Advertisement

Responsive Advertisement

RENUNGAN MALAM - 06 OKTOBER 2025

 

🌙 Renungan Malam – 06 Oktober 2025

“Beristirahat dalam Kasih Kristus yang Tak Pernah Berubah”

📖 Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 15:9–11

“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacita kamu menjadi penuh.”
Yohanes 15:9–11


🌠 Renungan: Kasih yang Tetap Sama, Meski Hari Telah Panjang

Malam adalah waktu yang tenang. Setelah seharian bekerja, melayani, mengajar, atau berjuang dengan segala rutinitas hidup, tubuh menjadi lelah dan pikiran mulai melemah. Namun sebelum kita menutup mata, Tuhan Yesus mengundang kita untuk berdiam sejenak dalam kasih-Nya yang tidak pernah berubah.

Firman malam ini mengingatkan kita bahwa kasih Yesus bukan kasih yang sementara, bukan kasih yang bergantung pada keadaan atau prestasi kita. Ia berkata, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah Aku telah mengasihi kamu.”
Artinya, kasih Yesus kepada kita sama dalamnya, sama murninya, dan sama setianya seperti kasih Bapa kepada Anak. Tidak ada kasih di dunia ini yang dapat menandingi keteguhan kasih Kristus.

Di tengah dunia yang sering berubah, di mana kasih manusia bisa pudar karena kesalahpahaman, kekecewaan, atau kepentingan, kasih Yesus tetap sama. Ia tidak pernah lelah mengasihi, bahkan ketika kita gagal, ragu, atau menjauh dari-Nya. Malam ini, Dia memanggil kita untuk kembali tinggal di dalam kasih-Nya — bukan sekadar memahami secara pikiran, tetapi mengalaminya secara pribadi.


💖 Tinggal di Dalam Kasih-Nya: Sebuah Tindakan, Bukan Perasaan

Yesus berkata, “Tinggallah di dalam kasih-Ku itu.”
Kata “tinggal” menunjukkan sebuah keputusan aktif, bukan pasif. Tinggal di dalam kasih Yesus berarti memilih untuk hidup sesuai dengan firman-Nya, walau dunia menawarkan jalan yang lebih mudah.
Tinggal di dalam kasih-Nya berarti tetap setia, bahkan ketika pelayanan terasa berat, atau ketika kita merasa sendirian.

Terkadang kita berpikir kasih Yesus hanya bisa dirasakan ketika hidup lancar, ketika doa dijawab, atau ketika pelayanan berhasil. Tetapi sesungguhnya kasih itu justru paling nyata saat kita lemah.
Kasih Kristus memeluk kita di tengah kegagalan, menopang kita di tengah air mata, dan mengingatkan kita bahwa kita tetap berharga di mata-Nya.

Menjelang tidur malam ini, mari bertanya kepada diri sendiri:
Apakah aku sudah sungguh tinggal di dalam kasih Kristus hari ini?
Ataukah aku lebih banyak tinggal dalam kekhawatiran, amarah, atau rasa takut?


🌹 Sukacita yang Penuh di Tengah Kelelahan

Tuhan Yesus melanjutkan, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacita kamu menjadi penuh.”
Sukacita sejati bukanlah hasil dari keadaan, tetapi hasil dari kedekatan dengan Kristus. Dunia memberikan kebahagiaan yang sementara — lewat harta, pujian, atau kesenangan — tetapi Yesus memberikan sukacita yang kekal, yang tidak terguncang oleh badai hidup.

Di penghujung hari ini, mungkin ada banyak hal yang belum selesai: tugas, target, impian, bahkan doa yang belum dijawab. Namun, sukacita yang sejati tidak bergantung pada selesainya semua itu. Sukacita sejati muncul ketika kita menyadari bahwa Yesus tetap memegang kendali atas hidup kita, dan kasih-Nya tidak pernah berkurang sedikit pun.

Malam ini, Tuhan mengundang kita untuk beristirahat bukan hanya secara jasmani, tetapi juga secara rohani. Biarkan kasih Kristus menenangkan jiwa kita. Biarkan sukacita-Nya memenuhi hati kita.


🌙 Menjelang Natal: Saat Kasih Itu Turun ke Dunia

Renungan ini juga mengarahkan kita kepada Natal yang semakin dekat.
Natal adalah momen ketika kasih Allah turun ke dunia dalam wujud manusia — Yesus Kristus, Sang Imanuel, Allah yang beserta kita.
Ketika kita merenungkan kasih Kristus malam ini, kita sebenarnya sedang menyiapkan hati untuk menyambut Sang Juruselamat yang datang membawa terang ke dalam kegelapan.

Biarlah setiap malam menjelang Natal menjadi kesempatan untuk mengoreksi diri:
Apakah aku masih tinggal di dalam kasih Kristus seperti ranting yang melekat pada pokok anggur?
Apakah hidupku mencerminkan kasih itu kepada orang lain — keluarga, teman, bahkan mereka yang pernah menyakitiku?

Natal sejati bukan sekadar mengenang kelahiran Yesus, tetapi memperbarui kasih kita kepada-Nya dan kepada sesama.


🌌 Perenungan Pribadi:

  1. Apa yang paling menenangkan hatimu malam ini — kasih Kristus atau keberhasilan dunia?

  2. Apakah hari ini engkau sudah membiarkan kasih Kristus mengalir melalui perkataan dan tindakanmu?

  3. Apa langkah kecil yang bisa engkau lakukan besok agar hidupmu lebih berakar dalam kasih-Nya?


🙏 Doa Malam:

Tuhan Yesus yang penuh kasih,
Terima kasih karena malam ini Engkau kembali meneguhkan hatiku dengan kasih yang tak pernah berubah.
Hari ini aku telah melihat betapa lemah dan terbatasnya diriku, tetapi Engkau tetap setia memelukku dengan kasih yang lembut.

Ampunilah jika aku sering menjauh dari kasih-Mu karena kesibukan, dosa, atau rasa kecewa.
Malam ini aku mau kembali tinggal di dalam kasih-Mu, seperti ranting yang tidak bisa hidup tanpa pokoknya.
Ajar aku untuk menuruti firman-Mu dengan sukacita, bukan karena terpaksa, tetapi karena aku mengasihi Engkau.

Tuhan, isi hati dan pikiranku dengan damai yang dari-Mu.
Jika hari ini aku merasa lelah, berikanlah ketenangan.
Jika aku merasa khawatir, gantikanlah dengan pengharapan.
Jika aku merasa hampa, penuhilah dengan kasih-Mu yang tidak pernah habis.

Menjelang Natal ini, aku ingin menyambut-Mu bukan hanya dengan nyanyian, tetapi dengan hati yang telah Engkau ubah dan sucikan.
Terima kasih, Tuhan, karena Engkau tetap setia sampai malam ini.
Aku serahkan istirahatku dalam tangan-Mu yang penuh kasih.

Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Sang Raja Damai, aku berdoa.
Amin. 🌙

Posting Komentar

0 Komentar