Advertisement

Responsive Advertisement

RENUNGAN SELAMAT HARI MINGGU - 26 OKTOBER 2025



⛪ Renungan Selamat Hari Minggu – 26 Oktober 2025

Tema: “Kembali pada Kasih yang Mula-Mula”
📖 Firman Tuhan: Wahyu 2:4-5

“Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.”


🌅 Pendahuluan:

Selamat hari Minggu, hari yang diberkati Tuhan! Hari di mana umat-Nya berkumpul untuk memuji, menyembah, dan menikmati hadirat-Nya. Namun sebelum kita memasuki ibadah atau mengisi hari dengan berbagai kegiatan rohani, marilah kita berhenti sejenak untuk merenungkan isi hati Tuhan Yesus kepada jemaat di Efesus — sekaligus kepada kita hari ini: “Engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”

Ayat ini adalah panggilan lembut tetapi tegas dari Tuhan, agar kita tidak hanya aktif dalam pelayanan dan aktivitas rohani, tetapi juga menjaga kehangatan kasih kita kepada-Nya. Sebab kasih yang mula-mula — kasih yang penuh kerinduan, ketaatan, dan kesungguhan — sering kali pudar seiring waktu ketika rutinitas dan kesibukan dunia mulai menguasai hati.


❤️ 1. Kasih yang Mula-Mula: Saat Hati Pertama Kali Dinyalakan

Masih ingatkah kita pada masa awal saat kita mengenal Tuhan? Saat pertama kali mengalami kasih dan pengampunan-Nya, hati kita begitu berkobar. Kita rindu berdoa, rindu membaca Firman, rindu ke gereja, dan ingin semua orang mengenal Yesus.

Namun, sering kali setelah berjalan cukup lama dalam iman, kasih itu mulai memudar. Kita masih aktif, tapi tidak lagi bergairah. Kita masih beribadah, tapi hanya sebagai rutinitas. Kita masih melayani, tapi kehilangan sukacita.

Tuhan tidak ingin hanya sekadar ketaatan yang formal, Ia ingin hubungan yang hangat dan hidup. Kasih yang sejati kepada Tuhan bukan hanya di bibir, tapi lahir dari hati yang terus terpesona akan kasih karunia-Nya.


🔥 2. Bahaya Saat Kasih Mula-Mula Hilang

Jemaat Efesus dalam kitab Wahyu sebenarnya terkenal sebagai jemaat yang rajin, sabar, dan tahan uji. Mereka tahu membedakan pengajaran yang salah, mereka tidak mudah menyerah. Namun Tuhan berkata: “Aku mencela engkau.” Mengapa? Karena mereka kehilangan kasih yang sejati.

Artinya, aktivitas rohani tanpa kasih tidak berkenan di hadapan Tuhan. Ibadah tanpa hati yang mengasihi hanyalah kebiasaan. Pelayanan tanpa kasih hanyalah pekerjaan.
Seperti sebuah lampu yang padam, kehidupan rohani tanpa kasih menjadi kering dan dingin.

Kasih yang mula-mula adalah sumber kehidupan rohani. Tanpanya, iman menjadi kaku, doa menjadi formalitas, dan pelayanan kehilangan makna.


🌾 3. Panggilan untuk Kembali

Tuhan tidak hanya menegur, Ia juga memberi jalan keluar:

“Ingatlah… Bertobatlah… dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.”

Ada tiga langkah pemulihan kasih:

  1. Ingatlah — Kembalilah mengenang saat pertama kali engkau jatuh cinta kepada Yesus. Ingatlah bagaimana Ia menolongmu, mengampunimu, dan menyelamatkanmu dari dosa.

  2. Bertobatlah — Akuilah di hadapan Tuhan bahwa kasihmu telah memudar. Mintalah agar Ia memulihkan hatimu.

  3. Lakukanlah lagi — Mulailah kembali kebiasaan rohani yang dulu kamu lakukan dengan penuh sukacita: berdoa dengan tulus, memuji dengan semangat, membaca Firman dengan haus akan kebenaran, dan melayani dengan cinta, bukan karena kewajiban.


🌿 4. Kasih yang Diperbarui Membawa Kuasa dan Sukacita Baru

Ketika kasih kepada Tuhan diperbarui, kehidupan rohani juga dihidupkan kembali.
Roh Kudus mulai bekerja lebih nyata. Sukacita yang sempat hilang akan kembali. Bahkan semangat dalam melayani Tuhan dan menolong sesama akan tumbuh secara alami — bukan karena tuntutan, tetapi karena cinta yang sejati.

Seorang yang hatinya dipenuhi kasih Tuhan tidak akan mudah lelah dalam melayani, tidak mudah tersinggung, dan tidak mudah kecewa, sebab kasih memampukan dia untuk memandang segala sesuatu dengan mata Kristus.


5. Hari Minggu: Waktu untuk Menyegarkan Kasih kepada Tuhan

Hari Minggu bukan hanya waktu beribadah di gereja, tetapi kesempatan untuk memeriksa hati:
Apakah aku masih mencintai Tuhan seperti dulu?
Apakah ibadahku masih berasal dari hati yang tulus atau sekadar kewajiban?
Apakah aku masih merasakan sukacita saat berada di hadapan Tuhan?

Biarlah hari Minggu ini menjadi titik balik rohani — hari di mana kasih kita kepada Tuhan diperbarui. Mintalah agar Roh Kudus menyalakan kembali api cinta yang mungkin telah padam.


🙏 Doa Renungan Hari Minggu:

Bapa yang penuh kasih, kami datang di hadapan-Mu di hari yang kudus ini. Kami mengucap syukur karena Engkau memberi kami kehidupan dan kesempatan untuk menyembah-Mu.
Tuhan, ampunilah kami jika selama ini kami mulai kehilangan kasih yang mula-mula. Kami melayani, kami beribadah, tapi mungkin tanpa gairah dan cinta yang sejati. Pulihkan hati kami, Tuhan.
Bangkitkan kembali kerinduan yang dulu pernah kami miliki. Jadikan hari ini awal yang baru, di mana kasih kami kepada-Mu menyala kembali seperti semula.
Kami rindu mengenal-Mu lebih dalam, mengasihi-Mu lebih sungguh, dan hidup hanya untuk kemuliaan nama-Mu.
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
✝️


🌻 Penutup:

Selamat menikmati hari Minggu yang diberkati Tuhan!
Jangan biarkan hari ini berlalu begitu saja, tapi jadikan sebagai hari di mana kasihmu kepada Yesus diperbarui.
Sebab kehidupan Kristen sejati bukan diukur dari banyaknya pelayanan, melainkan dari kedalaman kasih kepada Tuhan yang memampukan kita melayani dengan hati yang tulus dan penuh sukacita. 💖

Posting Komentar

0 Komentar