Keduanya sama-sama menekankan pembaharuan hati, bukan ritual semata.
🌍 8. Paulus Membawa Injil ke Dunia Non-Yahudi
Paulus tidak menciptakan agama baru, tetapi membawa berita keselamatan Yesus Kristus keluar dari batas bangsa Israel.
Ia menjembatani perbedaan budaya, bahasa, dan tradisi agar bangsa lain juga mengenal Mesias yang dijanjikan.
📜 Kisah Para Rasul 13:47
“Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.”
🔔 9. Kesimpulan Akhir
-
Ajaran Paulus selaras dengan ajaran Yesus dan para rasul lainnya.
-
Paulus bukan pendiri agama Kristen, melainkan rasul pilihan Yesus untuk memperluas Injil ke seluruh dunia.
-
Sejarah gereja mula-mula mendukung dan mengakui keotentikan ajaran Paulus.
-
Yesus Kristus — bukan Paulus — adalah pendiri, inti, dan kepala Gereja.
📖 Efesus 2:20
“Gereja dibangun di atas dasar para rasul dan nabi, dengan Kristus Yesus sendiri sebagai batu penjuru.”
🌿 Penutup Reflektif
Tanpa Paulus, Injil mungkin tidak sampai kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Namun tanpa Yesus Kristus, Paulus sendiri tidak akan memiliki Injil untuk diberitakan.
Kristen bukanlah “agama Paulus,” melainkan iman kepada Kristus yang dijelaskan dan disebarluaskan oleh Paulus demi kemuliaan Tuhan Yesus.
“Bukan lagi aku sendiri yang hidup, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku.”
— Galatia 2:20
0 Komentar