RENUNGAN HARIAN - MENJADI TERANG DI TENGAH KEGELAPAN

 

**Renungan 21-11-2024: "Menjadi Terang di Tengah Kegelapan" **

Dalam Matius 5:14-16, Yesus berkata: “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Ayat ini menjadi pengingat bagi kita untuk menjadi terang yang menerangi dunia di tengah kegelapan dosa, ketidakadilan, dan keputusasaan.

Menjadi terang berarti menunjukkan kasih Kristus melalui tindakan, perkataan, dan sikap kita. Dunia saat ini penuh dengan tantangan—keegoisan, kebencian, dan perpecahan semakin nyata. Namun, sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk menghadirkan kasih dan pengharapan, bahkan di tempat-tempat yang paling gelap sekalipun.

Terang memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan. Dalam gelap, kita sering merasa takut, bingung, atau kehilangan arah. Tetapi ketika terang dinyalakan, segalanya menjadi jelas. Demikian juga, hidup kita sebagai terang Kristus seharusnya membawa kejelasan dan arah bagi orang lain yang mungkin sedang terjebak dalam kegelapan dosa atau kebingungan.

Namun, menjadi terang bukanlah tugas yang mudah. Kita sering dihadapkan pada situasi di mana kompromi dengan nilai-nilai dunia terasa lebih nyaman. Mungkin kita merasa takut untuk berdiri teguh dalam iman kita karena khawatir akan penolakan atau penghakiman. Tetapi Yesus mengingatkan kita bahwa terang tidak boleh disembunyikan. Terang harus bercahaya, meskipun terkadang kita merasa berat untuk melakukannya.

Menjadi terang bukan berarti kita harus sempurna. Justru melalui kelemahan kita, Tuhan sering kali memancarkan kemuliaan-Nya. Dalam 2 Korintus 12:9, Paulus berkata: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Ketika kita mengandalkan Tuhan, terang-Nya bersinar lebih terang melalui kehidupan kita.

Terang juga memiliki sifat menular. Ketika kita melakukan tindakan kasih dan kebaikan, orang lain terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Sebuah senyuman, kata-kata penghiburan, atau tindakan sederhana seperti menolong seseorang dapat menjadi berkat yang menyebar. Tuhan menggunakan hidup kita untuk menyentuh hati banyak orang di sekitar kita.

Dunia membutuhkan terang yang nyata. Bukan terang yang berasal dari ego manusia, tetapi terang yang memuliakan Allah. Tindakan kita seharusnya selalu mengarahkan orang kepada Kristus, bukan kepada diri kita sendiri. Dalam Yohanes 8:12, Yesus berkata: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Saat kita hidup dalam Kristus, terang-Nya akan memancar melalui kita.

Renungkan hari ini: Apakah hidup Anda sudah menjadi terang bagi orang lain? Apakah tindakan, kata-kata, dan keputusan Anda mencerminkan kasih Kristus? Jangan takut untuk bercahaya, karena Tuhan telah memberikan kuasa dan Roh-Nya untuk menyertai kita dalam setiap langkah.

Dunia tidak memerlukan terang yang besar untuk mengubah kegelapan. Bahkan lilin kecil pun cukup untuk menerangi ruangan yang gelap gulita. Begitu juga, tindakan kecil kita yang penuh kasih dapat membawa dampak besar dalam kehidupan orang lain. Tuhan tidak meminta kita untuk menjadi sempurna, tetapi untuk bersedia dipakai-Nya.

Mari kita berdoa hari ini agar Tuhan memampukan kita untuk menjadi terang di mana pun Dia menempatkan kita. Biarlah hidup kita membawa harapan bagi yang putus asa, kasih bagi yang terluka, dan kebenaran bagi yang tersesat. Sebab ketika terang kita bercahaya, nama Tuhan dimuliakan, dan dunia melihat bahwa Kristus adalah sumber terang yang sejati. Amin.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama