🌅 Renungan Pagi – 29 Oktober 2025
(Disusun oleh Three Bilan Rezkyta Simatupang)
📖 Bacaan Firman: Mazmur 37:5-7
"Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia."
Judul: “Ketika Tuhan Belum Menjawab”
Setiap manusia memiliki waktu dan harapannya sendiri. Ada yang berharap agar impian segera terwujud, masalah cepat terselesaikan, dan doa segera dijawab. Namun, sering kali Tuhan mengizinkan kita menunggu — bukan karena Ia lupa, melainkan karena Ia ingin kita belajar percaya, bersabar, dan bergantung sepenuhnya pada-Nya.
Dalam Mazmur 37, Daud mengajarkan prinsip penting tentang iman yang tenang di tengah penantian. “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.” Kata “serahkanlah” dalam bahasa aslinya berarti menggulingkan beban ke atas Tuhan. Artinya, segala yang kita pikirkan, khawatirkan, dan rencanakan — semua itu seharusnya diletakkan di tangan Tuhan, bukan kita tanggung sendiri.
Sering kali, kita ingin Tuhan segera bertindak. Kita ingin hasil yang cepat, jawaban yang pasti, dan jalan yang terbuka tanpa penundaan. Namun, Tuhan bekerja dalam kesempurnaan waktu-Nya, bukan dalam kesibukan waktu kita. Waktu Tuhan selalu tepat — tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat. Ketika Ia menunda, itu bukan berarti Ia tidak peduli, melainkan Ia sedang mempersiapkan sesuatu yang lebih baik dari yang kita pikirkan.
Bayangkan seorang petani yang menabur benih. Ia tidak bisa memaksa benih itu tumbuh dalam semalam. Ia harus menunggu musim yang tepat — menanti hujan, matahari, dan waktu Tuhan bekerja di tanah itu. Begitu pula hidup kita. Dalam masa penantian, Tuhan sedang menumbuhkan iman, karakter, dan kesetiaan di hati kita.
Ayat 7 mengatakan, “Berdiam dirilah di hadapan Tuhan dan nantikanlah Dia.” Kata “berdiam diri” bukan berarti pasif, melainkan berserah dengan tenang, tanpa keluh kesah. Tuhan menghargai ketenangan hati yang percaya, sebab iman sejati tidak diukur dari seberapa keras kita berdoa, tetapi dari seberapa tulus kita tetap percaya meski belum melihat jawaban.
Mungkin hari ini engkau sedang menunggu sesuatu — kesembuhan, pekerjaan, jodoh, atau arah hidup yang jelas. Jangan menyerah dan jangan tergesa. Tuhan tahu setiap air mata dan keinginan hatimu. Tetaplah berdiam di hadapan-Nya, dan percayalah, Ia akan bertindak tepat pada waktunya.
Refleksi:
Apakah hari ini aku lebih banyak berusaha mengatur hidupku sendiri, atau sudah sungguh-sungguh menyerahkan semuanya kepada Tuhan?
Sudahkah aku belajar berdiam diri dan menanti dengan iman, bukan dengan keluh kesah?
Doa Pagi:
Ya Tuhan,
pagi ini aku datang kepada-Mu dengan hati yang rindu untuk tetap percaya, bahkan ketika aku belum melihat jawaban dari-Mu. Ajarlah aku untuk menyerahkan seluruh hidupku ke dalam tangan-Mu, karena Engkau tahu apa yang terbaik bagiku.
Bentuklah aku melalui masa penantian, supaya imanku menjadi teguh dan karaktermu nyata dalam hidupku.
Biarlah hari ini aku berjalan dengan tenang dan penuh pengharapan, sebab Engkau Allah yang selalu bertindak tepat pada waktunya.
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa.
Amin.


Posting Komentar