Oleh : Three Bilan Rezkyta Simatupang, S.Pd
1. Dasar Keselamatan: Anugerah Melalui Iman
Alkitab menegaskan bahwa keselamatan bukan karena usaha manusia, tetapi murni kasih karunia Allah melalui iman kepada Yesus Kristus:
-
Efesus 2:8-9 → “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah; itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
Artinya, tidak ada satu orang pun bisa masuk surga karena perbuatan baiknya, melainkan hanya karena percaya kepada karya Kristus di salib.
2. Iman Sejati Selalu Menghasilkan Pertobatan
Walau keselamatan adalah anugerah, iman sejati tidak berhenti di pengakuan mulut. Iman yang hidup akan menghasilkan perubahan nyata (buah pertobatan).
-
Yakobus 2:17 → “Iman tanpa perbuatan adalah mati.”
-
Matius 7:16 → “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.”
Jadi, kalau seseorang berkata percaya Yesus tetapi hidupnya tetap korupsi, sombong, merampas, berzinah, mabuk, menipu, tanpa pernah bertobat, itu tanda imannya palsu atau mati.
3. Peringatan Keras dari Alkitab
Alkitab memberikan daftar jelas tentang orang-orang yang tidak akan mewarisi Kerajaan Allah jika tidak bertobat:
-
1 Korintus 6:9-10 → “Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah, dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”
-
Galatia 5:19-21 → “Perbuatan daging nyata, yaitu percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu—seperti yang telah kubuat dahulu—bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”
Ayat ini bukan berarti orang percaya tidak bisa jatuh dalam dosa, tetapi maksudnya: bila seseorang hidup dalam dosa secara terus-menerus tanpa pertobatan, maka ia tidak memiliki bagian dalam Kristus.
4. Contoh Nyata: Zakheus
Ketika Zakheus (seorang pemungut cukai yang sering menipu) bertemu Yesus, ia langsung berubah:
-
Lukas 19:8-9 → “Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: ‘Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.’ Kata Yesus kepadanya: ‘Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini…’”
👉 Keselamatan ditandai dengan pertobatan nyata, bukan sekadar kata-kata.
5. Perbedaan: Orang Bertobat vs Orang Menolak Bertobat
-
Orang percaya yang sungguh-sungguh: bisa jatuh dalam dosa, tetapi Roh Kudus menegur, hatinya menyesal, ia kembali bertobat, dan terus berjuang meninggalkan dosa.
-
Orang yang hanya mengaku percaya, tapi tidak bertobat: hidupnya tidak berubah, malah menikmati dosa, menolak teguran, keras hati. Orang seperti ini walaupun “percaya di mulut,” tidak akan masuk surga karena imannya palsu.
Yesus sendiri berkata di Matius 7:21:
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.”
6. Kesimpulan
-
Semua orang yang sungguh-sungguh percaya Yesus akan masuk surga, tetapi iman sejati selalu menghasilkan pertobatan dan perubahan hidup.
-
Jika seseorang mengaku percaya tapi tetap hidup dalam dosa tanpa bertobat (korupsi, merampas, sombong, menipu, dll.), maka pengakuannya tidak menyelamatkan.
-
Allah melihat hati: apakah imannya nyata, atau hanya di bibir.
0 Komentar