RENUNGAN MENJELANG NATAL 30 OKTOBER 2025 - 25 DESEMBER 2025

 


🎄 Renungan Menjelang Natal – 30 Oktober 2025
(Disusun oleh Three Bilan Rezkyta Simatupang)

📖 Bacaan Firman: Lukas 1:30–33

“Kata malaikat itu kepadanya: ‘Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.’”


Judul: “Kasih Karunia yang Mengubah Segalanya”

Menjelang Natal, hati kita diarahkan kembali kepada peristiwa agung yang mengubah sejarah manusia: saat Allah memilih seorang gadis sederhana bernama Maria untuk menjadi alat-Nya melahirkan Sang Juruselamat dunia. Kabar itu disampaikan oleh malaikat Gabriel, bukan di istana, bukan kepada orang terpandang, tetapi kepada seorang perempuan muda yang hidup sederhana di Nazaret — sebuah kota kecil yang bahkan sering diremehkan pada masa itu.

Kata pertama yang diucapkan malaikat kepada Maria adalah: “Jangan takut.” Kalimat ini bukan hanya penghiburan bagi Maria, tetapi juga pesan ilahi bagi kita semua. Sebab Natal adalah kisah tentang Allah yang menyingkirkan ketakutan manusia dan menggantikannya dengan kasih karunia yang sempurna.


1. Kasih Karunia yang Ditemukan dalam Ketidaksempurnaan

Maria bukanlah seseorang yang luar biasa dari segi duniawi. Ia tidak berasal dari keluarga bangsawan atau kaya raya. Namun Tuhan memandang hati yang murni, bukan kedudukan manusia. Ia menemukan kasih karunia di hadapan Allah bukan karena usahanya, melainkan karena pemilihan ilahi.

Demikian pula kita — Natal mengingatkan bahwa kasih karunia Allah datang kepada orang yang sederhana, kepada hati yang mau taat, bukan kepada yang merasa diri hebat. Allah tidak menunggu manusia sempurna untuk menggenapi rencana-Nya. Ia justru memakai orang yang mau berkata, “Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu” (Lukas 1:38).

Kasih karunia itu mengubah segalanya. Ia mengangkat orang yang rendah, memberi pengharapan kepada yang putus asa, dan membawa terang kepada hati yang gelap.


2. Ketaatan yang Melahirkan Terang Dunia

Ketaatan Maria adalah contoh iman yang luar biasa. Ia tidak memahami sepenuhnya apa yang akan terjadi, namun ia memilih untuk percaya. Keputusan itu bukan tanpa risiko — ia bisa dicemooh, ditolak bahkan dibuang oleh masyarakat karena mengandung tanpa suami. Tetapi kasih karunia membuatnya kuat menghadapi semua itu.

Ketaatan sering kali menuntut kita untuk berjalan di jalan yang tidak mudah. Tetapi di balik setiap langkah ketaatan, selalu ada rencana besar Tuhan yang sedang digenapi. Melalui ketaatan Maria, Yesus Kristus lahir ke dunia untuk menjadi terang bagi segala bangsa.

Saat ini, menjelang Natal, Tuhan juga memanggil kita untuk taat — mungkin bukan untuk hal besar seperti Maria, tetapi dalam hal-hal sederhana: mengampuni orang yang menyakiti, memberi kepada yang kekurangan, melayani dengan rendah hati, dan tetap percaya walau keadaan sulit.


3. Kristus: Raja yang Kekal dan Damai

Malaikat berkata, “Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Ini menandakan bahwa Yesus datang bukan hanya untuk menyelamatkan, tetapi juga untuk memerintah sebagai Raja yang kekal. Ia bukan raja dunia yang berkuasa dengan pedang, tetapi Raja damai yang memerintah dengan kasih dan pengampunan.

Menjelang Natal, dunia sering sibuk dengan perayaan, dekorasi, dan hadiah. Namun di balik semua itu, makna sejati Natal adalah tentang Raja yang rela turun tahta demi menebus umat-Nya. Ia tidak lahir di istana, melainkan di kandang sederhana. Ia tidak datang untuk dihormati manusia, tetapi untuk melayani dan menyelamatkan.

Apakah Yesus sudah benar-benar menjadi Raja dalam hidup kita? Natal bukan sekadar mengenang kelahiran-Nya, tetapi menerima pemerintahan-Nya dalam setiap keputusan, pikiran, dan langkah kita.


4. Natal: Waktu untuk Menyambut Kasih Karunia

Banyak orang mendekati Natal dengan kesibukan — mempersiapkan hadiah, pakaian, atau acara. Namun Tuhan mengundang kita untuk menyiapkan sesuatu yang lebih penting: hati yang bersih untuk menyambut Raja Damai.

Kasih karunia yang sama yang diterima Maria kini tersedia bagi setiap kita. Ia ingin lahir bukan hanya di kandang Betlehem, tetapi juga di dalam hati kita yang rela. Di mana Kristus berdiam, di situ ada damai, sukacita, dan pengharapan yang tidak terguncang oleh keadaan apa pun.


Refleksi:

  • Sudahkah aku memberikan ruang bagi Yesus untuk menjadi Raja dalam hidupku?

  • Apakah aku masih takut menghadapi masa depan, padahal Tuhan berkata, “Jangan takut”?

  • Bagaimana aku dapat menjadi pembawa kasih karunia bagi orang lain di masa menjelang Natal ini?


Doa Menjelang Natal:

Ya Bapa yang penuh kasih,
kami bersyukur atas kasih karunia-Mu yang besar. Engkau memilih Maria, seorang gadis sederhana, untuk menjadi alat dalam rencana keselamatan-Mu. Hari ini kami belajar bahwa kasih karunia-Mu juga tersedia bagi kami yang lemah dan terbatas.

Tuhan, ajarlah kami meneladani ketaatan Maria — untuk percaya meskipun kami tidak mengerti sepenuhnya jalan-Mu. Perbaharui hati kami agar Natal ini bukan hanya tentang perayaan lahiriah, tetapi tentang kehadiran Kristus di dalam hati kami.

Jadikan kami pembawa damai bagi sesama, penyebar kasih bagi yang terluka, dan saksi bagi dunia bahwa Yesus adalah Raja yang hidup.
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Sang Juruselamat dunia, kami berdoa dengan syukur.

Amin.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama