🌙 Renungan Malam – 16 Oktober 2025
Judul: “Menyerahkan Kendali kepada Tuhan”
📖 “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.” — Mazmur 37:5
Pendahuluan
Ketika malam tiba dan langit mulai gelap, suasana menjadi lebih tenang. Semua aktivitas perlahan berhenti, dan tubuh kita mulai merasa lelah. Namun sering kali, justru di saat tenang itulah pikiran kita bekerja lebih keras dari sebelumnya — mengingat hal-hal yang belum selesai, kesalahan yang terjadi hari ini, atau kekhawatiran tentang esok hari.
Di saat seperti inilah Tuhan memanggil kita untuk berhenti berjuang sendiri dan belajar menyerahkan kendali kepada-Nya.
Mazmur 37 adalah seruan iman dari Daud di masa penuh tekanan. Ia hidup di tengah orang-orang jahat yang tampaknya berhasil, sementara ia sendiri mengalami banyak pergumulan. Namun di tengah situasi itu, Daud memilih untuk percaya dan berserah. Ia menulis, “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.”
Kata serahkanlah di sini berasal dari bahasa Ibrani galal, yang berarti “menggulingkan beban ke atas sesuatu.” Artinya, Daud mendorong kita untuk menggulingkan seluruh kekhawatiran kita ke atas Tuhan — seperti seorang anak kecil yang menyerahkan tas beratnya kepada ayahnya karena tahu ayahnya jauh lebih kuat.
1️⃣ Mengapa Kita Sulit Menyerahkan Kendali
Sebagai manusia, kita sering ingin mengatur segalanya: waktu, keuangan, hubungan, bahkan hasil dari setiap rencana.
Kita berpikir bahwa dengan perencanaan matang dan usaha maksimal, semuanya pasti berjalan sesuai harapan. Namun, realitanya tidak selalu begitu. Ada banyak hal yang di luar kendali kita — penyakit yang datang tiba-tiba, kesalahan kecil yang berakibat besar, atau keputusan orang lain yang memengaruhi hidup kita.
Ketika hal-hal ini terjadi, kita merasa kehilangan kendali, lalu cemas, takut, bahkan menyalahkan diri sendiri atau Tuhan. Padahal, iman sejati justru tumbuh saat kita kehilangan kendali dan memilih percaya bahwa Tuhan sedang bekerja.
Tuhan tidak meminta kita untuk pasif atau tidak berbuat apa-apa, tetapi untuk melepaskan kontrol yang tidak perlu dan memberi ruang bagi Dia untuk bertindak.
2️⃣ Tuhan Tidak Pernah Diam
Sering kali kita berpikir bahwa Tuhan diam ketika doa kita belum dijawab. Kita menunggu, menunggu, dan merasa waktu berjalan terlalu lama. Namun sebenarnya, Tuhan tidak pernah diam — Ia sedang bekerja dengan cara yang tidak selalu terlihat oleh mata manusia.
Ingat kisah Yusuf dalam Kejadian 37–50. Ia dijual oleh saudara-saudaranya, dijebak oleh istri Potifar, dan dipenjara tanpa salah. Namun di balik semua itu, Tuhan sedang menenun rencana keselamatan bagi bangsa Israel. Yusuf sendiri akhirnya berkata, “Kamu memang mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan.” (Kej. 50:20).
Demikian juga dengan kita — Tuhan tidak sedang meninggalkan kita, Ia sedang menata ulang segala sesuatu agar sesuai dengan rencana-Nya yang sempurna.
3️⃣ Berserah Bukan Menyerah
Ada perbedaan besar antara menyerah dan berserah.
Menyerah berarti kehilangan harapan, sedangkan berserah berarti meletakkan harapan kita sepenuhnya di tangan Tuhan.
Berserah bukan berarti berhenti berusaha, tetapi berhenti mengandalkan kekuatan sendiri.
Ketika kita berserah, kita berkata:
“Tuhan, aku akan tetap berjalan, tapi biarlah Engkau yang memimpin langkahku.”
Tuhan tidak ingin kita hidup dalam kekhawatiran. Ia ingin kita hidup dalam damai yang melampaui segala akal. Yesus sendiri berkata,
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28)
Damai itu datang bukan karena masalah hilang, tetapi karena kita tahu siapa yang memegang kendali atas hidup kita.
4️⃣ Belajar Tenang di Tengah Proses
Malam ini, Tuhan ingin mengajar kita untuk tenang.
Ketika kita berhenti berlari dalam kekhawatiran, kita mulai mendengar suara lembut-Nya yang menenangkan hati.
Mungkin kita belum melihat jalan keluar hari ini, tetapi Tuhan berjanji dalam Yesaya 30:15:
“Dalam bertobat dan tinggal diam terletak keselamatanmu, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.”
Tenang bukan berarti pasif, tetapi percaya bahwa Tuhan akan bertindak tepat waktu.
Seperti seorang petani yang menabur benih dan menunggu hujan, demikianlah kita menanti janji Tuhan dengan sabar — karena kita tahu musim menuai pasti akan tiba.
Refleksi Malam:
Sebelum menutup hari ini, mari kita renungkan beberapa pertanyaan pribadi:
-
Apa hal yang paling membuat hatiku gelisah hari ini?
-
Apakah aku sudah menyerahkannya kepada Tuhan dalam doa, atau masih mencoba mengaturnya sendiri?
-
Apakah aku percaya bahwa Tuhan sedang bekerja meski aku belum melihat hasilnya?
Jika jawabannya belum, malam ini adalah waktu terbaik untuk berkata:
“Tuhan, aku mau menyerahkan semuanya kepada-Mu. Aku tidak bisa lagi mengendalikan semuanya sendiri.”
Doa Malam:
Tuhan Yesus yang penuh kasih, malam ini aku datang kepada-Mu dengan hati yang mungkin lelah, cemas, dan penuh pikiran. Terima kasih karena Engkau selalu sabar menantiku datang kepada-Mu. Aku ingin belajar untuk berserah, bukan menyerah. Aku ingin percaya bahwa rencana-Mu selalu lebih baik dari rencanaku.
Tuhan, aku akui kadang aku terlalu sibuk mengatur segalanya tanpa melibatkan-Mu. Aku sering takut kehilangan kendali, padahal kendali hidupku memang seharusnya ada di tangan-Mu. Malam ini, aku serahkan segala bebanku: ketakutan, kekecewaan, dan rencana yang belum terjadi.
Aku percaya Engkau sedang bekerja meski aku belum melihat hasilnya. Peganglah tanganku, Tuhan. Pimpinlah langkahku agar aku tidak berjalan dalam kekuatanku sendiri, melainkan dalam tuntunan Roh Kudus. Jagalah aku malam ini dalam tidurku, lindungilah keluarga dan orang-orang yang aku kasihi.
Berikanlah aku damai sejahtera surgawi, agar aku bisa beristirahat dalam kasih-Mu. Dan ketika pagi tiba, bangunkan aku dengan semangat baru untuk menjalani hari bersama-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.
Penutup:
Sahabat terkasih, ingatlah sebelum tidur malam ini:
Tuhan tidak pernah berhenti bekerja bahkan ketika engkau sedang beristirahat.
Ia sedang menata hidupmu dengan cara yang mungkin belum engkau pahami sekarang.
Jadi, lepaskan kekhawatiranmu, tenangkan hatimu, dan tidurlah dalam damai kasih Kristus. 🌙✝️
“Dia yang menjaga Israel tidak pernah terlelap atau tertidur.” — Mazmur 121:4
0 Komentar