Advertisement

Responsive Advertisement

RENUNGAN MALAM - 21 OKTOBER 2025

 


🌙 Renungan Malam – 21 Oktober 2025
Tema: “Yesus Hadir dan Memberi Damai di Tengah Kegelisahan”
📖 Lukas 24:36–39 — “Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: ‘Damai sejahtera bagi kamu!’ Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keraguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.’”


Renungan:

Ketika malam tiba, banyak orang mulai diam, merenung, dan mengingat kembali apa yang telah terjadi sepanjang hari. Bagi sebagian orang, malam adalah saat istirahat, tetapi bagi sebagian lainnya, malam justru menjadi waktu di mana pikiran terasa berat dan hati gelisah. Kekhawatiran tentang masa depan, ketakutan akan kegagalan, atau rasa sepi karena kesendirian sering kali membuat kita sulit menemukan kedamaian.

Namun melalui kisah Injil Lukas ini, kita menemukan satu kebenaran indah: di tengah kegelisahan, Yesus selalu datang membawa damai. Setelah kebangkitan-Nya, para murid berada dalam keadaan takut dan bingung. Mereka mendengar kabar bahwa Yesus telah bangkit, tetapi hati mereka masih diliputi keraguan. Mereka menutup diri di dalam ruangan, khawatir dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Lalu, tiba-tiba Yesus hadir di tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu.”
Kalimat ini bukan hanya sapaan lembut, melainkan deklarasi surgawi. Damai yang Yesus berikan bukanlah ketenangan sementara, tetapi damai yang berasal dari hadirat-Nya sendiri — damai yang sanggup mengalahkan ketakutan, keraguan, dan kegelisahan yang paling dalam.

Yesus tahu apa yang sedang dirasakan oleh para murid. Ia tidak datang dengan marah karena mereka ragu, tetapi Ia datang dengan belas kasihan. Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya yang berlubang untuk meyakinkan mereka bahwa Dialah benar-benar Yesus yang hidup, bukan hantu atau bayangan semata. Dengan itu, Ia ingin berkata: “Aku sungguh-sungguh hidup, Aku ada bersamamu, dan Aku tidak akan meninggalkanmu.”

Begitu pula dengan kita hari ini. Mungkin ada masa di mana kita merasa Yesus begitu jauh — doa tidak dijawab, masalah tidak kunjung selesai, atau hati terasa kosong. Namun malam ini, Yesus ingin mengingatkan kita melalui firman ini bahwa Ia tetap hadir di tengah ketakutan kita. Kadang kita tidak menyadari kehadiran-Nya karena terlalu sibuk dengan rasa cemas, tetapi Ia tetap berdiri di tengah-tengah kehidupan kita, mengulurkan tangan-Nya dan berkata:
“Damai sejahtera bagi kamu.”

Ketika kita memberi ruang bagi Yesus dalam hati kita, damai yang sejati akan mengalir. Damai itu bukan berarti hidup tanpa masalah, melainkan hati yang tenang karena tahu bahwa Tuhan berkuasa atas segala sesuatu.


Makna Rohani:

  1. Damai Yesus adalah hadiah ilahi, bukan hasil usaha manusia. Dunia dapat memberi hiburan, tetapi hanya Yesus yang memberi kedamaian sejati.

  2. Kehadiran Yesus mengubah ketakutan menjadi pengharapan. Para murid yang tadinya bersembunyi akhirnya menjadi saksi yang berani setelah merasakan kehadiran Yesus yang hidup.

  3. Iman sejati tumbuh dari perjumpaan pribadi dengan Kristus. Ketika kita benar-benar mengenal-Nya, hati kita tidak lagi dikuasai oleh ketakutan, melainkan oleh keyakinan akan kasih-Nya yang tak tergoyahkan.


Refleksi Malam Ini:

  • Apakah aku masih meragukan penyertaan Tuhan dalam hidupku?

  • Apakah aku memberi ruang bagi Yesus untuk menenangkan hatiku ketika aku cemas?

  • Apakah aku sudah hidup dalam damai yang Kristus berikan, atau masih membiarkan ketakutan menguasai pikiranku?

Biarlah malam ini menjadi saat untuk menyerahkan semua kegelisahan kepada Tuhan. Jangan biarkan hari berakhir dengan hati yang penuh ketakutan. Tuhan Yesus masih berbicara malam ini — suara-Nya lembut namun penuh kuasa:
“Jangan takut, Aku menyertaimu. Damai-Ku ada padamu.”


Doa Malam:

Tuhan Yesus yang penuh kasih,
Terima kasih untuk hari yang telah Engkau berikan. Engkau melihat setiap langkah kami hari ini — suka maupun duka, tawa maupun air mata. Terima kasih karena Engkau tidak pernah meninggalkan kami, bahkan di saat kami ragu dan takut.

Malam ini kami ingin diam di hadapan-Mu, ya Tuhan. Tenangkan hati kami yang gelisah, dan gantikan segala kecemasan dengan damai-Mu yang kudus. Ajarlah kami untuk percaya bahwa Engkau selalu hadir di tengah badai kehidupan, dan bahwa kasih-Mu lebih besar daripada semua kekhawatiran kami.

Pegang tangan kami, Tuhan, seperti Engkau menunjukkan tangan-Mu kepada para murid. Biarlah setiap luka dan penderitaan kami menjadi kesempatan untuk mengenal kasih-Mu lebih dalam.
Berikan kami istirahat yang damai malam ini, dan bangunkan kami besok dengan sukacita baru untuk berjalan bersama-Mu lagi.

Dalam nama Yesus Kristus, Sang Raja Damai, kami berdoa dan berserah diri sepenuhnya.
Amin.

Posting Komentar

0 Komentar