Advertisement

Responsive Advertisement

RENUNGAN PAGI - 23 AGUSTUS 2025

 


🌅 Renungan Pagi – 23 Agustus 2025

📖 Bacaan Firman: Pengkhotbah 3:1
"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya."


✨ Pendalaman Firman

Kitab Pengkhotbah sering disebut sebagai kitab kebijaksanaan yang realis, karena mengajak kita melihat kehidupan dari perspektif yang jujur: ada kesia-siaan, ada penderitaan, ada sukacita, dan ada misteri yang tidak dapat dipahami manusia sepenuhnya.

Pasal 3 adalah salah satu bagian yang paling terkenal. Pengkhotbah mengajarkan bahwa segala sesuatu dalam hidup ini memiliki masa atau waktu yang sudah ditentukan. Waktu itu bukan sekadar perputaran jam, tetapi menunjuk pada momen yang Tuhan tetapkan dalam rencana-Nya.

Ayat ini mengingatkan bahwa:

  • Tidak ada yang terjadi di luar kendali Allah.

  • Hidup manusia memiliki irama: lahir–mati, menanam–menuai, menangis–tertawa.

  • Waktu adalah karunia Allah, sehingga harus kita jalani dengan iman, bukan dengan keluh kesah.


🌿 Refleksi Rohani

Manusia sering kali hidup dalam dua kecenderungan:

  1. Mengejar terlalu cepat. Kita ingin hasil instan, doa dijawab segera, sukses tanpa proses.

  2. Mengeluh terlalu lama. Saat ada masalah, kita merasa Tuhan terlambat, atau hidup tidak adil.

Pengkhotbah mengajak kita untuk belajar menerima setiap musim hidup sebagai bagian dari rancangan Allah.

  • Jika sedang berada dalam musim tangis, percayalah ada waktu di mana Tuhan akan mengubahnya menjadi sukacita.

  • Jika sedang dalam musim berjuang, ingatlah itu adalah proses yang akan mendewasakan iman.

  • Jika sedang dalam musim menuai berkat, jangan lupa bersyukur dan membagikan berkat itu kepada sesama.

Allah tidak pernah salah waktu. Masalah kita bukan apakah Tuhan akan bekerja, melainkan apakah kita bersedia menunggu dengan iman sampai waktunya tiba.

👉 Ingat: “Semua indah pada waktunya” (Pengkhotbah 3:11). Keindahan itu sering kali baru kita sadari setelah melewati masa penantian dan melihat bagaimana Tuhan mengatur setiap detail.


🌾 Ilustrasi

Bayangkan seorang petani. Ia menanam benih di tanah dan menunggu hujan turun. Ia tidak bisa memaksa benih itu langsung tumbuh dalam sehari. Ada waktunya benih itu berakar, ada waktunya bertumbuh, dan ada waktunya berbuah. Jika ia sabar menunggu dan merawat dengan setia, ia akan menikmati hasil panen yang berlimpah.

Demikian juga hidup kita. Setiap doa, usaha, dan kerja keras bagaikan benih yang ditanam. Jangan kecewa bila hasil belum tampak hari ini. Tuhan sedang bekerja “di balik layar”, mempersiapkan panen pada waktunya.


🏃 Aplikasi Praktis Hari Ini

  1. Belajar menikmati proses. Jangan hanya ingin hasil, tapi nikmati perjalanan bersama Tuhan.

  2. Jangan membandingkan diri dengan orang lain. Setiap orang punya waktunya masing-masing. Waktu orang lain tidak sama dengan waktu kita.

  3. Gunakan waktu yang ada dengan bijaksana. Jangan habiskan untuk hal sia-sia, tetapi investasikan dalam iman, keluarga, pekerjaan, dan pelayanan.

  4. Miliki iman yang sabar. Tuhan tidak pernah terburu-buru, tetapi Dia juga tidak pernah terlambat.


🙏 Doa Pagi:
“Tuhan, terima kasih untuk setiap musim dalam hidupku. Aku percaya bahwa segala sesuatu ada masanya, dan Engkau tahu waktu yang terbaik untukku. Ajarku untuk tidak mengeluh dalam musim sulit, tidak sombong dalam musim berkat, tetapi tetap setia dalam setiap langkah. Tolong aku untuk bersabar menantikan waktu-Mu, sebab aku yakin bahwa semua akan indah pada waktunya. Amin.”


Pesan Hari Ini:

Hidup punya musim. Tuhan tidak pernah salah waktu. Tugas kita adalah setia dalam proses, percaya pada janji-Nya, dan menanti dengan iman.

Posting Komentar

0 Komentar