Renungan Harian – Sabtu, 10 Mei 2025
Judul: "Tuhan Menyediakan Jalan"
Ayat Renungan:
"Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajarkan kepadamu hal-hal yang berguna, yang memimpin engkau di jalan yang harus kau tempuh."
— Yesaya 48:17
Isi Renungan:
Dalam hidup ini, kita seringkali dihadapkan pada berbagai keputusan penting—baik yang kecil maupun besar. Mulai dari hal-hal sehari-hari seperti pekerjaan dan studi, hingga keputusan jangka panjang seperti arah pelayanan, masa depan pernikahan, atau panggilan hidup. Tidak jarang, kita merasa bingung dan takut mengambil langkah. Kita bertanya-tanya: Apakah ini jalan yang benar? Apakah Tuhan menyertai langkahku? Bagaimana aku tahu ini kehendak Tuhan atau hanya keinginanku sendiri?
Di tengah segala kebingungan itu, Tuhan memberikan firman-Nya sebagai pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105). Dalam Yesaya 48:17, Tuhan berfirman dengan penuh kasih dan otoritas: “Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajarkan kepadamu hal-hal yang berguna, yang memimpin engkau di jalan yang harus kau tempuh.” Firman ini adalah pengingat bahwa kita tidak sendirian dalam perjalanan hidup. Tuhan adalah Pribadi yang aktif dan terlibat dalam setiap detil kehidupan kita. Ia bukan hanya menciptakan kita dan kemudian meninggalkan kita untuk berjuang sendiri. Ia adalah Allah yang mengajar dan memimpin.
Kata “mengajarkan” dalam ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan ingin kita belajar sesuatu dari setiap musim hidup kita—baik suka maupun duka. Ia mengizinkan tantangan terjadi bukan untuk menghancurkan kita, tetapi untuk mendidik dan membentuk kita menjadi lebih serupa dengan Kristus. Banyak dari kita menginginkan hidup yang nyaman dan bebas masalah, tetapi Tuhan justru sering memakai kesulitan untuk melatih iman dan ketaatan kita.
Selanjutnya, Tuhan juga berkata bahwa Ia "memimpin engkau di jalan yang harus kau tempuh". Artinya, Tuhan tidak hanya memberi pelajaran lalu membiarkan kita menjalankannya sendiri. Ia berjalan bersama kita, membimbing kita langkah demi langkah. Terkadang, bimbingan Tuhan tidak langsung terlihat jelas. Kita ingin semuanya serba cepat dan instan, tetapi Tuhan bekerja dalam proses. Dia membentuk kita dalam kesabaran, dan mengajar kita untuk percaya bahkan ketika kita belum melihat hasil akhirnya.
Tuhan tidak menjanjikan jalan yang mudah, tetapi Ia menjanjikan penyertaan-Nya. Ia tidak selalu menjelaskan alasan di balik setiap kejadian, tetapi Ia meminta kita untuk mempercayai karakter-Nya yang setia. Sebagaimana seorang gembala mengenal jalan-jalan yang aman bagi domba-dombanya, demikian pula Tuhan tahu setiap jalur kehidupan yang terbaik bagi kita. Tugas kita adalah untuk taat dan percaya, bukan bergantung pada pengertian kita sendiri (Amsal 3:5-6).
Mungkin saat ini kamu sedang ada di persimpangan hidup. Kamu mungkin merasa ragu melanjutkan studi, merasa lelah dalam pelayanan, atau bingung menentukan masa depan. Namun hari ini, Tuhan ingin kamu kembali berpegang pada janji-Nya. Dia tidak akan membiarkanmu berjalan sendiri. Ketika kamu mendekat kepada-Nya dalam doa dan firman, Dia akan menunjukkan jalan yang harus kamu tempuh—meski satu langkah demi satu langkah.
Ingatlah bahwa jalan Tuhan bukan hanya soal “kemana”, tetapi juga soal “siapa yang berjalan bersamamu.” Asal Tuhan menyertai, bahkan padang gurun pun bisa menjadi tempat pertumbuhan rohani. Biarlah setiap hari kamu terus berkata, “Tuhan, aku tidak tahu apa yang akan terjadi esok, tetapi aku percaya Engkau tetap Allahku. Bimbing aku di jalan-Mu.”
Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur karena Engkau adalah Allah yang tidak tinggal diam terhadap hidupku. Engkau mengajar dan memimpin aku di jalan yang benar. Ampuni aku bila selama ini aku berjalan menurut kehendakku sendiri dan tidak mendengarkan suara-Mu. Hari ini aku mau belajar taat, berserah, dan percaya penuh kepada-Mu. Bimbing setiap langkahku dan tuntun aku dalam kasih dan kebenaran-Mu. Dalam nama-Mu aku berdoa, amin.