Judul: “Ketaatan yang Menghasilkan Mujizat”
Bacaan: Lukas 5:1–11
“Dan ketika mereka telah melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.” — Lukas 5:6
Renungan:
Pagi ini, marilah kita menenangkan hati dan merenungkan kembali tentang makna ketaatan kepada Tuhan. Banyak orang rindu mengalami mujizat dalam hidupnya — mujizat dalam pekerjaan, pelayanan, keluarga, atau bahkan dalam batin yang sedang letih. Namun, sering kali mujizat tidak datang karena kita berhenti percaya sebelum melangkah. Dalam kisah di Lukas 5:1–11, kita menemukan teladan luar biasa dari Simon Petrus, seorang nelayan yang semalaman bekerja keras tanpa hasil.
Ketika Yesus datang, Ia meminjam perahunya dan mengajar orang banyak. Setelah itu, Yesus berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Secara manusia, perintah itu tampak tidak masuk akal. Simon sudah mencoba semalaman dan tidak menangkap apa-apa — ia lelah, mungkin kecewa, bahkan mungkin ingin segera pulang dan beristirahat. Tetapi, ada sesuatu yang berbeda pada hari itu: firman Tuhan diucapkan dengan kuasa. Simon menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau yang menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
Kalimat “karena Engkau yang menyuruhnya” menjadi kunci ketaatan yang membuka jalan bagi mujizat. Ketaatan bukan hanya soal logika, tetapi soal iman yang bersandar kepada otoritas firman Tuhan. Ketika Simon taat, hasilnya luar biasa — jala mereka penuh hingga hampir koyak, bahkan mereka harus memanggil perahu lain untuk membantu menampung hasil tangkapan itu. Mujizat itu bukan hanya tentang ikan, tetapi tentang perubahan hidup Simon. Setelah itu, Yesus memanggilnya untuk menjadi penjala manusia, dan ia meninggalkan segalanya untuk mengikut Dia.
Pelajaran yang Dapat Kita Ambil:
-
Ketaatan sering dimulai dari hal sederhana.
Tuhan tidak selalu meminta kita melakukan hal besar — kadang hanya langkah kecil yang menunjukkan bahwa kita percaya pada-Nya. Seperti Simon yang hanya diminta menebarkan jala lagi, padahal ia sudah melakukannya berkali-kali. Tetapi kali ini, ia melakukannya bersama Yesus. -
Firman Tuhan lebih kuat dari pengalaman manusia.
Pengalaman Simon mengatakan, “tidak ada ikan.” Tetapi firman Tuhan berkata, “tebarkanlah jala.” Ketika kita memilih untuk mendengarkan firman di atas logika, kita sedang membuka jalan bagi karya Allah. -
Ketaatan membawa perubahan panggilan hidup.
Setelah mujizat itu, Simon tidak lagi hanya mengejar hasil duniawi. Ia dipanggil menjadi murid Kristus. Artinya, setiap ketaatan sejati akan membawa kita semakin dekat kepada tujuan ilahi yang Tuhan rancang bagi hidup kita.
Renungan Pribadi:
Apakah pagi ini engkau sedang berada di titik lelah seperti Simon — bekerja keras tanpa hasil, berdoa tanpa jawaban, berusaha tanpa perubahan? Jangan menyerah. Tuhan mungkin sedang menantimu untuk berkata, “Tuhan, karena Engkau yang menyuruhnya, aku akan melangkah lagi.” Mujizat sering kali terjadi di saat kita memilih untuk taat, meskipun keadaan belum berubah.
Doa Pagi:
Tuhan Yesus yang penuh kasih, terima kasih untuk hari yang baru. Aku ingin belajar seperti Simon Petrus yang taat pada firman-Mu, bahkan ketika keadaan tampak tidak masuk akal. Ajar aku untuk percaya, bahwa ketika aku menuruti perkataan-Mu, Engkau sedang menyiapkan sesuatu yang besar. Berkatilah pekerjaanku, keluargaku, dan setiap langkahku hari ini agar menjadi alat bagi kemuliaan-Mu. Dalam nama Yesus aku berdoa, Amin.
0 Komentar